Happy Reading.
Jangan lupa vomentnya.•••
Baru saja Adrian dan Ana memasuki rumah, mereka berdua sudah di sambut hangat oleh Bagas dan Dannis.
"Ayah sama Bunda, kok, pulangnya lama banget, sih?" rengek Bagas sambil memeluk Ana dari samping.
Dannis yang sudah berada di dalam rangkulan Adrian menatap pria itu. "Kenapa bodyguard Ayah yang jemput, sih, tadi? Malu tau, Yah. Apalagi temen-temen sekolah aku yang cewek pada godain ketiga bodyguard Ayah itu? Malah aku disuruh sama mereka buat minta semua nama medsosnya dan nomor teleponnya, kesel banget, kan, Yah, Bun?" adunya. Jika mengingat kejadian di sekolahnya kembali, membuatnya kesal setengah mati.
Adrian dan Ana mendengar aduan Dannis sontak tertawa. "Masa? Temen-temen cewek kamu centil banget, Dek," ujar Adrian.
"Temen-temen kamu gimana, Kak? Enggak centil juga, kan?" tanya Ana.
"Centil banget, Bun. Masa tadi mereka teriak-teriak enggak jelas waktu ngeliat bodyguard Ayah itu. Pokonya tadi sekolah geger gegera kedatangan ketiga bodyguard Ayah."
"Namanya juga ABG, Nak, liat cowok genteng dikit langsung teriak-teriak gak jelas," komentar Ana.
"Kayak Bunda kalian waktu ABG juga, teriak-teriak enggak jelas waktu ngeliat Ayah yang gentengnya subhanallah," kata Adrian sambil tertawa kecil karena Ana memukul lengannya.
"Boong, waktu Bunda liat Ayah kalian, mah, Bunda b aja, tuh. Eh... yang lain pada ke mana? Sepi amat?"
"Mereka lagi di kamar Bang Alex, lagi nonton film horor."
"Kalo gitu Bunda sama Ayah ganti baju dulu, ya. Oh iya, kalian udah pada makan?"
"Udah, Bunda. Tapi bodyguard Ayah yang pesenin makanan," jawab Bagas.
"Baik anak-anak, lanjut nonton, gih, Ayah sama Bunda mau mandi dulu." Sebelum memasuki kamarnya, Adrian mengecup singkat kening kedua anaknya itu.
•••
"Ayah sama Bunda udah pulang?" tanya Alex saat Bagas dan Dannis memasuki kamarnya.
Kedua cowok itu mengangguk mengiyakan.
"Tapi, Ayah sama Bunda lagi mandi," ucap Bagas saat melihat para saudaranya yang ingin turun dari kasur Alex.
Alex dan yang lainnya melanjutkan acara nontonya sambil menunggu ayah dan bunda mereka selesai mandi.
Pas sekali, saat film horror yang mereka nonton selesai, mereka berenam mendengar suara Adrian yang memanggilnya semua untuk turun.
"Nak, kalo di tangga itu jangan lari-lari, ntar jatuh gimana? Bahaya tau," nasihat Ana pada Damian dan Dannis. Si kembar D memang paling hobi berlari saat menaiki maupun menuruni tangga.
Damian dan Dannis yang dinasehati oleh Ana menyengir lebar.
"Dengerin, tuh, bahaya tau kalo kalian lari-larian di tangga, apalagi kalo main perosotan di railingnya, bahaya banget, tuh," sindir Adrian, pria itu sedang mengelus perut buncit wanitanya yang sangat besar.
Kali ini Alex dan Bagas yang menyengir. Sindiran itu tertuju pada mereka.
"Tadi acara reuninya gimana, Bun? Seru enggak?" tanya Alex.
Ana mengangguk mantap. "Seru dong, Bang. Rasa kangen Bunda ke temen-temen kebayar sudah," jawab Ana dengan binar bahagia.
"Yah, bodyguard Ayah udah pada nikah belum? Atau udah pacar belum?" tanya Letta santai.
Semua pasang mata menatap horror Letta. Walaupun Letta bertanya dengan nada santai, tapi mata mereka semua sangat mengerikan mendegar pertanyaan itu.
"Kak, kenapa tanya gitu?" tanya Adrian santai, ia melipat tangannya di dada sambil menatap anak gadisnya.
Letta menelan ludahnya kasar. Perasaan ia bertanya bukan hal yang macam-macam atau melewati batas. Tapi, kenapa ia merasa Adrian sedang menatapnya datar.
Sebelum ayahnya dan yang lain salah paham, ia langsung angkat bicara untuk meluruskan kembali suasana yang sangat mencekam ini.
"Jangan tatap aku kayak gitu, ya? Ini teman-teman aku yang nanya, lho. Di grup aku lagi heboh ngomongin bodyguard Ayah yang katanya ganteng banget mirip dengan boyband Korea dan mereka nanyain kalo masih single bisalah katanya," terang Letta dengan wajah cemberut. Ya kali ia menyukai bodyguard ayahnya, ia sudah punya seseorang yang ia suka.
Suasan langsung kembali seperti semula. Mereka pikir Letta menyukai salah satu bodyguard Adrian, bisa bahaya jika Letta beneran suka dengan salah satu dari mereka bertiga atau yang lainnya.
"Anak-anak, bilang ke temen-temen kalian itu kalo mereka udah punya istri. Biar temen-temen kalian itu enggak centil lagi," titah Adrian yang langsung diangguki oleh kelima anaknya.
"Kalian masuk ke kamar aja, Ayah sama Bunda mau istirahat dulu. Bunda kalian udah kecapean banget, tuh."
Ana memang sudah sangat lelah. Wanita itu bersandar di dada bidang Adrian yang hangat.
"Iya, Yah. Kita naik dulu, ya? Good night." Alex dan adik-adiknya mengecup pipi kanan-kiri Adrian dan Ana secara bersamaan.
Karena Alex yang terakhir, Adrian mencekal tangan anak sulungnya itu dan membisikan sesuatu. "Bang, kamu awasin Letta sama Arkan, deh, mereka kayaknya pacaran?"
Mendegar bisikan itu, mata Alex terbelalak kaget. "SERIUS, YAH?!"
Ana dibuat kaget dengan teriakan Alex. "Jangan teriak-teriak, Bang," tegurnya.
Alex menyengir dan mengangguk mengiyakan. "Maaf, Bunda."
"Emang kalian ngomongin apa, sih? Kok, pake bisik-bisik segala, sih? Bunda, juga mau dengar tau, Yah."
"Bunda Sayangku, ini, tuh, urusan laki-laki, jadi nanti aja aku kasi tau kamu, Yang," kata Adrian dan mengecup kening Ana.
Ana mengangguk paham. Ia hanya melihat Adrian dan Alex yang melanjutkan acara bisik-bisiknya.
"Ok, deh, Yah. Nanti aku awasin mereka berdua," ujar Alex mengakhiri acara bisik-bisiknya dengan sang Ayah.
"Aku ke kamar ya, Ayah, Bunda?"
"Iya, Bang. Good night." Mata Ana beralih pada Adrian saat Alex sudah menghilang dari ambang pintu.
Ana memicingkan matanya dan menunjuk Adrian. "Ayah, awas, ya, kalo ajarin Alex yang enggak-enggak."
Adrian terkekeh pelan dan memasukkan jari Ana yang menunjuknya ke dalam lubang hidungnya dengan sempurna. "Enggak bakal, Sayang."
"Adrian, jorok, ih," protes Ana. Ia menatap horror jari telunjuknya yang menjadi korban keusilan Adrian.
"Udah biasa, Sayangku. Yang lebih juga udah," kata Adrian seraya menyengir lebar.
Ana memerah mendengar itu. Ia juga menyengir lebar.
Melihat Ana yang memerah, Adrian mengingat sesuatu. "Eh, Sayang! Skidipapap, skuy?"
•••
Tbc
VOTE DAN VOMENTNYA JANGAN LUPA 😉
IG: KHINAAAAAAAA
GOWA, 21 SEPT 19
REVISI, 21 FEB 20
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protective Daddy [SELESAI]
Roman pour AdolescentsFOLLOW DULU SEBELUM BACA. BUDIDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA ;) SEKUEL ADRIAN(A) ~~~ "Pulang sekolah gak boleh keluyuran, jangan jajan sembarangan di sekolah, kalo ada tugas kelompok suruh teman kalian datang ke rumah, gak boleh pergi ke rumah teman kal...