14

6.1K 257 0
                                    

"Ibu tuh heran sama kalian berdua suka banget bikin masalah"

Meli hanya menunduk mendegarkan ocehan guru dihadapannya ini. Berbeda dengan Bima yang tangannya tidak bisa diam begitu saja.

Tangannya yang usil memainkan patung bergambar monyet yang terletak di meja Bk.

"Bima kamu dengar saya kan?"

Bima langsung mendongakkan kepalanya.
Bima hanya berdehem untuk menjawab pertanyaan unfaedah bu Alin menurutnya.

Meli hanya ternganga dibuatnya. Berani sekali anak ini melawan guru dihadapannya.

Walaupun bu Alin adalah guru penyabar tetapi ia bisa berubah menjadi harimau jika marah.

"Sepertinya kalian cocok menjadi sepasang kekasih"

Ucapan Bu Alin yang tiba tiba membuat Meli dan Bima menegang di tempatnya.

Mereka menengok saling berhadapan sebelum kemudian.

"JIJIIIKKK" Teriakan itu siapa lagi jika bukan Meli pemiliknya. Bu Alin memejamkan matanya sesaat saat mendengar terompet meledak barusan.

"Gua juga ogah kali sama Mak sihir kaya lo"Ejek Bima sambil tersenyum meremehkan.

"Apalagi gua!"jawab Meli tak kalah tajam.

Bahkan saat ini mereka saling melemparkan tatapan tajam.

"UDAAHHH STOP!!KALIAN BERDUA LARI 3 KALI PUTARAN DI LAPANGAN BURUAN!!!"

"Yah bu saya kan cewe masa saya disuruh lari"Desah Meli sambil memanyunkan bibirnya.

"Itu bibir minta di tabok?"Meli melotot kala melihat Bima yang sudah siap dengan penggaris kayu di tangannya.

"Whatt the-

AAAAAA......

Teriakan tersebut menggema di seluruh ruangan Bk. Suara campuran 2 manusia berbeda jenis yang menjerit kesakitan kala telinganya ditarik cukup keras oleh guru yang sedari tadi menahan kesal.

"LARI 10 KALI!"

"I-iyya bu tapi lepas dulu"Mohon Bima.

Bu Alin melepas jewerannya.

Meli dan Bima langsung berlari ngibrit keluar ruangan Bk seperti habis melihat genderuwo.

•••
Nafas Meli terengah engah. Ia membiarkan begitu saja tubuhnya terjatuh di lapangan.

"Ini semua gara gara lo tau gak" Bima yang tak terima disalahkan langsung mendelik kesal.

"Salah lo juga bego"Celetuk Bima kesal.

"Haiii Melii cantikk nih pasti capek kan?"
Meli mendongak sesaat kemudian lalu mendengus.

"Masih inget gue setelah tadi lu lu pada ninggalin gue di taman?"

Sedangkan yang ditanya hanya cengengesan.

"Yaelah sory kali mel tadi tuh gue piknik" Aleya memanyunkan bibirnya supaya Meli memaafkan.

Meli yang memang tak bisa lama marah hanya menghela nafas.

"Hm"

"Ihh serius nih kita di maafin?"Nah yang ini suara cempreng milik NAYA.

Bima yang masih di dekat situ langsung menutup telinganya yang hampir lepas.

"Gila itu suara kaya panci emak gua si?" Gumamnya namun masih bisa didengar oleh Naya.

"Apa lu bilang tadi hah?!"Naya mencubit tangan Bima yang berkeringat dengan kukunya yang tajam.

"Awww..... iya iya ampun sakit taiii" Bima merintih kesakitan sebelum kemudian sebuah tangan melepaskan tangan Naya dari lengan Bima.

PLAYBOYSHIT~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang