41

6K 227 4
                                    

Saat ini Aleya sedang berada di mobil sport merah milik Alvin. Aleya memperhatikan Alvin yang nampak memerah malu dan menggerang frustasi.

"Alvin..."

"Hm"

"Alvin"

"Hm"

"Ck!terserah"Alvin langsung memberhentikan mobilnya dan menoleh kearah Aleya.

Alvin menghela nafasnya lalu menyenderkan tubuhnya dikursi pengemudi.

"Kenapa gak bilang ke aku kalo Dion sepupu kamu?"

Aleya mengangkat kedua bahunya acuh. "Karena kamu nggak nanya"jawab Aleya enteng.

"Tapi itu bikin aku malu didepan keluarga besar kamu"Aleya terkekeh geli mendengar gumaman Alvin.

"Kenapa ketawa?"

"Lucu" Alvin menautkan kedua alisnya.

"Udah ayo ish jalan buruan!"decak Aleya gugup karena Alvin sedari tadi terus memperhatikannya.

"Minta maaf ke aku dulu"

"Buat apa?"

"Gara gara kejadian tadi"erang Alvin kesal. Aleya memutar bola matanya.

"Fine!!Aku minta maaf"

"Yang bener dong"goda Alvin sambil menaik turunkan alisnya. Aleya mengelus dadanya.

Sabar. Orang sabar duitnya banyak.

"Alvin my lope lope yang gantengg kaya sincan Maafin aku ya sayanggg"Ucap Aleya dengan nada manja yang dibuat buat. Sebenarnya ia jijik sendiri mendengar suaranya yang terdengar seperti wanita murahan.

Alvin menyeringai sambil menaikkan satu alisnya.

"Kok jijik?"tanya Alvin.

Krik.

Wajah Aleya memerah padam akibat perkataan Alvin. Sedangkan Alvin tertawa terpingkal pingkal.

"Ihh lucunya pacar aku" Aleya langsung menepis tangan Alvin yang menyubit pipinya.

"Gausah megang megang aku!"ketus Aleya. Alvin bukannya terdiam justru malam mengencangkan volume tawanya.

Aleya dibuat kesal karenanya. Sebelum Aleya membuka pintu mobil Alvin sudah mencium pipi kanannya terlebih dahulu.

Glek.

Aleya menelan salivanya susah payah. Ia merasa gugup sekarang.

Ini penyakit jantung gua kumat lagi?!

Alvin kembali memundurkan kepalanya dan tubuhnya lalu menjalankan mobilnya kembali.

•••
Saat mobil Alvin sudah keluar dari pekarangan rumah Aleya. Gadis itu langsung berjalan santai memasuki rumah sambil sesekali bersenandung pelan.

Saat membuka pintu utama.

"WHAAAA!!!!!!"Pekik Aleya kaget.

Dion tertawa terbahak bahak. Rencananya ingin mengerjai sepupunya berhasil. Tadi ia melototkan matanya sambil menjulurkan lidahnya dan wajahnya dibuat sejelek mungkin. And see?rencananya berhasil.

"DIOOONNNN!!!"Pekik Aleya.

"Astagfirullah Dion kenapa ada Mak mak rentenir disini?"tanya Arvel geram dan jangan lupa ditangannya ada sarung yang ia tenteng.

"Lu ngapain bawa bawa sarung tulil?"tanya Aleya. Arvel berdecak ketika melihat adek buluknya.

"Gua kira tadi mak mak rentenir beneran tadinya mau gua slepet pantatnya"

PLAYBOYSHIT~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang