RAIN-15

249 23 0
                                    

Dilapangan basket ada segerombolan Siswa yang sedang bermain basket. mereka tidak menghiraukan jam pelajaran sama sekali.

Mereka semua malah asik bermain basket dengan keadaan sekolah yang sedang melaksanakan (KBM) kegiatan belajar mengajar.

Para siswa dan siswi yang kelasnya kosong freeclas memanfaatkan situasi mereka dengan menonton se -gerombolan tersebut bermain basket, sampai mereka semua selesai bermain basket.

"Ro ada chat nih dari sekolah sebelah. mereka ajakin kita tauran gimana? terima gak?" ujar Riko seketika.

"Jangan sekarang," balas Alvaro santai.

"Biasanya paling ngercep kalo masalah ginian," elak Rafael yang merasa heran dengan tingkah dan prilaku Alvaro belakangan ini.

"Iya Ro, lo gak biasanya gini. kita juga udah lama gak tauran," sela Sandi yang tiba - tiba duduk di sebelah Alvaro.

"Gua lagi gak mau aja," jelas Alvaro yang sudah jelas tidak mau di tanya banyak hal lagi jika sudah bicara seperti ini.

"Udah, jangan banyak tanya lagi, nanti yang ada satu lapangan di amuk sama dia," sela Rangga yang menjadi penengah jika Alvaro sudah seperti ini.

***


Rain sedang berada di dalam kelasnya, ia sedang mendengarkan pak Didin yang sedang menjelaskan materi pelajaran bahasa indonesia.

Di pertengah pelajaran tiba - tiba Rain ingin ke toilet,  karna perutnya Melilit dan sakit.

"Fah gua ke toilet ya," bisik Rain pelan di terlinga Afifah.

"Mau gua temenin?" balas Afifah mengikuti suara Rain.

"Gak usah Fah. gua sendiri aja"

"Gapapa?" tanya Afifah yang khawatir jika sahabatnya pergi sendiri. apalagi gosip nya sedang jadi tranding topik di sekolah ini.

"Gapapa Fah, gua bisa jaga diri kok," balas Rain dengan mata yang menyakinkan.

"Yaudah sana. Kalo ada apa - apa langsung kabarin gua. Hati - hati"

Rain pun izin kepada pak Didin yang sedang menjelaskan materi pelajaran.

"Permisi pak. saya mau izin ke toilet," izin Rain dengan wajah penuh permohonan karna sudah tidak tahan dengan panggilan alam ini.

"Baik, silahkan," balas pak Didin memberikan izin kepada Rain.

Rain pun melangkahkan kaki nya keluar kelas menuju toilet.

Setelah sampai di depan toilet ia langsung memasuki toilet yang kosong dan selama kurang lebih lima menit Rain selesai dari semua aktivitasnya di toilet.

Lalu ia berjalan ke arah wastafel yang ada di luar toilet dan mencuci kedua telapak tangannya, setelah di rasa selesai dengan semua Kegiatannya di dalam toilet, ia keluar dan berjalan menuju kelas nya kembali.

Namun belum sempat ia melangkah lebih jauh dari area toilet ada seseorang yang mencekal tangannya dan Rain di tarik untuk mengikuti langkah orang tersebut.

"Lepasin!!" Rain berusaha berontak tapi hasilnya nihil.

Rain terus saja meronta agar ia bisa lepas dari cengraman pria yang tiba- tiba saja menarik lengannya.

Rain menyamai langkah kakinya dengan pria tersebut dan dahinya mengkerut.

"Riko!!" sergah Rain mengerutkan dahinya.

"Riko lepasin!!, lo mau bawa gua kemana sih?" tanya Rain dan masih terus berusaha melepas cengkraman dari tangan Riko yang sangat kuat.

"Udah diam lo. ikutin gua aja," pinta Riko sambil terus mencengkram pergelangan tangan Rain.

ARAINIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang