"Gua bilang juga apa ga usah berurusan sama Alvaro lagi rain, kenapa Lo masih aja terima tebengan dia kemaren, bukannya Lo pulang bareng sama Afifah ?" Cerocos Luna di kamar mandi yang membuat Afifah memggaruk kepalanya yang tak gatal
"Lo tanya deh sama Afifah kenapa gua bisa pulang bareng sama Alvaro kemaren" ujar rain dan kembali membersihkan bajunya yang terkena tumpahan minuman dari Clara
Ini semua memang kelakuan Clara dia menumpahkan minuman nya ke rain karna tau Rain pulang dengan Alvaro
"Kenapa fah?" Tanya Luna sambil mengarahkan dagunya ke arah Afifah
"Gua kemaren di kasih isyarat sama Alvaro, untuk pulang deluan karena dia mau pulang bareng rain, klo jadinya kaya gini mah gua ga bakal biarin rain pulang sama Alvaro" ujar Afifah menjelaskan
"Udah deh kalian tuh ya plin plan banget jadi manusia, nanti kalian dukung hubungan gua sama alvaro, tapi sejam kemudian kalian berubah pikiran buat dukung hubungan gua sama Alvaro, mau kalian apa sih?" Tanya rain dengan masih membersihkan bajunya
"Bukan gitu maksud gua rain, ini semua demi kebaikan lo, nanti Lo bisa di tindas habis - habisan sama Clara, gua takut kejadian kemaren ke ulang lagi" ungkap afifah
"Nah baru gua mau bilang begitu rain, kedeluan sama afifah" sahut Luna
"Fah, lun ini cuma tumpahan es teh manis ga bahaya kan buat gua, lagian juga gua gak akan bisa jauhin Alvaro karena dia selalu tau siapa yang buat gua jauh dari dia" ujar rain
"Tapi rain kemaren Lo berhasil jauhin dia sampe seminggu" kata Luna
Tak lama bel masuk kelas berbunyi dan waktu istirahat habis hal itu membuat rain dan Afifah menarik nafasnya lega karna terhindar dari pertanyaan - pertanyaan dari Luna yang semakin banyak.
Sekarang Afifah dan Luna sudah berada di dalam kelasnya dan jam pelajaran hari ini adalah Bu Endang karna Bu Endang termasuk guru killer juga hal itu membuat kelas unggulan sepi dan sunyi cuma terdengar suara Bu Endang yang sedang menjelaskan.
***
di lain sisi Alvaro sedang di panggil ke ruang BP karna berbuat onar dengan sekolah lain."Ibu beneran kangen sama saya Bu?" Tanya Alvaro dengan cengengesan
"Alvaro kamu tuh benar - benar ya, baru setahun ini ibu bisa bebas untuk ga ngehukum kamu, eh tiba - tiba kamu buat onar lagi sama kawan kawan kamu" ujar bu citra yang geram
"Jangan mentang - mentang kakek kamu pemilik Yayasan sekolah kamu bisa berbuat semaunya" lanjut Bu citra
"Bu saya ga akan buat onar kalo Meraka ga cari masalah sama saya" balas Alvaro
"Ibu ga bisa hukum kamu karna ini perintah dari kakek kamu, tapi saat pulang sekolah kamu bisa temui kakek kamu" ujar bu citra menjelaskan
"Sekali lagi kamu berbuat onar dan mengatas namakan sekolah kamu bukan hanya dapat hukuman dari kakek kamu tapi dari ibu juga" lanjut bu citra
"Kenapa bukan ibu aja yang hukum saya, kenapa harus kakek saya?" Tanya Alvaro
"Ibu dapet berita ini dari kakek kamu dan beliau memerintahkan ibu untuk menasehati kamu dan membuat kamu efek jera kalo kamu membuat onar lagi"
"Bu saya masih siswa di sekolah ini jadi saya tanggung jawab ibu walaupun kakek saya pemilik yayasan di sekolah ini" ujar Alvaro
"Alvaro hanya itu yang di perintahkan oleh pak Malik selaku pemilik yayasan di sekolah ini" ujar bu citra
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAINIE
Teen Fiction[ON GOING] Start: 18 MARET 2019. Arainie atau lebih sering di sapa Rain oleh para kerabat dekatnya. Gadis malang yang sangat kekurangan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Tak pernah ada keharmonisan yang hadir di dalam ruang lingkup keluarganya s...