RAIN-4

437 34 2
                                    

Setelah Rain sampai dirumah ia memasuki kamarnya kemudian membersihkan dirinya di kamar mandi, setelah selesai dari Semua aktivitasnya ia merebahkan dirinnya di ranjang empuk miliknya.

Ia merasa hari ini sangat melelahkan dan membuat ia tidak enak badan. Selang beberapa menit Rain tertidur tanpa ia sadari.

Langit pun sangat gelap ketika ia terbangun dari tidur lelapnya. ia melihat jam yang ada di layar handpondnya. Dan ada beberapa panggilan masuk dari Papahnya.

Rain berusaha menelpon kembali Papahnya, tetapi tidak ada jawaban dari sana. Mungkin papahnya sedang sibuk dengan kerjaannya sehingga ia tidak bisa mengangkat telpon dari Rain.

Rain ngantuk berat, dan kepalanya pun sangat pusing. ini mungkin efek dari tubuhnya yang cape seharian kemarin membereskan barang- barang pindahannya dan tidurnya pun kurang nyaman karna banyaknya barang yang menumpuk di kasurnya.

Ia baru sempat membereskan beberapa barang yang berada di atas kasurnya tadi pagi. itupun d Di bantu oleh bibi.

Rain memutuskan untuk tidur kembali dan mengistirahatkan tubuhnya. Agar besok ia bisa kembali sekolah dengan tubuh yang fit kembali.

***

Rain dan teman barunya janjian untuk bertemu di salah satu cafe yang berada di mall Jakarta. Mereka janjian setelah pulang sekolah tadi, karna ingin berbincang hal yang belum Rain tau tentang sekolahnya yang baru.

mereka bertiga sudah tiba di cafe dengan waktu bersamaan. Lagi dan lagi mereka mendapat tempat duduk di bagian pojok.

Mereka bertiga duduk dan saling bercerita satu sama lain tanpa ada nya rasa canggung sedikitpun. dan Rain pun sudah mulai nyaman dengan lingkungan barunya ini.

"Siapa nih yang mau pesenin?" tanya Afifah

"Gua aja Fah" jawab Luna bersemangat

"Tumben banget Lun mau bangun dari kursi, biasanya juga males banget," ungkap Afifah

"Gua lagi rajin nih," balas Luna dengan senyum manisnya

"Setiap hari aja gini Lun"

"Rajin salah, gak rajin tambah salah ya Fah," kesal Luna

"Udah gc lo mau pesen apa Fah?" tanya Luna

"Gua coffe latte" jawab Afifah

"Lo apa Rain?"

"Vanila latte Lun"

Selama menunggu pesanan tiba Mereka bertiga memperbincangkan tentang masalah sekolah dari mulai Guru yang killer sampai para murid yang famous di Sekolah.

"Gua harap si lu gak pernah deh Rain kenal sama yang namanya Alvaro," ungkap Luna penuh penekanan

"Emang kenapa Lun?" tanya Rain penarasan

"Dia itu nyebelin nya nauzubillah, gua aja nih yang sekelas sama dia bawaannya kesel mulu, ya walaupun dia gak pernah ngapa ngapain gua si Rain, tapi karna gua sering liat temen - temen gua di jadiin babu sama dia gua jadi benci banget kalo ngeliat mukanya" cerita luna panjang lebar

ARAINIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang