Bel masuk kelas untuk istirahat ke dua sudah berbunyi afifah yang heran dengan rain yang tak kunjung masuk kelas pun gelisah karna tadi ia melihat alvaro sedang duduk di kantin dengan keempat temannya, yang ia bingung kenapa gak ada rain disana ia ingin bertanya kepada alvaro di mana rain berada, tapi langkahnya terhalang oleh gerombolan clara yang sudah duduk di hadapan alvaro, karna afifah malas untuk mencari keributan dengan clara ia pun mengurungi niatnya untuk bertanya kepada alvaro.
Afifah duduk di kelasnya sambil memainkan handpondnya ia mengechat dan menelpon rain tapi rain tidak menganggkat telponnya dan tidak membalas chat darinya itulah yang membuat afifah tambah khawatir dengan keadaannya sekarang.
Afifah memberhentikan kegiatannya karna bu tari sudah datang dan mulai menjelaskan materi pelajarannya.
***
Sementara alvaro dkk sudah ada dilapangan karna sekarang adalah jam pelajaran olahraga ia sedang berbaris rapih dan mengikuti instruksi dari guru olahraganya.Luna sebagai penutup dari barisan perempuan, ketika ia baris sangat tepat di samping alvaro, karna ada hal yang mau di tanyakan kepada cowo yang sekarang ada di samping luna menyangkut rain yang tak ada dari jam istirahat pertama.
Dengan rasa takut yang masih menyelimuti dirinya ia menarik nafasnya dan memberanikan dirinya intuk membuka mulutnya.
"Pas banget nih gua baris di sebelah alvaro" ujarnya dalam hati
"Ro" panggilnya dan alvaro tak bergeming bahkan tidak menghiraukan panggilan dari luna
"Shutt Ro" panggilnya lagi tak mau menyerah dan kali ini agak sedikit keras agar alvaro mau menoleh ke arahnya
Tapii tiba - tiba pak sanjaya selaku guru olahraga memanggil dirinya dan alvaro.
"Luna, alvaro sini kedepan!" panggil pak sanjaya agak keras
"duh mampus gua" ujar luna dalam hati takut klo dirinya akan di hukum dengan pak sanjaya
Alvaro melangkah dengan tenang dan santai sedangkan luna ia melangkah dengan ketakutannya.
"Alvaro tolong kamu ambil bola voly yang ada di gudang belakang karna tadi saya cari di gudang depan gak ada jadi tolong kamu carikan di gudang belakang klo ada dua voly tolong ambil dua, dan kamu luna tolong ambilkan buku absen yang saya letakkan di atas meja saya" Tutur pak sanjaya menjelaskan
"Baik pak" ujar luna dan melangkah meninggalkan lapangan sambil berkata
"Gua kira gua mau di hukum gara - gara tadi manggil alvaro eh ternyata di suruh ngambil absen" ujar luna dalam hati sambil menggelengkan kepalanya
"alvaro" panggil pak sanjaya lagi
"Iya pak?"
"Kamu ke gudangnya berdua sama riko dan minta kuncinya ke pak sapto" perintah pak sanjaya (pak sapto itu OB Sekolah)
"Baik pak"
Alvaro dan riko pun melangkahkan kakinya meninggalkan perkarangan lapangan untuk mencari pak sapto.
Mereka menemukan pak sapto di lorong sekolah sedang menyapu lantai dan dengan sigap riko pun melangkah dengan cepat ke arah pak sipto
"hallo pak sipto yang ganteng idaman para siswi di sekolah" ujar riko dengan meneprak bahu pak sipto yang membuat pak sipto kaget
"Ya allah den riko klo saya jantungan gimana?" Kata pak sipto mengelus - ngelus dadanya
"Iyah pak maaf hehhe" jawab riko dengan cengengesan
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAINIE
Teen Fiction[ON GOING] Start: 18 MARET 2019. Arainie atau lebih sering di sapa Rain oleh para kerabat dekatnya. Gadis malang yang sangat kekurangan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Tak pernah ada keharmonisan yang hadir di dalam ruang lingkup keluarganya s...