Aleya berlari kencang di sekitar koridor rumah sakit. Tadi ia sudah diberitau dimana letak ruangan Alvin.
Ia tak peduli apa yang ia tabrak. Semua orang pun tau bahwa ia sedang mengkhawatirkan seseorang.
BRAK!!
Pintu ruangan dibuka paksa oleh Aleya. Terlihat jelas Alvin sedang berbaring lemah di ranjang dengan berbagai alat entah apa fungsinya. Bahkan banyak perban yang belum sepenuhnya sembuh.
Kevin yang sudah tiba daritadi mengkode semua yang ada diruangan untuk keluar.
Aleya sempat saling bertatap dengan Mamanya Alvin. Ia nampak terlihat lelah.
"MOMMY!!"Aleya berhambur ke pelukan paruh baya yang ia anggap juga seorang ibu baginya.
"Buat dia bertahan sayang"
"Pastii Mommy"Ucap Aleya yakin.
Akhirnya mereka pergi meninggalkan Alvin dan Aleya didalam ruangan tersebut untuk saling mengungkapkan perasaan satu sama lain.
Aleya tersenyum getir. Airmatanya sudah jatuh daritadi. Ia meremas dadanya kuat kuat.
"Al-vin" Ucap Aleya terbata bata.
"Pliss bangun buat aku Vin. Aku udah maafin semua kesalahan kamu. Aku juga udah tau alasan kenapa kamu dulu pengen banget jadiin aku pacar Vin aku udah tau!!tapi aku gak peduli vin---PLISS BANGUN BUAT AKU ALVIN!!"teriak Aleya sambil mencium tangan Alvin berkali kali.
"Kamu bandel tau gak. Udah tau tubuh kamu perban semua dan masih aja coba coba masuk rumah sakit"
"Kamu gak sayang aku emang?"
"Pliss bangun sayang"
Oke kali ini Aleya sudah kehabisan kesabaran.
"Oke kalo kamu gak mau bangun aku gak mau ketemu kamu lagi"
Lagi lagi hanya bunyi alat pendeteksi jantung yang berbunyi. Aleya sudah tak kuat menahan air matanya.
Ia menunduk sambil terisak bahkan air matanya basah mengenai tangan Alvin yang bebas infus.
"Pliss bangun aku sayang kamu"lirih Aleya sambil menenggelamkan wajahnya di tubuh Alvin.
"Maaf.."
Aleya langsung mendongak ketika suara serak tersebut terdengar.
Aleya langsung mengusap air matanya dan tersenyum haru.
"Al-vin. Alvin ini kamu sadar?atau aku mimpi?" Baru saja Aleya ingin menekan tombol merah Alvin sudah menarik pergelangan tangannya.
"Maaf"Ucap Alvin sambil membawa tangan Aleya ke pipinya.
Aleya mengangkat satu alisnya bingung.
"Buat?"tanya Aleya sambil duduk kembali di kursi samping ranjang Alvin."Buat bikin air mata kamu jatuh karena aku" Aleya menarik kedua sudut bibirnya dan kembali terisak.
"Loh kok malah nangis sih?kamu kenapa? Aku salah ngomong ya?"panik Alvin sambil mengangkat dagu Aleya karena tak mungkin ia memeluk Aleya dengan kondisinya yang lemah.
Sebetulnya ia ingin sekali merengkuh tubuh mungil gadisnya.
Aleya menggeleng lalu menatap Alvin sambil cemberut.
Alvin terkekeh.
"Gausah cemberut gitu ah"
"Lagian kamu!"
"Aku kenapa?"bingung Alvin dengan suara lemahnya.
"Kamu suka sama rumah sakit ya?udah berapa kali bolak balik kesini?" Alvin tertawa pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYBOYSHIT~
Teen FictionALVINO PRAKASA ALDRIC anak pemilik sekolahan SMA PELITA BANGSA. Mempunyai sifat yang playboy. Selalu mempermainkan wanita. Bahkan ia tega memutuskan pacarnya jika ia sudah bosan. Sampai ada seorang perempuan yang selalu ceria datang dikehidupannya. ...