RAIN- 45 (Revisi)

91 5 4
                                    


setiap manusia memiliki  kesedihan  yang ia sembunyikan dengan senyuman 

********

Rain menjalani hari dengan perasaan sedikit tenang karna ia sudah keluar dari rumah nya dan tinggal di apartemen milik Om nya.

Rain memulai kegiatannya kembali setelah tiga hari tidak masuk sekolah karna badannya masih belum terlalu vit.

Luna dan Afifah sudah mengetahui semuanya, karna Rain menceritakannya kepada mereka dan mereka berdua juga jadi sering datang ke apratemen yang di huni rain hanya untuk mengantarkan makanan dan bercerita - cerita. 

Hari ini jam pelajaran olahraga, matahari siang ini sangat terik dan menyorot tepat di kepala para siswa dan sisiwi yang berdiri tepat di tengah lapangan.

pak sanjaya memutuskan untuk pemanasan saja, dan di lanjutkan dengan bermain basket untuk para kaum adam 

dan kaum hawa menontonnya dengan seksama, pertandinganmenjadi menjadi dua kelompok  antar kelas IPA unggulan dan IPA 2, karna jam olahraga mereka hampir sama cuma beda beberapa jam saja.

Rain dan Afifah duduk di sisi lapangan sambil meminum air putih yang baru saja mereka beli  saat jam istirahat pertama tadi.

mereka berdua duduk manis di sisi lapangan sambil menonton pertandingan basket yang di mainkan oleh anak kelas mereka.

sampai akhirnya jam olahraga pun selesai dan pertandingan di menangkan oleh Rayhan yang itu  tandanya kelas mereka memenangkan pertandinganya. 

lapangan mulai sepi Afifah dan Rain belum mau beranjak dari lapangan karna dia mau cari angin dan menghilangkan kringetnya terlebih dahulu seblum benar - benar beranjak untuk berganti pakaiannya.

dari kejauhan clara sudah mentap Rain dengan tatapan yang  mematikan, ia melangkah cepat sambil memegangi air mineral yang ada di gengamannya.

clara menyiram tubuh rain dengan air mineral yang ia pegang, Rain langsung berdiri dan menghadap clara dengan kondisinya yang sudah basah kuyup akibat siraman yang clara lakukan.

"apa - apaan lo hah!!" kelakar Rain dengan rasa kesalnya karna hal ini bukan kali pertama clara menyiramnya bahkan kemarin ia melakukannya dengan menggunakan air es teh manis yang membuat tubuhnya lengket  dan terpaksa harus membersihkan rambutnya di westafel sekolah 

"berani lo ngelawan gua!!" bentak  clara tak kalah emosi

"lo tau kalo-"

"alvaro punya gua dan lo gak berhak buat jadi pacarnya alvaro" potong rain yang sudah sagat hafal dengan kalimat clara 

clara menaikkan tangannya dan ingin menampar Rain tetapi hasilnya nihil karna rain sudah menahan pergelangan tangan clara 

"kata - kata lo basi tau gak, dan hal yang lo lakukan ini bener - bener basi!!!" ucapan rain membuat clara tambah kesal 

"lo  itu terlalu terobsesi dengan lelaki yang jelas - jelas gak mau jadi pacar lo, dan lo terlalu bodoh menjadi wanita. karna lo melukai semua perempuan hanya untuk bisa di cintai dengan lelaki itu" Rain tersenyum miring dan menatap mata clara tajam "tapi nyataya apa?. sebanyak apapun perempuan yang lo sakiti gak akan pernah membuat lelaki itu cinta sama lo, yang ada dia semakin benci karna semua perbutan kotor lo untuk mendapatkan hatinya" lanjut Rain dengan wajah tenag tanpa rasa takut kepada clara

"kalo lo gak mau di sebut sebagai orang gila, lo harus berhenti dari obsesi lo"

"dan lo harus bisa buka  hati lo untuk pria yang benar - benar mencintai lo dan bisa menghargai kehadiran  lo. jangan kaya gini,  yang ada lo semakin di benci dengan para lelaki hanya karna cara kotor lo "

ARAINIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang