RAIN - 32 (Revisi)

190 17 7
                                    

Malam harinya alvaro masih berada di rumah sakit ia duduk di sofa yang di sediakan di ruang rawat inap rain sambil terus memainkan handpondnya dan membiarkan rain tidur di ranjang rumah sakit.

Alvaro di kagetkan oleh decitan pintu yang pelan dan membuatnya spontan menoleh karna ingin tahu siapa orang yang membuka pintu itu.

Ternyata orang itu adalah amanda yang sedang berjalan ke arahnya sambil membawa totobag yang ia jingjing di tangan kanannya yang pasti ia tak tau apa isi totobag itu.

"Man ngapain lo ke sini?" tanya alvaro dengan suara yang pelan takut mengganggu tidur rain

"Hmmm, mau jenguk rain sekalian bawain makanan lo belum makan kan?" tanya amanda dengan nada suara yang pelan mengikuti alvaro

"Gua ga laper" jawab alvaro datar

"Owhh yaudah buat rain aja, dia belum sadar?" tanya amanda dan duduk di sebelah alvaro

"Udah, tapi sekarang dia lagi tidur" ujar alvaro sambil memainkan handpondnya

"Syukur deh klo gitu, gua bisa bicara sebentar sama lo?" tanya amanda yang membuat alvaro menoleh

"Ngomong aja" jawab alvaro dengan masih memainkan handpondnya

"Klo soal yang tadi pagi gapapa kan, ini cuma mau gua jelasin doang ro biar lo tau apa maksud oppa ngejodohin lo" ujar amanda berharap alvaro mengerti apa yang ia maksud

"Yaudah ngomong aja" ujar alvaro tanpa menoleh ke arah amanda karna ia akan mendapatkan kabar yang tidak enak di dengar tentang masalah keluarganya yang banyak masalah

"hmm jadi gini ro tadi kan gua pulang ke rumah lo terus pas gua jalan ke arah ruang keluaga ada oppa la-" ucapan amanda terhenti dengan alvaro yang tiba - tiba berbicara

"Ngapain oppa di rumah?" tanya nya

"Duhh jangan motong ucapan gua deh, dengerin dulu" kata amanda yang kesal karna ucapannya di potong oleh alvaro

"Lanjut" katanya cuek dan kembali memainkan handpondnya

"Huhh, untung sepupu klo bukan udah gua bunuh lo, sabar man sabar" gumam amanda di dalam hatinya sambil mengelus - eluskan dadanya

"Lanjut nih?" tanya manda memastikan

"Hmm" jawab alvaro masih fokus dengan layar handpondnya

"Gua masuk ke rumah lo dan salaman sama oppa, terus gua duduk di sebelah oppa dan gua berusaha buat bicara sama oppa tentang lo yang ga mau di jodohin sama sahabatnya oppa" ujar luna dan alvaro terdiam sambil terus menyimak ujaran sepupunya yang ada di sebelahnya

"Gua ngomong klo lo ga bisa di jodohin sama anak sahabatnya oppa karna lo udah punya pacar" ujar amanda yang membuat alvaro menoleh ke arahnya

"Terus kata oppa apa?" tanya alvaro

"Janji dulu klo gua bilang lo ga marah" ucap amanda sambil menunjukkan jari kelinglingnya di hadapan alvaro

"JANJI!" jawab alvaro tetapi tidak menjabat kelingking amanda

Amanda kembali menurunkan kembali kelingkingnya dan mulai bercerita kepada alvaro.

"Gua bilang klo lo udah punya pacar dan oppa ga bisa egois menjodohkan lo sama anak sahabatnya untuk mempertahankan perusahaaan,
karna lo punya hak untuk memilih siapa yang bisa jadi pendamping hidup lo" ujar amanda yang membuat alvaro tak menyangka akan ucapaannya

"Terus oppa bilang klo lo harus mau ngenalin cewe lo ke oppa saat acara keluarga, oppa akan membatalkan perjodohan ini dan ga akan atur hidup lo lagi" lanjut amanda yang membuat senyuman lebar di wajah alvaro dan itu membuat amanda senang melihatnya

ARAINIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang