RAIN-14

241 22 1
                                    

Alvaro bangun dari tidur lelapnya dan mulai membersihkan dirinya untuk melakukan aktivitas yang biasa ia lakukan di pagi hari.

Ia turun dari kamarnya setelah semuanya selesai dan berjalan menuju meja makan untuk sarapan.

Langkahnya terhenti ketika ia melihat wanita paru baya sedang duduk di meja makan.

"Pagi Ro," sapa wanita paru baya itu.

Alvaro tidak menggubris ucapannya dirinya terus melangkah dan melewatinya.

Tanpa ada niat untuk bersalaman, berpamitan dan menyapanya.

Tetapi Langkah Alvaro terhenti oleh ucapan Amanda yang keluar dari kamar tamu rumah Alvaro.

"Alvaro lo gak liat ada mamah lo HAH?. bukannya salaman, gak sopan tau seperti itu sama yang lebih tua," omel Amanda panjang lebar.

Alvaro tidak menggubris omelan Amanda, dirinya terus melangkah keluar rumah mewahnya.

"Amanda sudah. sini kamu sarapan bareng sama Tante," pinta mamah Alvaro menghentikan langkah Amanda yang ingin mensejajarkan langkah Alvaro dengan dirinya.

"Tapi Tante"

"Nanti Tante akan bicara dengan Alvaro. Setelah emosinya mereda," ujar tante laras.

"Baik tante"

***

Alvaro terus menggendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi sampai ia berada tepat di halaman sekolah.

Untuk pertama kalinya ia datang ke sekolah tidak terlambat, dan untuk pertama kalinya juga Alvaro datang di pagi buta, di mana hanya kelas unggulan yang di penuhi penghuni kelasnya.

Ia terus menyusuri lorong dan tidak menghiraukan bisikkan - bisikan para kaum hawa yang merasa heran dengan kehadirannya yang datang sepagi ini.

"Ada angin apa alvaro jam segini udah ada di sekolah"

"Mungkin karna hari senin kali ya"

"bisa jadi sih"

Kira - kira seperti itulah ujaran para siswi yang tidak di gubris sama sekali oleh Alvaro.

***


Sementara Rain ia masih berada di Rumah, karna ia sedang mencari nametag yang memang sangat wajib di pakai ketika upacara bendera.

Kalau ia tidak memakai nametag nya ia akan kena hukuman dari OSIS.

Rain tidak mau mendapat hukuman karna ia baru satu minggu sekolah di SMA galavagos.

"Bi Sarah liat nametag aku gak?" tanya Rain pada Bi Sarah

"Tidak. non" balas Bi Sarah yang mulai membantu mencari keberadaan name tag Rain.

"Ter - Akhir di letakkan dimana non?" tanya bi Sarah.

"Aku lupa Bi, kayanya emang jatoh Bi," jawab Rain panik.

Rain tidak mempunyai waktu banyak untuk mencari di mana keberadaan nametag nya.

Ia bisa telat sampai di sekolah jika terus mencari nametag nya.

Rain pun memutuskan untuk tidak mencarinya lagi.

Rain berpamitan dengan Bi Sarah, ia menemukan kejanggalan di pagu hari, karna mobil yang biasa terparkir di halaman rumahnya tidak ada.

"Bi, pak Dimas di bawa papah?" tanya Rain yang tidak menemukan keberadaan pak Dimas di halaman rumahnya.

Bi Sarah hanya mengangguk tak enak hati untuk menyampaikan hal itu kepada Rain saat ini.

ARAINIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang