Happy reading !
Rain memulai hari pertama sekolah dengan perasaan gembira. ia baru saja pindah dari Bandung ke Jakarta karna pekerjaan papahnya.
Setelah sekian lama akhirnya Rain berkunjung lagi ke kota kelahirannya.
Hari ini adalah hari senin, hari dimana Rain menjadi murid baru di SMA Galavagos, tentunya Rain tidak ingin terlambat.
Rain berjalan menusuri koridor yang di penuhi keramaian para siswa dan sisiwi SMA GALAVAGOS. ia ingin Bertanya tetapi semua orang yang berada di koridor sedang sibuk mengobrol dengan temannya masing - masing.
Akhirnya Rain memutuskan untuk jalan saja dan mencari ruang kepala sekolah sendiri tanpa ada niat sedikit pun untuk bertanya. tetapi hasilnya nihil ia tidak bisa mencarinya bahkan ia terus saja memutari tempat yang sama sedari tadi.
Rain pun memutuskan untuk bertanya dengan salah satu kerumunan yang ada di tengah koridor saat ini. ia berjalan ke arah 3 laki - laki yang sedang asik mengobrol sambil terus menertawakan hal spele yang sangat receh untuk di tertawakan.
Rain menyapa salah satu lelaki yang sedang tersenyum melihat tingkah temannya.
"Permisi," sapa Rain
Salah seorang yang mendengar ada yang bicara pun menonggakkan kepalanya. untuk melihat siapa yang menghampiri mereka.
"Ada apa?" tanya salah satu dari lelaki itu
Rain mengumpulkan keberaniannya untuk melanjutkan kalimatnya.
Dengan sangat gugup Rain bertanya "Saya mau tanya ruang kepala sekolah di sebelah mana ya?"
Dengan sigap lelaki itu menegapkan badannya dan menjawab pertanyaan Rain "lurus, belok kanan, belok kiri, lurus lagi, udah disitu rungannya," jawab salah satu dari mereka dengan gelak tawa yang tak Rain mengerti
Rain tak mengerti dengan penjelasan yang lelaki itu jelaskan. Dengan gelak tawa yang tak kunjung henti padahal tak ada hal lucu yang bisa ditertawakan.
Rain memutuskan untuk bertanya dengan murid lainnya. dengan cepat Rain berpamitan kepada mereka semua agar tidak memperpanjang masalah yang membut mood nya rusak pagi ini.
"Makasi, klo gitu saya permisi," pamit Rain dengan sopan
"Tunggu!" salah seorang lelaki dari mereka menghentikan langkah Rain
Rain pun menghetikan langkahnya dan menghadap kembali ke hadapan mereka. dengan harapan mereka tidak mempermainkannya lagi dan mau menjawab pertanyaannya dengan serius.
"Ada apa?" tanya Rain
"Biar gua yang antar lu ke ruang kepsek," jawab lelaki itu diikuti dengan sorakan cieeee dari teman - temannya
"Beneran mau antar saya?" tanya Rain memastikan bahwa laki laki itu benar- benar ingin menolongnya.
"Kalo lo ngomong terus gua bisa berubah pikiran," jawab lelaki itu
Mengangkat dagunya seolah meminta persetujuan dari RainTanpa pikir panjang Rain pun menjawab "Ayo"
"Gua duluan ya bro," Pamit nya
***
Rain membiarkan lelaki itu berjalan lebih dulu darinya, dan Rain membututinya dari belakang. untuk mrnghindari kecanggungan di antara keduanya.
Dalam perjalanan menuju ruang kepsek tidak ada yang mengangkat bicara satu pun sampai akhirnya.
"Nama lo siapa?" tanyanya memecahkan keheningan
Rain yang dari tadi melamun mulai mengangkat kepalanya celingukan.
"Saya?" Rain menunjuk dirinya sendiri untuk memastikan bahwa pria yang berada di sebelahnya sedang bertanya kepadanya.
lelaki itu mulai tengok kanan kiri memastikan tidak ada orang di koridor selain dirinya dan perempuan aneh yang berada di sebelahnya.
Dan benar saja koridor sepi tidak ada orang sama sekali, selain dirinya dan seorang perempuan ini. karna memang bel masuk kelas sudah berbunyi dan para guru pun sudah memasuki kelas untuk mengajar.
"Emangnya ada orang lain selain kita berdua?" cetus lelaki itu
"Enggak ada," jawab Rain polos
Lelaki itu pun membuang nafasnya kasar sebelum melanjutkan kalimatnya "yaudah berarti gua nanya lo"
"Rain," ia memperkenalkan dirinya dan mengulurkan tangannya kepada lelaki yang berada di hadapannya, dengan sigap lelaki itu menerima uluran tangannya.
"Rafael," balasnya memperkenalkan diri
Setelah memperkenalkan diri mereka masing - masing, keheningan pun kembali terjadi. Sampai akhirnya mereka berdua sampai di ruang kepala sekolah.
"Udah sampai ni," tunjuk Rafael ke arah pintu kepala sekolah
"Makasi udah mau anter sampai sini" Rain berterima kasih kepada rafael
"Sama- sama, klo gitu gua balik ke kelas dulu udah telat nih" pamit rafael berlari kecil
"Iya hati-"
Rain belum menyelesaikan kalimatnya tetapi rafael sudah tidak ada di hadapanya.
Author note!
Mohon maaf jika masih banyak kesalahan dalam penulisan dan alur ceritanya.
Jangan lupa vote and coment, satu vote dari kalian akan membuat Author semangat nulisnya.
Sampai bertemu di part selanjutnya. LUVV KALIAN :)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAINIE
Teen Fiction[ON GOING] Start: 18 MARET 2019. Arainie atau lebih sering di sapa Rain oleh para kerabat dekatnya. Gadis malang yang sangat kekurangan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Tak pernah ada keharmonisan yang hadir di dalam ruang lingkup keluarganya s...