Haii reader's i'm back
Apa kabar kalian?
Semoga kalian baik - baik aja:)
Terima kasih telah meluangkan waktu kalian untuk baca cerita aku yang ubsurd, dan jarang publish ini.Jaga diri kalian baik - baik ya, sehat selalu untuk kalian semua.
AKU SAYANG KALIAN :)
Happy reading!
***Hari demi hari rain jalani dengan statusnya yang menjadi kekasih alvaro. pastinya para kaum hawa tidak menyukainya bahkan banyak di antara mereka memandang iri kepadanya.
Clara and the genk belum mengetahui isue apapun tentang hubungan rain dan alvaro sampai saat ini. selama ia belum mengetahui hal itu rain merasa lega. tapi ia yakin mereka akan mengetahui nya cepat atau lambat. saat hari itu tiba rain harus berhati - hati dengan clara.
Saat ini rain sedang ada di kantin sekolah. ia baru saja selesai menceritakan perihal hubungannya dengan kedua sahabatnya yang kepo.
"Jadi gimana menurut kalian gua salah ga, nerima alvaro jadi pacar gua?" tanya rain dengan suaranya yang di kecilkan
"Gua ga mau ngasih pendapat apapun, intinya gua dukung lo rain. klo lo nyaman sama alvaro lo jalanin. tapi lo tau kan konsekuensinya kenapa?" ujar afifah lalu kembali melahap makanannya
"SALAH, SALAH BESAR LO NERIMA DIA RAIN" sergah luna yang tiba - tiba mengangetkan keduanya
"Lun jangan kebiasaan deh, bikin gua jantungan tau ga!" ujar afifah kesal
"Ya maaf fah, lagian lo tuh aneh tau ga. bukannya ngejauhin sahabatnya dari kandang macan yang bisa menatikan, lo malah memasukkannya kedalam. padahal lo tau itu berbahaya" ucap luna yang mulai kesal
"Kita ga pernah tau soal perasaan lun. mulut mungkin bisa bohong kalo kita ga suka. Tapi hati ga bisa, biarin rain jalanin sampai mana alvaro bisa membuatnya bahagia. kan gua udh bilang semuanya ada kosekuensinya" afifah menarik nafasnya sejenak lalu mulai melanjutkan kalimatnya "lo mungkin bilang ini semua membahayakan rain. tapi selama ada alvaro semua masalah akan terselesaikan tanpa ada sedikitpun yang luka!" lanjutnya dengan tegas
"Apa lo bilang, ga luka? Terus yang kemaren apa fah. Perut rain ke tusuk lo bilang itu bukan luka?" ujar luna dengan emosinya uang membuat semua orang memandang ke bangku yang sedang ia duduki
"Lo bisa biasa aja ga ha, tingkah lo buat semua orang jadi buat kita bahan tontonan. ini masalah sepele loh lun, bisa di omongin dengan kepala dingin kan, ga dengan teriak - teriak kaya orang mau ngajak ribut aja lo" tukas afifah yang membuat luna bertambah kesal
"Seterah lo lah. gua ngasih pendapat juga ga bakal lo dengerin, padahal ini semua demi kebaikan rain. gua cuma ga mau si rain kenapa- kenapa lagi cuma gara - gara dia punya hubungan sama alvaro" ujar luna dengan suara penuh dengan tekanan
"Iya gua ngerti dengan semua maksud lo lun, tapi si rain juga punya perasaan. dan semua itu keliatan dengan tingkah dan senyuman bahagia dia saat dia sama alvaro" tukas afifah sambil menatap luna
"Tapi dengan kita membiarkan rain sama alvaro itu akan membuat dia celaka fah" ujar luna
"Dia ga bakal kenapa - kenapa percaya sama gua lun" ujar afifah sambil memegang tangan luna
Rain hanya terdiam melihat kedua sahabatnya yang aneh ini, dia ga bisa berkata apa - apa karna tingkah afifah sangat aneh saat ini, afifah sangat mendukung hubungannya dengan alvaro dan membujuk luna agar dia pun sependapat dengan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAINIE
Teen Fiction[ON GOING] Start: 18 MARET 2019. Arainie atau lebih sering di sapa Rain oleh para kerabat dekatnya. Gadis malang yang sangat kekurangan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Tak pernah ada keharmonisan yang hadir di dalam ruang lingkup keluarganya s...