RAIN-23

229 18 1
                                    

Hari ini menjadi hari yang sangat menyibukkan bagi seluruh siswa dan siswi SMA Galavagos karna pada pukul 18:30 akan di adakan acara pensi.

Hal itu membuat siswa dan siswi SMA Galavagos senang. karna waktu belajar mereka terganti oleh beres - beres kelas beserta halaman sekolah sampai bel pulang berbunyi.

Semua siswa dan siswi SMA Galavagos membantu seluruh Anggota Osis menyiapkan nya. agar nanti malam bisa cepat selesai, terkecuali Alvaro Dkk.

Mereka berlima kini malah memilih bersantai di ruang band milik Alvaro sambil membicarakan sesuatu yang tidak berfaedah sama sekali.

"Woiii kita gak bantuin yang lain nih ?" tanya Rangga memecahkan keheningan.

Alvaro langsung menggelengkan kepalanya cepat "Gak usah. gua males."

"Gua juga males," sahut Rafael

"Tapi gak enak lo sama yang lain," balas Sandi di ujung sofa.

"Lo aja sana!" Seru Alvaro mengarahkan dagunya ke ambang pintu.

"Masa gak solid banget Lo pada, gak mau gua. Sebenarnya sama si gua juga malas." Gelak tawa Sandi memenuhi ruangan sambil menoyori kepala Riko.

"Ye, berantem aja Lo sama gua," ajak Riko yang merasa kesal dengan candaan Sandi.

Mereka semua tertawa receh terkecuali Alvaro. ia hanya diam dan tak menaggapi candaan para sahabatnya karna menurutnya memang tak ada yang lucu.

"Lo semua emang pada males" sambung seseorang yang membuat semuanya menoleh.

Ternyata itu Amanda sepupu Alvaro yang sering kali mengunjungi ruang Band Alvaro kalau ada sesuatu yang penting untuk di bicarakan.

Para sahabat Alvaro sudah mengenali Amanda sejak SMP karna Amanda satu SMP dengan Alvaro kala itu.

"Man, Lo gak pernah berubah, cantik terus. Pacaran yu sama gua," ujar Riko yang mendapat tatapan elang dari Alvaro.

"Najis ko!" sahut Rangga memukul bagian punggung Riko.

"Namanya usaha bang, segala cara harus dilakukan. Bagaimana Abang Alvaro merestui saya sebagai calon sepupu anda?" Tanya Riko yang malah mendapat kepalan tangan Alvaro di hadapan wajahnya.

"Lo langkahi mayat gua dulu," jelas Alvaro membuat Riko diam mematung.

"Duduk sini Ko, jangan aneh - aneh Lo. Kena Bogeman Alvaro tau rasa Lo," seru Sandi menepuk tempat duduk yang kosong di sebelahnya.

"Kenapa?" tanya Alvaro

"Kepo Lo," balas Amanda yang membuat Alvaro mengerutkan dahinya.

"Gak jelas lo! Sana pergi ! " usir Alvaro.

"Gak, gua ada sesuatu yang mau di bicarain," jelas Amanda.

"Apa? Kalo gak penting gak usah," decit Alvaro.

"Penting, privasi !!" Balas Amanda yang membuat para sahabat Alvaro mengerti dengan ucapannya.

Keempat sahabat Alvaro saling berpandangan dan saling meng - anggukkan kepalanya. Seolah mengerti apa yang Amanda maksud.

Ada hal pribadi yang ingin Amanda sampaikan kepada Alvaro dan itu bersifat privasi.

"Ayolah kita kebawah, mending makan yuk dikantin," ajak Sandi bangkit dari duduknya, diikuti oleh para sahabatnya.

Amanda menghampiri Alvaro dan duduk di sebelahnya.

"Gak sekolah Lo?" tanya Alvaro.

"Gua izin. ada hal penting yang mau gua bicarain ke Lo."

ARAINIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang