11

6.4K 257 1
                                    

"Yaampun Aleya punya anak gadis satu tapi ngebonya minta ampun" Decak Freya sebal sambil menatapi Anak Gadisnya yang masih bergulung dibawah selimut.

"Jangan pake cara halus buat bangunin dia mah"Celetuk Arvel yang tiba tiba saja berdiri di depan pintu kamar adiknya.

"Hooh betul tuh itu"sahut Farid yang ikut ikutan muncul.

Jadi ceritanya mereka bertiga ngumpul di depan pintu kamar Aleya. Mau bangunin aja kaya orang tawuran ya😂.

"Aduhhh papaa ngapain ikut ikutan kesini? Emang papa ga kekantor?katanya ada meeting ama clien" Omel Freya kepada suaminya itu yang ikut ikutan menjadi pemalas. Sedangkan yang tersangka hanya menunjukkan giginya.

"Mau sampe kapan berdiri disitu?" Ucap seseorang tiba tiba yang mampu membuat ketiga orang yang sedang riweh itu menoleh seketika. Sedetik mereka saling pandang kemudian.

"Sejak kapan lu bangun?" Ucap kakaknya yang bloon itu. Aleya memutar bola matanya malas.

"Yang kalian bangunin dari tadi itu guling. Orang Aleya udah bangun dari tadi juga" ucap Aleya asal.

"Sekali kali gua kerjain ah"cekikik Aleya dalam hati.

Aleya's pov

Aku terbangun kala mendengar suara berisik dari depan pintu kamarku. Ku intip sedikit lewat selimut yang menutupi diriku. Ternyata disana ada papa,mama dan kak Arvel. Mereka lagi debat urusan papa aku rasa. Keliatannya mama lagi kesel banget.

Aha. Tiba tiba saja aku memiliki ide cemerlang. Aku bangun secara perlahan supaya tidak menimbulkan suara. Lalu aku meletakkan guling ditempatku tadi. Sambil menahan tawa aku mengambil seragamku yang sudah tergantung dilemari lalu berjalan santai ke arah kamar mandi.

Setelah selesai melakukan ritual mandi ku aku keluar ke kamar mandi tetapi mereka bertiga masih tidak menyadari keberadaannku. Aku menggelengkan kepalaku frustasi. Aku pergi ke hadapan cermin mengusapkan bedak tipis di wajahku dan lipglos berwarna pink.

"Mau sampe kapan berdiri disitu?" Tanyaku. Sontak mereka bertiga langsung nengok ke arahku dengan wajah cengok. Aku susah payah menahan tawaku supaya tidak meledak.

"Sejak kapan lu bangun?" Ucap kak Arvel dengan tampang bloonnya.

"Yang kalian bangunin dari tadi itu guling. Orang Aleya udah bangun dari tadi juga" jawabku Asal. Tapi memang benar kenyataannya.

Aku melewati mereka yang masih kaget melihatku. Aku berjalan menuruni tangga menuju meja makan. Sedangkan mereka bertiga sudah mengubah ekspresi wajah mereka seperti biasa biasa saja.

"Makan buruan nanti gua tinggal" ucap Kak Arvel datar. Aku hanya membalas dengan gumaman.

"Ekhm" kulihat papa berdehem membuat seluruh pasang mata menatapnya. Kurasa ia ingin mengatakan sesuatu yang serius dilihat dari wajahnya.

"Arvel,Aleya"

Aku dan kak Arvel lantas menengok ke papanya yang sedang menatapnya.

"Kenapa pah?"tanyaku dan kak Arvel berbarengan. Lalu kami saling menatap tajam dan saling membuang muka.

"Papa sama mama besok mau ke Jerman karena ada urusan bisnis"Ucap papa tegas.

Aku melotot kaget sedangkan kak Arvel hanya santai menanggapinya.

"Loh pah ini kan urusan bisnis kok mama ikut sih?"ucapku sambil mencebikkan bibirku kesal.

"Ya kan mama bosen di rumah terus mama juga mau jalan jalan" ucap Mamanya sambil memainkan kukunya.

PLAYBOYSHIT~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang