Beberapa tahun kemudian~
Mereka baru saja wisuda 3 bulan yang lalu dan mendapat gelar sarjana. Alvin dan Bryan yang sukses menjadi penerus perusahaan papa-nya. Bryan sudah sembuh dari penyakitnya 1 bulan yang lalu. Ia hampir saja kehilangan nyawanya jika saja tidak mendapatkan donor ginjal.
Untung saja Papa-nya dengan sigap membawa pendonor ginjal tersebut dan membayar dengan harga cukup mahal.
Bima yang kalian kenal dulu suka membuat onar sekarang ia sudah menjadi bos Restoran besar yang cukup terkenal. Dan Bima baru saja bertunangan dengan Meli beberapa hari lalu saat saat Meli sedang ada pekerjaan di luar negeri,Bima nekat menyusul Meli disana walaupun dengan keadaan cuaca musim dingin disana.
Meli menjadi seorang Designer yang cukup profesional. Kevin sebagai Dokter Bedah di Cakradinata Hospital. Sedangkan Jeisha hanya menjadi nyonya rumah saja. Sebenarnya ia ingin membuka usaha kecil kecilan namun karena di dalam perutnya ada janin yang harus ia jaga Kevin menjaga ketat keselamatan Jeisha. Ketika lulus SMA mereka langsung menggelar pernikahan mereka dengan sederhana atas usul Jeisha karena ia tidak terlalu suka kemewahan. Ya walaupun kedua orang tuanya memang memiliki saham di mana mana.
Arka sebagai Arsitek dan Naya sebagai pembawa acara yang sebentar lagi akan mengundurkan diri mengingat pernikahannya dengan Arka tinggal 2 minggu lagi. Padahal masih lama namun Arka mengancam akan membakar tempat Naya bekerja membuat Naya jengkel setengah mati dan memilih mengalah.
Gilang yang menjadi Ceo di Lexan Group dan Seila yang lebih fokus dengan pekerjaannya saat ini yaitu menjadi sekretaris seorang Gilang selaku Ceo perusahaannya. Dan Arvel sudah menikah dengan Claura 1 tahun yang lalu dan saat ini usia kandungan Claura sudah 7 bulan.
Aleya menatap kopernya, saat ini ia ditugaskan oleh kakaknya sendiri Arvel-selaku pemimpin perhotelan milik keluarga Jorge saat ini. Papa-nya menyerahkan semua jabatan kepada Arvel saat tau Arvel selesai menyelesaikan studinya. Dan Papa-nya menaruh Dion sebagai Manager di bagian Marketing disana. Sedangkan Aleya lebih memilih bagian Traveling saja jadi saat ini ia akan pergi ke luar negri yaitu-New York untuk mengecek kondisi hotel disana.
"Kamu janji sama aku ini terakhir kalinya kamu ninggalin aku ke luar negri Aleya"Cemberut Alvin sambil memandang ke arah luar. Aleya tersenyum seraya mengelus pipi Alvin"Aku janji"
Alvin berbalik menatap wajah Aleya yang saat ini sudah sah menjadi tunangannya.
"Kamu jaga diri kamu baik baik disana,kalo ada apa apa cepet hubungi aku!"Pesan Alvin. Aleya sudah jengah. Sudah berapa kali cowok ini berbicara seperti ini setiap Aleya ke luar negri.
"Iya Alvin"
"Jangan genit ke cowok lain!inget kamu punya aku!"
"Hm"
"Jangan lirik lirik cowok lain disana!!mereka itu jelek jelek gak kaya aku yang ganteng banget kaya Justin Bieber!"
"Pede banget kamu!"
"Lah iya dong!Trus jangan tatap cowok lain lebih dari 1 detik!!"
Aleya melotot"Nanti dikira aku sombong gimana?!"
"Ya bodo amat!!"Ketusnya.
Tok..tok..tok..
"Masuk!"Perintah Aleya. Arvel membuka pintu ruangan milik adiknya. "Sebentar lagi kamu berangkat ya"Aleya mengangguk lalu mengambil kopernya.
"Eh abang laknat!lu kok ngirimin calon istri gue ke luar negri terus sih!"Protes Alvin tak terima. Aleya menatap Alvin tajam. Arvel memijat pelipisnya pelan.
"Gua cuma mau kasih kenang kenangan dia kesana untuk terakhir kalinya sebelum dia menyandang status sebagai Nyonya Aldric vin"
"Tapi nanti dia pasti berangkat sama karyawan lo siapa itu namanya?oh si Erik Ganjen!"Ketus Alvin. Aleya memukul lengan Alvin keras"Omongannya!"
"Biarin aja emang kenyataan"Celetuk Alvin malas. "Biarin aja sekali lagi kamu protes aku gak mau nikah sama kamu!"Ancam Aleya. Alvin tergelak"Ya gabisa lah kamu kan udah jadi tunangan aku sayang"
"Bisa aja!tinggal aku lepas trus aku ganti cincin yang baru sama Erik kalo bisa!!"Kesal Aleya. Alvin mengepalkn tangannya. Aura nya menjadi seram dan dingin. Aleya merutuki mulutnya yang asal tak bisa di kontrol.
"Mampus"gumam Arvel lalu berjalan keluar ruangan. Ia terkadang bingung dengan sikap konyol kedua pasangan itu. Seperti kucing dan Anjing.
"Kalo kamu berani!!Jangan salahin aku kalo besok tubuh Erik udah jadi santapan Anjingnya Bima"Aleya bergidik ngeri"Iya iya elah aku bercanda doang!"
"Bercanda kamu gak lucu!!"
"Sorry"Cicit Aleya sambil menunduk. Alvin membawa Aleya ke pelukannya"Lain kali jangan diulangi!"Aleya mengangguk pelan sambil mencari tempat ternyaman di pelukan Alvin.
"Aleya---eh so--sorry gue gak liat"Ucap Dinda tanpa dosa. "Lain kali tuh ketuk pintu dulu!"Tajam Alvin. Aleya mengelus lengan Alvin supaya bisa mengontrol emosinya.
"Ya sorry elah!baperan lo tai"
Ya,Dinda musuh bebuyutan Aleya dulu sekarang bekerja di bagian keuangan. Sedangkan Syla dengan 1 temannya lagi entah siapa,Mereka memilih bekerja di luar kota supaya dapat mencari wawasan baru dan Dinda tidak mempermasalahkan itu semua. Dinda sekarang sudah tidak mengincar Alvin lagi. Saat ini ia sudah berpacaran dengan Dennis-Pemilik Cafe yang letaknya tidak jauh dari Jorge's Hotel.
"Lo udah ditunggu bang Arvel dibawah tuh"Ucap Dinda sambil berlalu pergi. Alvin mengambil alih koper Aleya lalu membawanya dan menggandengan tangan Aleya erat erat seolah olah enggan untuk melepaskan.
"Kak Val,Makasih. Karena kejadiaan kakak itu aku bisa kenal sama gadis yang memiliki sejuta cara untuk membuatku sulit untuk melepaskannya. Aku mencintainya,Sungguh. Izinkan aku untuk menjaganya kak. Tuhan. Tolong biarkan dia terus disisiku selama diriku masih ada di bumi ini. Jangan biarkan ia pergi karena suatu hal. Karena aku tak akan mampu berdiri tanpa sosok gadis seperti Aleya"
"Tuhan,Jika memang takdirku bersama dengan dirinya. Orang yang dulu selalu aku cap sebagai playboy. Terima kasih telah merubah sikapnya seiring berjalannya waktu. Aku sangat bahagia karena bisa menaklukan hatinya. Walaupun awalnya hanya sebuah paksaan dan didasari kebencian tapi seiring berjalannya waktu. Perasaan itu tumbuh. Perasaan Cinta bahkan takut kehilangan. Cukup sekali engkau pernah mengirimkan orang yang bisa mengambil ia dari hidupku tapi tidak untuk kali ini"
"Udah siap?"tanya Arvel. Aleya mengangguk seraya tersenyum lalu mencium pipi kanan Alvin sekilas.
"Kok di pipi?"ucap Alvin tak terima. Aleya tersenyum jahil"Maunya dimana?"
Alvin menunjuk bibirnya sambil tersenyum miring. "Itu mah nanti aja kalo udah sah"Ucap Aleya sambil tertawa kencang. Alvin yang melihat Aleya tertawa lantas ikut tersenyum seakan akan bisa merasakan kebahagiaan itu juga.
"Kode mau cepet cepet di halalin ya neng?"Goda Alvin.
"Ih apasih!"Ucap Aleya. Bahkan wajahnya sudah memerah saat ini juga. Kali ini gantian Alvin yang tertawa kencang.
"Jangan ketawa vin!udah ya aku berangkat dulu. Jaga diri kamu baik baik!kalo kamu selingkuh nanti aku siap siap bawa bule ganteng dari sana!"
"Coba aja kalo berani!"tantang Alvin sambil tersenyum meremehkan. Aleya tergelak"Ya ya ya Alvino Aldric selalu menang bukan?"
Alvin terkekeh lalu mengelus rambut hitam Aleya yang sedari dulu selalu menjadi kesukaannya"Hati hati disana"
"Siap bos!"
"Terkadang kebahagiaan itu bukan dari soal Materi. Membuat ia tersenyum,tertawa dan merasa dilindungi saja sudah lebih dari cukup"
-alvinoaldric"Aku beruntung memiliki seseorang seperti dia yang belum tentu orang lain juga punya seseorang yang sikapnya seperti Dia"
-aleyarajorgeEND.
Oke Thanks banget yaa semuanya. Sorry banget kalo gakje wkwk. Aku bingung mau dibikin gimana Endingnya jadi aku bikin kaya gini aja. Ternyata cerita pertama aku yang awalnya cuma iseng iseng doang bisa sampe ending yeaayyy... wkwk
Oke see youu All❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYBOYSHIT~
Fiksi RemajaALVINO PRAKASA ALDRIC anak pemilik sekolahan SMA PELITA BANGSA. Mempunyai sifat yang playboy. Selalu mempermainkan wanita. Bahkan ia tega memutuskan pacarnya jika ia sudah bosan. Sampai ada seorang perempuan yang selalu ceria datang dikehidupannya. ...