Di part ini tuh bakalan ceritain tentang kepergian Dion ke asalnya ya. Eh kaya binatang aja sih wkwk.Jadi mohon maaf kalo ceritanya singkat dan pendek. Soalnya bingung mau ngapain lagi hehe.
Happy To Reading All💯'Sahabat itu mereka yang mengerti segala
Kekuranganmu. Mereka yang selalu ada di
Dekatmu. Dan mereka yang selalu mendengarkan keluh kesahmu'💔💔💔
Suasana pagi ini sangat mengharukan bagi mereka di sebuah Bandara. Mereka memang baru saja berteman,Namun siapa sangka?jika mereka sampai mempunyai ikatan batin seperti bertahun tahun berteman. Akan sulit melepaskan memang. Tapi memang itulah tugas mereka disini.
"Yon,lu bener nih mau balik sekarang?"Ucap Aleya sambil menangis dipelukan Dion. Dion mengelus rambut halus milik Aleya"Iya Leya,tempat tinggal gue kan disono. Nanti kapan kapan gue main lagi deh"
Aleya mengangkat kepalanya"Promise?" Dion tersenyum lalu menautkan kelingkingnya pada kelingking Aleya. "I am promise sister"
"Ahh Dioonnn masa pergii"Ucap Meli terisak dipelukan Bima. Dion tersenyum lalu menghampiri mereka satu persatu.
Pertama Dion menghampiri Naya yang sudah menahan mati matian air matanya sejak tadi. Dion mengusap puncak kepala Naya.
"Nay,Jadi cewek dewasa ya!kalo ada masalah selesain bareng bareng sama Arka,kasian noh si Arka jadi parnoan begitu gara gara kejadian puncak"Ucap Dion sambil terkekeh. Naya mengerucutkan bibirnya lucu"Emang siapa yang mau sama dia?"Gerutunya.
"Naya"Tekan Arka sambil menatap Naya tajam. Selanjutnya Dion menghampiri Jeisha.
"Sha,Gue harap gue bakal bisa nerima undangan pernikahan lo sama Kevin nanti"Ucap Dion sambil menatap Kevin dan Jeisha bergantian. Jeisha mengangguk diikuti Kevin. Tak lama air mata Jeisha kembali tumpah dipelukan Kevin.
"Dan buat lo Mel,Gue tau lo pernah suka sama gue Mel,tapi sorry gue nganggep kalian itu kaya keluarga gue,selalu ada buat gue,liat kebelakang Mel,ada cowok yang lagi nungguin hati lo terbuka buat dia"Ucap Dion sendu. Meli menatap Dion tak kalah sendu lalu memeluk Dion erat. Tangis Meli pecah seketika bahkan ia sampai terisak kencang. Bima memeluk Meli erat seakan akan tak mempersalahkan baju mahalnya yang basah.
"Dan buat lo vin. Jagain sepupu gue!sampe gua denger dia kabur ke rumah Grandma buat nenangin diri dari lu. Gua gak akan segan segan lenyapin lu vin"Bisik Dion tajam. Alvin mengangguk"Apapun buat Aleya"
Dion menghampiri Arvel,kakak sepupunya dengan Gilang juga disana "Sorry ya buat kalian ngerepotin gue disini"Canda Dion. Arvel dan Gilang hanya diam menatap Dion datar. Dion mengangkat sebelah alisnya.
Tiba tiba Arvel dan Gilang memeluk Dion erat"Lo gak pernah ngerepotin kita yon"
Yang terakhir. Dion memandang Claura dan Seila yang sudah banjir dengan air mata.
"Jaga sepupu gue baik baik ya. Kalo mereka salah tolong maklumin. Mereka juga manusia"Pesan Dion. Seila dan Claura mengangguk sambil saling menguatkan satu sama lain. Gilang langsung menangkap tubuh Seila yang hampir limbung.
Dan Arvel mendekap erat tubuh Claura sesekali membisikkan kata menenangkan supaya tunangannya bisa tenang.
"Pesawat akan lepas landas sekitar 5 menit lagi. Harap segera memasuki pesawat"
"Gue balik dulu. Kalian baik baik disini. Gue sayang kalian. Ohya titip salam buat nyokap bokap lo ya Bang,Bilang kalo sibuk jangan paksain buat nganter gue ke bandara. Dengan senyum mereka aja udah cukup buat gue"Ucap Dion sebelum menghilang dari kerumunan banyak orang.Arvel tersenyum lalu mengangguk. Seketika Aleya tidak bisa menopang tubuhnya lagi. Jika saja Alvin tidak segera menahannya mungkin ia sudah terjatuh di lantai.
'Hati hati yon'
'Walaupun kita baru kenal tapi kita ngerasa punya ikatan batin yang erat sama lo'
'Kita ini sahabat yon. Lo harus cerita ke kita kalo ada masalah'
'Dan kita akan selalu ada buat lo dan bantu lo sebisa kita'
'Itu gunanya sahabat'
'Jangan lupain kita elah yon'
'I miss youu Dionnn'
'Gue bakal selalu kangen sama sikap konyol lu'
'Makasih udah mau jagain gue walaupun status gue itu cuma sepupu lo bukan adik kandung lo'
Dion memejamkan matanya sejenak. Lalu menghembuskan nafasnya. Beberapa kalimat masih terngiang ngiang di kepalanya tentang ucapan para sahabat barunya itu.
"Kalian emang terbaik. Gua beruntung bisa kenal kalian"
Dion tersenyum pedih. Bagaimana pun juga ia harus kembali di kehidupan awalnya. Kehidupan yang seharusnya. Ia janji ia akan sukses. Supaya bisa berkumpul lagi dengan sahabat barunya itu.
Di tangan kanannya ada sebuah kertas. Kertas dimana ada sebuah nama yang selalu membuat jantungnya berdetak tak karuan.
STEFANNY AZIZAH
No Phone: 081376******Ya,itu nomer Fanny. Fanny perias langganan keluarga Jorge. Ia akui Fannya memang cantik. Dan ia jatuh kedalam pesona Fanny yang begitu lembut.
Bahkan seluruh keluarganya mendukung keras dirinya untuk menikahi Fanny. Sungguh senang bukan?nanti saat ia tiba ia janji akan menghubungi gadisnya itu.
Dion menyimpannya di saku jaketnya. Lalu memasang earphone-nya dan memejamkan matanya sejenak. Lalu memasang sabuk pengaman karena pesawat akan terbang sebentar lagi.
'Good bye my friends'
Yaahhh Dion pergiii😭😭hati" dijalan Dionnn... I MISS YOU❤
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYBOYSHIT~
Teen FictionALVINO PRAKASA ALDRIC anak pemilik sekolahan SMA PELITA BANGSA. Mempunyai sifat yang playboy. Selalu mempermainkan wanita. Bahkan ia tega memutuskan pacarnya jika ia sudah bosan. Sampai ada seorang perempuan yang selalu ceria datang dikehidupannya. ...