siapkan diri untuk membaca konflik demi konflik di beberapa chapter menuju Ending cerita. happy reaading !!
*******
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sedari tadi dan sudah banyak siswa dan sisiwi yang pulang kerumahnya masing - masing, sedangkan Rain, luna dan afifah ia bertiga masih berjalan menyusuri koridor yang sepi seperti biasanya karna jam pulang sekolah sudah berbunyi dan bayak parasiswa dan sisiwi yang tak eskul di hari ini jadi sekolah sangat sepi seperti kuburan yang tak ada isinya.
"pulang sama siapa lo Rain" tanya afifah setelah mereka bertiga sampai di depan koridor sekolah untuk menunggu jemputannya
"sama alvaro lah fah, siapa lagi cobaa ?" cela luna yang menolak lupa dengan kejadian tadi pagi di kantin
afifah menonyor kepala luna dengan sedikit tenaga "lu pikunanan ya" tukas afifah
"gua pulang sendiri naik taksi online" jawab Rain tanpa mengarahkan matanya ke arah luna dan afifah ia sangat fokus dengan sepasang sejoli yang saat ini ada di hadapannya
ia menghentikan langkahnya dan melihat dua sejoli itu sedang membicarakan sesuatu hal yang bisa Rain dengar karna jaraknya tak terlalu jauh dari mereka berdua.
luna dan afifah ikut memperhatikan kedua sejoli itu dengan seksama dan menjadikan keduanya layaknya tontonan.
"Ro, let me go back" ungkap gadis yang saat ini berjarak tak jauh dari pandang mata Rain tetapi kedua sejoli itu tidak menyadari kehadiran dirinya dan kedua temannya
tak ada satupun jawaban yang keluar dari mulut alvaro alvaro memijit pelipsnya dan kembali menatap mata gadis itu dengan tatapan yang sangat membuat hati Rain teriris, karna itu adalah tatapan yang sangat manis yang pernah alvaro berikan untuknya
Rain masih menunggu jawaban yang keluar dari mulut alvaro, matanya mulai memanas dan tak sanggup melihatnya.
"I permit you" jawab alvaro membuat Rain berhasil meneteskan Air matanya
gadis itu senyum sumbrigah dengan jawaban yang di berikan oleh alvaro, ia memeluk alvaro dihadapan Rain, yang lebih menyakitkannya lagi alvaro membalas pelukan gadis itu dengan penuh kehangatan.
dalam peluknya gadis itu berkata "you will always be mine" ungkap nya
Rain tak bisa menahan apa yang di dengar dan lihatnya saat ini, ia pergi melangkah ke luar gembang sekolah dengan berlari dan berharap alvaro tak melihatnya, di depan gerbang ia melihat taksi yang sudah terparkir tepat di hadapannya.
ia tak menghiraukan ucapan aldo yang meneriakinya dari luar taksi, karna taksi yang saat ini ia adalah taksi yang di pesan oleh aldo.
"gua nunggu sampe lumutan di sini, dengan seenak jidatnya dia main serobot taksi gua" gerutu aldo menendang kaleng yang ada di hadapannya saat ini.
dan kaleng itu mengenai kepala pak didin yang sedang berjalan ke arah gerbang sekolah, aldo dengan rasa takutnya lari memasuki gerbang sekolah dan mengumpat di pos satpam.
sampai pak didin mengira bahwa kaleng itu di lempar oelh makhluk halus karna gerbang sekolah sepi dan tak ada sisiwa - siswi yang menunggu jemputannya di depan gerbang sekolah.
***
alvaro berjalan santai ke arah parkiran untuk menunggu gadisnya selesai piket kelas. ia menunggu sambil memainkan handpondnya dan memasang airpods milik gadisnya yang sedari tadi berada di kantung jaketnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAINIE
Teen Fiction[ON GOING] Start: 18 MARET 2019. Arainie atau lebih sering di sapa Rain oleh para kerabat dekatnya. Gadis malang yang sangat kekurangan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Tak pernah ada keharmonisan yang hadir di dalam ruang lingkup keluarganya s...