40

6.5K 266 3
                                    

Saat ini mereka sedang dikantin menikmati bakso extra pedas dengan Jus Jeruk andalan mereka untuk menghilangkan suntuk akibat pelajaran Matematika yang cukup mematikan.

"Aduh gila pala gua puyeng anjay"Celetuk Naya sambil memijat mijat pelipisnya.

"Heh nihya kalo bukan gara gara si budi kentung yang ngajakin gua ngegosip gua gabakal dihukum suruh ngerjain soal laknat itu"Ucap Meli kesal. Sontak mengundang tawa teman temannya membuat Meli makin menekuk wajahnya.

"Kambing!"Dengus Meli. Aleya yang menyadari bahwa Jeisha sedari awal masuk hanya diam. Bahkan minumannya disentuh pun tidak terutama makanannya.

Pandangannya seakan akan kosong dan matanya memancarkan bahwa tidak ada lagi kehidupan didalamnya.

"Yaelah Jeis,Bengong mulu!"Ucap Aleya sambil menepuk pundak Jeisha kuat. Jeisha memekik kuat kala merasakan nyeri di pundaknya.

"Pundaakkk gueee Aleyaaaa"Teriak Jeisha memekik kesakitan. Aleya menyengir lebar sambil kedua jarinya menunjukkan V.

"Shtt..Ada Kevin tuh"Bisik Meli. Jeisha hanya melihat sekilas kearah pintu masuk kantin dan benar ada Kevin dan teman temannya disitu. Dari arah jalannya sepertinya mereka menuju ke---OH MY GOSH!!Mereka menuju kesini.

Jeisha menutup wajahnya dengan rambut panjangnya berusaha memalingkan wajahnya dari Kevin yang sedari tadi menatapnya lekat.

Dan benar saja saat ini mereka sudah duduk dimeja yang sama dengannya.

"Hai sayang"Ucap Alvin sok dramatis. Aleya memutar bola matanya jijik.

"Yaelah Kev,Ajak ngomong lah jangan diliatin terus"ucap Arka yang melihat Kelakuan Kevin sedari tadi yang menurutnya cukup pengecut.

"Tau lu Kev kecutt tau gak sih lu jadi cowok!"

"Pengecutt Bimaa bukan kecut!Kalo kecut mah elu bego"Sahut Meli sambil menyembur esbatu melalui sedotannya.

"Ish jorok banget si dodol kena muka gua nih"Amuk Naya. Arka menatap Naya prihatin"Kasian banget sih kena bom atmosfer dari nenek lumpur"Ucap Arka.

"Lampir bege bukan lumpur"Ucap Alvin kesal.

"Jeis"panggil Kevin pelan lebih tepatnya seperti gumaman namun mampu membuat semua orang menoleh ke arahnya.

Jeisha hanya meliriknya lewat ekor matanya dan itu membuat dada Kevin seperti tertusuk jarum. Namun ia tak menyerah.

"Pliss aku pengen denger suara kamu"Mohon Kevin lirih. Jeisha berulang kali menahan air matanya supaya tidak terjatuh.

"Jeis"panggil Kevin lagi. Teman temannya yang lain memandang Kevin kasihan.

Aleya yang memang duduknya di samping Jeisha hanya meremas pundak Jeisha lembut. Jeisha menoleh kearah Aleya lalu menghembuskan nafasnya.

"Kenapa lagi?"Tanya Jeisha akhirnya. Membuat Kevin langsung tersenyum manis. Akhirnya ia bisa mendengar suara gadisnya yang selalu membuatnya tenang.

Ia sungguh bahagia walaupun nada yang Jeisha keluarkan sedikit ketus.

"Aku kangen kamu"Ucap Kevin sambil matanya tak pernah lepas dari Jeisha sedikitpun.

"Kita udah gak punya hubungan apa apa Kev"

BRAK!!

Kevin menggebrak meja kantin keras. Rahangnya mengeras menandakan jika pria itu sedang emosi. Murid murid yang juga berada dikantin tersentak akibat ulah Kevin.

Bima menajamkan matanya kearah Kevin.

"Si geblek cuangki gua geter!"Omel Bima sambil menusuk tajam cuangkinya dan memasukkannya ke mulut. Meli mencubit perut Bima kuat hingga membuat Bima terpekik.

PLAYBOYSHIT~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang