Happy Reading.
Mohon follow dan vote sebelum baca dan koment setelah baca.•••
"Dek, ingat ucapan Ayah, ya? Kamu---" ucapan Adrian terhenti saat Letta mengecup pipinya.Letta tersenyum dan mengeratkan pelukannya di lengan berotot Adrian.
"Iya, Ayah, aku ingat ucapan Ayah, kok, aku harus putusin Arkan." Di kalimat akhirnya Letta berbisik. Ia tidak ingin orang-orang mengetahui hubungannya dengan Arkan dan ia berencana memutuskan Arkan.
Saat ini mereka bertiga berjalan menuju ruangan Adrian untuk mengambil sesuatu di sana.
Setelah mengambil buku catatan Fian dan Letta di ruangan Adrian, si kembar berjalan menuju kelasnya. Setelah menyimpan tasnya, Letta menghampiri Fian yang sedang menutup wajahnya dengan buku di atas meja.
"Woy," panggil Letta.
"___"
"Yan," panggilnya sekali lagi. Sama. Fian sama sekali tidak bereaksi.
Panggilan ketiga pun Fian sama sekali bergeming. Karena tidak mendapat respon tiga kali, dengan kesal Letta mengambil buku yang menutupi wajah Fian.
Pantas saja Fian hanya diam saat Letta memanggilnya. Ternyata cowok itu sedang tertidur.
Dengan iseng Letta menggebrak meja Fian membuat cowok itu terlonjak kaget seketika bangun dari tidur pulasnya. Ia terkekeh pelan melihat reaksi Fian.
Fian yang ingin memarahi pelaku yang menganggu waktu tidurnya langsung melunak saat melihat pujaan hatinya berdiri di sampingnya.
Fian tersenyum konyol menatap Letta dan menegakkan badannya. "Kalo mau bangunin laki itu harus manis, jangan galak-galak dong. Untung aku orangnya baik."
Letta menatap bingung Fian. Sepertinya Fian sedang melindur.
"Ngomong apaan, sih, lo, gak ngerti gue," ucap Letta.
Gadis yang mengepang rambut panjangnya itu menyodorkan buku tulis bersampulkan Unicron pada Fian.
Menurut Fian buku tulis yang bersampul Unicron itu sangat lucu. Kalian salah jika semua buku Fian bergambar unicorn, awalnya buku Fian sampul dan gambar kecil di setiap ujung lembarnya bergambar robot, tapi saat melihat buku Letta yang sangat comel itu ia menukarnya dengan sangat susah payah karena Letta menolak idenya untuk menukar buku tulis mereka lima belas biji.
Jadi, semua buku tulis Letta dan Fian selalu sama karena Fian sudah menuliskan nama, kelas, dan buku apa saja di setiap buku Letta yang sama dengannya.
"Buku catatan lo ketinggalan."
"Bini gue perhatian banget, sih, tau aja kalo lakinya nyari-nyari, nih, buku," ucapnya tersenyum lebar.
Letta bergidik ngeri mendengar Fian yang semakin ngelantur kemana-mana.
"Lo lanjut tidur aja, deh, ngigo lo semakin aneh tau gak." Letta meninggalkan Fian dan berjalan menuju bangkunya.
Pandangan Fian tak pernah lepas dari Letta, mulai dari meninggalkannya, berjalan menuju bangkunya, duduk, hingga merengek pada Alex. Dalam hati dan pikirannya sudah memantapkan ingin memperjuangkan Letta walau gadisnya itu sudah menjadi kekasih sahabatnya.
•••
Tepat saat bel istirahat berbunyi. Letta mengajak Arkan ke lapangan indoor untuk menjalankan perintah sang ayah -memutuskan Arkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protective Daddy [SELESAI]
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA. BUDIDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA ;) SEKUEL ADRIAN(A) ~~~ "Pulang sekolah gak boleh keluyuran, jangan jajan sembarangan di sekolah, kalo ada tugas kelompok suruh teman kalian datang ke rumah, gak boleh pergi ke rumah teman kal...