03. Nginap

17.3K 783 34
                                    

Happy Reading.
Jangan lupa vomentnya guys. Terimakasih.

•••

Seperti biasa Adrian akan mengantar Alex dan Letta menuju kelasnya sambil merangkul kedua anaknya.

"Ntar kalian olahraga, kan?" tanya Adrian.

Alex dan Letta mengangguk mengiyakan.

"Ganti bajunya di ruangan Ayah aja," ucap Adrian.

"Letta aja, Yah," kata Alex dan melirik Letta.

"Kamu juga, Bang, gak ada penolakan," balas Adrian tegas.

"Iya, Yah," pasrah Alex.

"LETTA!" teriak seorang siswa saat melihat Letta dari kejauhan.

"ARKAN!" balas Letta sambil berteriak dan melambaikan tangannya pada siswa yang tadi memanggilnya yang tengah berdiri di depan kelasnya.

"Kak, gak boleh teriak-teriak," tegur Adrian.

Letta mendongakkan kepalanya menatap ayahnya yang sangat tinggi jika dibandingkan dengannya.

Letta menyengir. "Hehehe... maaf, Yah."

Adrian mengangguk mengiyakan dan tersenyum.

Mereka berhenti di depan pintu kelas X IPS 2 dimana ada siswa yang berteriak memanggil Letta tadi, Arkan.

"Selamat pagi, Pak," sapa Arkan yang berdiri di depan pintu dan menyalami tangan Adrian.

Adrian hanya mengangguk sebagai respon.

"Belajar yang bener. Kalo mau ganti baju langsung ke ruangan Ayah aja, ya?" ucap Adrian.

"Iya, Yah," kata Alex dan Letta.

Adrian mengecup kening anak kembarnya itu sebelum pergi ke ruangannya, pun membalas mengecup pipi sang ayah.

Arkan tersenyum jail pada Letta sembari berkata, "Mau dong dicium juga."

"Bang, katanya Arkan pengen dicium juga sama kamu," ucap Letta menjaili Arkan.

Letta tertawa sambil masuk kedalam kelasnya meninggalkan abangnya dan Arkan yang masih di depan kelas.

Alex bergidik ngeri mendengar ucapan kembarannya apalagi melihat Arkan yang menyodorkan pipinya minta di cium.

"Sorry, Ar, gue masih normal," ujar Alex lalu berlalu.

"Gue juga masih normal kali, Lex," balas Arkan kesal. Mengikuti Letta dan Alex yang duluan masuk kedalam kelasnya.

Alex mendudukkan dirinya di samping Letta yang tengah memainkan ponselnya.

Cup

Alex mengecup pipi Letta dan berkata, "Serius amat."

"Apaan, sih, Bang."

Perhatian mereka dan semua teman kelasnya yang sudah datang teralih ke pintu masuk saat mendengar suara heboh dari seseorang.

"GUYS! ALFIANSYAH YANG GANTENG, CERDAS, BAIK HATI, TIDAK SOMBONG, DAN RAJIN MENABUNG INI SUDAH DATANG UNTUK MENJUMPAI KALIAN SEMUA!" teriak Fian heboh.

"Ini bukan hutan, ya. Jadi, lo gak usah samain sama di rumah lo itu." Letta menatap tajam Fian.

"Ih, Letta gak boleh ngomong gitu, itu, kan, juga rumah kamu. Kan, kita tinggalnya bareng," ujar Fian manja.

"Enyah kau!" jerit Letta membuat Fian tergelak.

•••

Alex dan Letta berjalan keruangan Ayahnya untuk mengganti pakaian sekolahnya menjadi pakaian olahraga. Setelah mengganti pakaiannya dengan pakaian olahraga, mereka langsung berjalan menuju lapangan.

My Protective Daddy [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang