RAIN-22

229 20 0
                                    

Rain terdiam sejenak dan tidak jadi bangkit dari ranjang Uks. hal itu membuat Alvaro menatapnya heran.
"Kenapa duduk lagi?"

Rain hanya diam tidak menjawab pertanyaan Alvaro.

"Kenapa?, lo gak bisa jalan?"

Rain menggelengkan kepalanya
"Bu-kan itu," Rain menghela nafasnya menahan rasa malu. "Rok gu-a sobek."

Rain terpaksa memberi tahu Alvaro agar cowo itu mencari akal untuk bisa membatu Rain menutupi bagian Rok nya yang di Sobek Clara.

Alvaro melepaskan jaket yang melekat pada tubuhnya. Ia memberikan jaket tersebut kepada Rain.

"Pakai ini!!" Alvaro tidak menerima penolakan.

"Ta-"

"Gak usah banyak tanya ! Pake sekarang !" Potong Alvaro.

Rain meraih jaket yang di berikan Alvaro. Lalu ia melingkarkan jaket tersebut pada bagian pinggangnya.

Setelah di rasa sudah melekat sempurna di bagian pinggangnya Rain merapihkan sedikit rok nya. Dan berjalan menghampiri Alvaro yang menunggunya di depan Uks.

***


Mereka sudah berada di dalam mobil jazz milik Alvaro. Terjadi keheningan cukup lama, dan rasa canggung dari keduanya.

"Lo di apain aja sama cewe setan itu?" Tanya Alvaro serius.

Rain terdiam cukup lama. Ia memejamkan matanya cukup lama, bahakan tidak kunjung menjawab pertanyaan Alvaro.

Hal itu membuat Alvaro geram "Kalau di tanya tuh di jawab !"

"Lo gak perlu tau Ro," jawab Rain lirih.

"Apa? Coba sekali lagi, yang jelas." Alvaro sudah mulai di buat kesal karena Rain bener - benar tak bisa memberi penjelasan yang ia mau.

"Ro-"

"Jelasin, gua cuma minta penjelasan gak lebih, atau Lo gua turunin di sini," ancam Alvaro.

Rain diam tak kunjung membuka mulutnya untuk bercerita.

"Masih gak mau cerita juga?" Tanya Alvaro.

"Liat gua, kalau Lo gak mau jelasin, Lo siap dengan hukuman-"

"Iya gua jelasin," ujar Rain pasrah.

"Good girl," balas Alvaro singkat di sertai senyuman mengembang pertanda kemenangan.

"Gua di pijokin di tembok, setelah itu di ancam dengan berbagai ancaman untuk jauh dari Lo," cerita Rain.

"Dia bilang, gaada orang yang boleh dekat sama Lo."

Rain terdiam cukup lama menunggu respon dari Alvaro.

"Anjing tuh cewe," geram Alvaro.

Rain menceritakannya sampai selesai hingga mobil milik Alvaro terparkir tepat di halaman rumah Rain.

"Ingat ya, sekejam apapun dia ngancam Lo, Lo jangan pernah takut, ada gua," ujar Alvaro membuat Rain menyergitkan dahi nya.

"Kenapa repot - repot, sebenarnya dengan lo lepas gua dari hukuman yang Lo buat ini, gua bisa bebas dari an-"

"Gak bisa!!" Jelas Alvaro cepat.

"Loh kenapa? Kenapa ada yang simple Lo mau yang repot hah?" Terang Rain.

"Karena gua mulai buka hati ke Lo, Jadi Lo gak boleh jauh dari gua," jawab Alvaro membuat Rain membulatkan matanya.

"Apa?"

ARAINIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang