Happy Reading!
Pagi harinya Rain Bangun dari tidurnya dengan mata sembab akibat semalaman menangis, tapi Rain harus tetap sekolah karna hari ini ada ulangan biologi.
Rain merasa tak enak badan, ia tetap memaksakan dirinya untuk bangkit dari kasur empuknya. Dengan lunglai Rain memasuki kamar mandi dan ber siap - siap untuk sekolah.
Setelah selesai dari aktivitasnya Rain keluar kamarnya, menuruni anak tangga satu per- satu menuju meja makan.
Rain pun perpamitan pada Bibi dan mencium punggung tangannya, Rain memperlakukan Bibi layaknya orang tua nya sendiri Karna Bibi yang selalu ada untuk Rain dari ia kecil.
Rain berjalan ke halaman rumahnya dengan melawan rasa malasnya, saat sampai di hadapan pak Dimas ia menyentuh punggung supir pribadinya itu, karna bingung melihat mobil yang belum di nyalakan.
"Pak kok mobilnya belum di panasin?" tanya Rain Yang heran
"It-u Non" ucap pak supir terbata- bata
"Itu apa pak?" Rain menyergitkan dahinya seolah bertanya
"Itu Non ban mobilnya bocor jadi saya gak bisa anter Non ke Sekolah," jelas pak dimas dengan rasa tidak enak untuk menyampaikannya
"Gitu Pak yaudah kalau gitu saya naik taksi aja deh Pak"
"Beneran Non gapapa," lirih pak Dimas
"Gapapa dong pak, tenang aja"
"Hati - hati ya non"
"Iya pak "
***
Rain pun berjalan ke depan komplek untuk mencari taksi, tetapi taksi nya tak kunjung datang sekarang jam menunjukkan pukul 6:26, Rain menunggu taksi yang tak kunjung datang. Rain sudah pasrah jika ia telat sampai di Sekolah.
Sudah sepuluh menit Rain menunggi taksi, tetaapi tidak ada satupun taksi yang melintas di hadapannya. Akhirnya Rain memutuskan untuk naik metro mini untuk mengejar waktu untuk sampai di Sekolah.
Rain pun memasuki metro mini dan berjalan untuk mencari tempat duduk, tatapi Rain tidak kunjung menemukan tempat duduk yang kosong dengan sangat terpaksa Rain berdiri.
Saat mobil nya sudah mulai berjalan dan hampir sampai Sekolah, tiba - tiba mobilnya berhenti mendadak ternyata Ban mobilnya bocor terpaksa penumpang nya pun harus di turunkan.
Dengan terpksa Rain harus berjalan untuk sampai di sekolah, dengan jarak yang lumayan jauh Rain berjalan sambil mengeluarkan unek - uneknya.
***
Rain kesal karna ia sudah menunggu selama 5 menit tetapi tetap tidak ada angkutan umum yang lewat di sekitaran sini, apalagi bel masuk kelas hanya tinggal 15 menit lagi. Rain pun memutuskan untuk berjalan kaki sampai di sekolah.
"Hari ini kenapa apes banget si?" Rain menarik nafasnya kesal sambil mengelus dadanya sabar
"Gak ada satu pun taksi yang lewat, sekalinya ada pasti ada penumpangnya, terus pas naik metro mini malah bocor bannya uh," ungkap Rain sambil terus berjalan
Rain terus saja berjalan sambil melampiaskan ke kesalannya pada dirinya sendiri. saat sedang berjalan dengan asikknya Rain mendengar ada suara klakson mobil yang hampir menabrak dirinya.
"Mas kalau naik mobil itu hati - hati, kalau saya ketabrak gimana?!" cerocos Rain keras karna pengguna mobil tak kunjung membuka kaca mobilnya.
Rain terus menggetok - getok kaca mobilnya dengan emosi yang meluap, ia sangat emosi karna hari ini pun semua orang membuatnya darah tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAINIE
Teen Fiction[ON GOING] Start: 18 MARET 2019. Arainie atau lebih sering di sapa Rain oleh para kerabat dekatnya. Gadis malang yang sangat kekurangan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Tak pernah ada keharmonisan yang hadir di dalam ruang lingkup keluarganya s...