RAIN- 3

477 39 0
                                    

Happy reading!

Karna tadi Afifah sudah memesan makanan Di kantin, kita bertiga hanya duduk manis sambil menunggu pesanan kita tiba.

Selama menunggu makanan yang ternyata lumayan lama, hanya ada keheningan diantara kita bertiga sampai akhirnya Afifah pun memecahkan keheningannya.

"Rain kenapa lo pindah sekolah?"

"Karna orang tua ku dipindah berkerja di kantor pusat," jawab rain sedikit canggung

"Ngomongnya jangan pake aku kamu, lu gua aja, kedengeran nya asing banget. soalnya udah biasa pake lu gua," potong Luna

"Aku usahain ya. karna belum terbiasa ngomong gitu," balas Rain

"Gapapa pelan - pelan aja Rain. Nanti juga lama - lama terbiasa kok," balas luna dengan senyumnya

Selang beberapa menit mata Luna Mengarah ke lain arah yang membuatnya tak fokus saat di ajak bicara dengan Afifah.

"Lun" Afifah melambaikan tangannya ke arah wajah luna yang sedari tadi melamun

"Luna, lu ngeliatin apaan si gua ajak ngomong ngelamun aja?" tanya afifah menyenggol lengan luna untuk menyadarkan nya

"Ehh it-"

"Permisi neng ini pesenan nya," potong ibu kantin Sambil membawa tiga mangkok pesanan mereka bertiga

"Iya bu terima kasih," jawabku karna mereka berdua sedang sibuk berdebat hal yang tak ku mengerti

"Udah yu makan, nanti keburu masuk kelas loh," ajak Rain canggung

"Luna makan, ngeliatin apaan si dari tadi ?" tanya Afifah dan menepuk pundak nya luna agak sedikit keras

"Sakit Fah," rintih Luna mengelus - elus pundaknya

"Kalo gak di gituin lo bisa kemasukan nanti," balas afifah tanpa rasa bersalah

"Orang gua lagi liatin calon imam gua, iri aja lo," jawab luna kesal

"Pantesan dari tadi kaga kedip kedip tuh mata," cetus Afifah

"Ganteng ya Fah?" tanyanya sambil mengangkat kedua alis meminta persetujuan Afifah

Rain menengok ke arah seorang lelaki yang mereka bicarakan.

"Itu Rafael kan?" tanya Rain yang membuat keduanya gelagapan

mereka berdua menatap ku tajam dan terheran heran.

"Dari mana lo bisa tau namanya?" tanya mereka berdua berbarengan seakan menginterogasi ku

"Itu tadi dia yang anter aku ke ruang kepsek," jawabku semakin canggung

"Eh tunggu dulu, berarti lu sempet liat muka si orang nyebelin?" tanya luna sambil memicingkan matanya Ke arah Rain seakan ingin memakannya hidup hidup

"Orang nyebelin siapa itu? Aku ehh gua gak kenal siapa yang kamu eh lu maksud?" tanya ku dengan terbata - bata karna aku berusaha untuk menggunakan bahasa yang sudah lama aku tidak gunkan

ARAINIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang