RAIN- 43 (Revisi)

103 5 2
                                    

Ia terbiasa dengan luka sampai  cara menangis pun ia lupa.   

********

bel istirahat sudah berbunyi, itu pertanda semua kelas akan keluar dari kelasnya untuk menyerbu kantin dan memenuhi semua mejanya dengan tumpukkan para siswa dan siswi yang sama - sama sedang kelaparan.

luna sdah berada di depan kelas rain sedari tadi, tetapi bu rosita tak kunjung usai menjelasakan  materi pelajarannya. 

dari luna duduk dan berdiri sampai saat ini duduk kembali di depan koridor kelas rain bu rosita tak kunjung usai menjelaskan materinya. 

ia sudah sagat lapar karna tadi pagi ia tak sempat sarpan.

"okay anak - anak sampai sini dulu pembahsan kita karena bel istirahat sudah berbunyi sedari tadi, dan ibu tau kalian lapar kan, kalo kalian belum mengerti dengan materi yang ibu jelaskan. bisa kalian tanyakan di jam pelajaran ibu minggu depan"

"sekian pembahasan dari ibu semoga kalian bisa mengerti dan bisa memahaminya. silahkan istirahat dan have fun untuk hari ini," ujar bu rosita panjang lebar lalu pergi meninggalkan kelas 

"AKHIRNYAA!!" teriak seisi kelas 

luna langsung memasuki kelas Rain dan Afifah setelah ia melihat bu rosita keluar kelasnya. 

"mentang - mentang kelas unnggulan ya, jadi materi yang di bahas banyak banget. emang kelas unggulan selalu paling beda," cerocos luna di hadapan kedua sahabatnya

afifah ingin membalas ucapan luna tapi langsung di sergah oleh Rain karna ia tau perdebatan ini akan sangat panjang jika Rain membiarkan mereka.

" hustttt, cukup ya gua laper banget dan gak ada waktu sedikitpun untuk mendengarkan perdebatan kalian berdua,'' sergah rain 

Rain langsung menarik kedua tangan sahabatnya untuk berjalan beriringan karna ia sangat tau  akan ada  perdebatan yang lebih panjang setelah ini kalo ia tidak menarik kedua lengan sahabatnya itu. 

setibanya dikantin mereka bertiga memesan makanan mereka masing - masing hanya saja pesanan rain harus tertunda karna bu kantin sedang keluar membeli gas yang habis.

 Rain meminta luna dan Afifah menyantap makanannya terlebih dahulu. karna jika makanannya akan adem dan rasanya akan berbedaa. akhirnya mereka berdua memakan - makanannya terlebih dahulu. 

jam istirahat berakhir, pesanan rain tak kunjung sampai akhirnya ia memutuskan untuk makan saat nanti pulang sekolah.

tapi perutnya sama sekali tidak bisa di ajak kerja sama karna sedari pagi memang belum ada satupun makanan yang masuk ke tubuh Rain.

Rain hanya membeli air putih berharap perutnya agak sedit bertenaga dengan air putih yang tadi baru ia minum. 

 saat ini luna balik lebih awal karna ia di panggil ke ruangan bu citra untuk mengambil kertas ulangan kimia.

Afifah dan Rain memutuskan untuk segera ke kelasnya dan membatalkan pesanan Rain karna bel masuk kelas pun sudah berbunyi dan sudah waktunya untuk mereka memasuki kelas mereka.

mereka berdua berjalan beriringan ke arah kelas mereka, setelah sampai di pertengahan koridor Rain di kagetkan dengan suara berat  milik seorang pria.

ARAINIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang