04. Fian Letta

14.4K 678 24
                                    

Happy Reading.
Jangan lupa vomentnya. Terimakasih.

•••

Mata Adrian terus mengawasi para pemuda di seberang sana yang lagi duduk di sofa panjang, si kembar dan Fian yang sedang ngobrol dan tertawa bersama, matanya memang mengawasi mereka tapi tangannya tak bisa berhenti mengelus paha istrinya dan perut ratanya secera bergantian.

Pria itu melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 9:58 PM. Adrian menyuruh Alex, Letta dan Fian tidur sekarang, anak-anaknya yang lain sudah tidur duluan di kamar masing-masing.

Mereka bertiga menaiki tangga dengan Fian yang merangkul pundak Letta dengan paksa walaupun Letta berusaha melepasnya tapi ia malah mengeratkan rangkulannya.

"Good night, Letta," kata Fian saat memasuki kamar Alex.

Gadis yang memakai piyama kartun itu menatap tajam Fian dan berjalan memasuki kamarnya yang berada di pojok.

"Kesambet, ya, lo? Senyum-senyum sendiri daritadi," ucap Alex dan menjatuhkan tubuhnya di kasur king size nya.

Fian menyusul Alex yang tiduran di kasur.

"Mabar, kuy," ajak Fian.

Alex mengiyakan ajakan Fian. Baru setengah mereka mabar, pintu kamar Alex di ketuk di susul oleh suara Adrian.

"Tidur, Bang, jangan main game mulu." suara tegas Adrian terdengar di luar kamarnya.

Mendengar perkataan Ayahnya, pemuda itu langsung keluar dari applikasi gamenya dan mematikan data selulernya.

"Tidur sono, jangan main game mulu," kata Alex mengikuti perkataan Ayah nya.

"Gue belum ngantuk," balas Fian tidak mengalihkan pandangannya dari ponselnya.

"Ya udah, Kalo lo mau tidur lampunya jangan lupa matiin."

Fian hanya berdeham pelan sebagai respon. Ia keluar dari aplikasi gamenya itu dan langsung membuka aplikasi WhatsApp untuk meng-chat seseorang.

Mi Amor ❤️

P
Udah tidur?

Hanya menunggu dua menit seseorang dari kontak Mi Amor itu membalasnya.

Belum, gue gak bisa tidur masa. Padahal Ayah udah nyuruh gue tidur daritadi☹️

Fian tersenyum saat membacanya chat dari Mi Amor-nya.

Otw kamar lo
Pintunya jangan dikunci

Sebelum keluar, pemuda itu mengganti hoodienya dengan kaos oblong. Ia terkekeh kecil saat melihat balasan dari Amor-nya yang tak lain adalah Letta.

Lo mau mati muda di tangan Ayah gue?! Gak usah kesini, mending lo tidur aja.

Fian tidak menghiraukan itu, ia membuka pintu kamar Alex dengan pelan dan menyembulkan keluar kepalanya melihat sekitar yang sepertinya aman.

Pemuda yang berkaos oblong putih itu mengendap-endap layaknya maling menunju kamar Letta.

"Bang Fian."

My Protective Daddy [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang