Happy Reading.
Jangan lupa vomentnya.•••
Alex terus saling mengomeli Bagas karena keterlambatan cowok itu mengabari mereka bahwa bunda mereka akan melahirkan. Bagas membela dirinya karena ini bukan salahnya, disini tidak ada yang salah karena ayahnya yang telat memberi informasi yang sangat penting dan membahagiakan ini.
Bagas, Damian, dan Dannis juga baru datang setelah Ana telah melahirkan. Itu karena Adrian baru memegang ponsel saat Ana telah melahirkan tiga buah hatinya. Adrian sama sekali tidak memegang ponsel akhir-akhir ini, makanya pria dewasa itu lupa mengabari anak-anaknya yang masih bersekolah, jika bukan Ana yang mengingatkan Adrian akan lupa pada anak-anaknya.
Tadi, Adrian merasa baru kemarin ia menikah dengan Ana dan mempunyai anak kembar. Itu lah sebabnya Adrian melupakan anak-anaknya yang lain.
Ana bahkan memarahi Adrian karena sifat Adrian yang entah sejak kapan ini muncul -pelupa akut. Adrian sekarang jadi pelupa akut, pasti setiap hari ada saja yang dilupakan oleh Adrian, untung saja ada Ana yang selalu mengingatkan suami pelupanya itu.
Bahkan Emi yang pulang jam sepuluh lewat pun lupa menjemputnya. Untung saja ada tetangga mereka yang mempunyai anak dan satu sekolah dengan Emi bahkan sekelas, ibu dari teman kelas Emi itu mengetahui bahwa bunda dari Emi —Ana— dilarikan ke rumah sakit karena akan segera melahirkan, jadilah ia mengajak Emi ke rumahnya terlebih dahulu untuk bermain dan makan dengan anaknya.
Itu salah satu penyebab kenapa Ana marah pada Adrian, karena Adrian lupa menjemput Emi di sekolah. Memang saat jam pulang sekolah Emi, mereka sudah berada di rumah sakit karena Ana sudah pembukaan tiga. Dan, saat jam setengah dua Ana sudah memulai persalinan hingga jam tiga. Proses persalinan Ana sedikit lama karena Ana melahirkan normal tiga bayi kembar yang sangat menggemaskan.
Barulah Adrian menelpon Bagas agar datang ke rumah sakit berserta kedua adiknya. Bagas, Damian, dan Dannis pulang ke rumah terlebih dahulu menggunakan taksi, mereka bertiga ganti baju dulu dan menjemput Emi di rumah tetangga mereka.
Kali ini Adrian membiarkan Bagas mengendarai mobil untuk di pakai ke rumah sakit. Pesan panjang Adrian sebelum menutup teleponnya, "Hati-hati, ya, Kak, jangan ngebut-ngebut, bawa mobilnya santai aja, kamu jangan khawatir karena Bunda dan Baby triplet selamat dan sehat, kok, jadi gak usah ngebut. Oh iya, Ayah lupa kasih tau Abang sama Kakak kamu, tolong suruh Damian untuk kabari Kakak kembar kamu itu. Ok, hati-hati, ya, Nak, sampai jumpa."
Saat Damian menelpon Letta, kakaknya itu tidak menjawab panggilannya. Berapa kali ia menelpon Letta tapi sama seperti sebelumnya -tidak menjawab panggilannya. Karena Letta tidak mengangkat panggilannya, Damian menelpon Alex, kali ini Alex juga tidak menjawab karena ponsel abangnya itu sedang low bat.
Saat mereka sampai di rumah sakit, Bagas mengirim pesan pada salah satu sahabat kedua kakaknya, Fian. Untung saja Fian membalas pesannya hanya dalam lima menit.
Tak lama saat mereka berempat sampai di rumah sakit, Kevin datang dengan wajah paniknya.
Saat Ana di pindahkan ke ruang rawat inap mereka semua baru bisa menjenguk Ana beserta baby triplet.
•••
Pandangan Alex tak lepas dari bayi yang sedang menyusu pada Ana. Rasanya ia ingin menggigit pipi yang seperti bakpao yang bewarna merah itu. Itu baby triplet yang lahir diurutan akhir alias si bungsu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protective Daddy [SELESAI]
Fiksi RemajaFOLLOW DULU SEBELUM BACA. BUDIDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA ;) SEKUEL ADRIAN(A) ~~~ "Pulang sekolah gak boleh keluyuran, jangan jajan sembarangan di sekolah, kalo ada tugas kelompok suruh teman kalian datang ke rumah, gak boleh pergi ke rumah teman kal...