Sekarang jam menunjukkan di angka 10:00 waktunya siswa dan siswi SMA galavagos istirahat rain berserta ke dua sahabatnya sudah duduk manis di kantin sambil membicarakan hal- hal yang tak berfaedah sama sekali.
Luna yang penasaran akan cerita rain yang kemarin jalan dengan alvaro, terus menerus menanyakannya sedari tadi, tapi rain sengaja tidak menceritakannya dan membuat luna melototkan matanya ke arah rain.
"Rain cerita ga cepetan" pinta luna dan melototkan matanya ke arah rain
"Ya apa yang mau di ceritain lun"
"Kenapa lo bisa jalan sama alvaro"
"Ya karna dia ngajak gua jalan"
"Ihhhh rain serius dong ceritanya" timpal afifah yang juga penasaran
"Iyah nih gua cerita para ratu kepo"
Rain menceritakan semuanya tanpa ada sedikitpun yang terlewat karna jika ia membuat ke dua sahabatnya penasaran dirinya akan terus menerus di teror layaknya teroris.
"Udah gitu doang ceritanya" ujar luna setelah rain selesai menceritakan ceritanya
"Ya allah rain lu dalam bahaya" ucap afifah sambil memandang rain
"Bahaya apaan?" tanya rain tak mengerti
"bahaya bakal beneran jadian sama alvaro" canda afifah dengan tawanya
"Berarti doa gua selama ini di kabulkan sama allah" lanjut afifah yang membuat rain menggelengkan kepalanya
"bukan doa lo doang fah doa gua juga" timpal luna dan meminum minumannya yang ada di hadapannya
"Kalian ini udah kepo doain orang yang gak baik"
"Itu baik kok rain, baik banget dengan lo deket sama alvaro gua ada kesempatan buat deket sama rafael" ujar luna seketika
"Apa hubungannya ?" tanya afifah dan rain yang tak mengerti akan maksud dari ucapan luna
"Ya gua juga gak ngerti" tukas luna yang membuat afifah dan rain menatap ke arahnya dan berkata
"Udah kepo gak jelas lengkap lah hiduplo lun" katanya berbarengan
"ihhh kalian jahat"
"abisan gak jelas banget jadi orang huh" ledek afifah
"udah - udah mending kita habisin makanan, nanti keburu jam masuk kelas" kata rain
Saat ia dan para sahabatnya sedang asik melahap makanannya ada seorang siswi yang mendatangi meja rain dan para sahabatnya.
"rain di panggil alvaro katanya di suruh ke ruang bandnya" ujarnya
Rain berhenti melahap makananya dan menjawab ucapan siswi yang berdiri di sebelahnya.
"Iyah makasih ya" balasnya
"Sama - sama" jawabnya dan melangkah pergi
"Tuh kan baru aja di omongin udh di panggil" kata luna meledeki rain
"Iyah emang klo jodoh mah sering kangen" ucap afifah asal
"ya deh seterah kalian aja yang penting mah kalian seneng, yaudah klo gitu gua ke ruang band alvaro dulu ya" kata rain malas menanggapi ucapan dari ke dua sahabatnya ini
"yaudah sana nanti klo dia macem - macem telpon gua aja ya rain" kata afifah
"Berani emang?" tanya luna
"Engga hehehe"
"Yaudah ya gua deluan" ujar rain dan melangkah pergi meninggalkan ke dua sahabatnya.
Rain terus melangkah melewati lorong yang masih ramai karna belum jam masuk kelas, ia lupa kalo dirinya masih menjadi pelayan alvaro akhirnya ia mempercepat langkahnya untuk bisa sampai di ruang band alvaro dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAINIE
Teen Fiction[ON GOING] Start: 18 MARET 2019. Arainie atau lebih sering di sapa Rain oleh para kerabat dekatnya. Gadis malang yang sangat kekurangan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Tak pernah ada keharmonisan yang hadir di dalam ruang lingkup keluarganya s...