36. 1. Gak Pacaran

5.7K 477 23
                                    

Happy Reading.
Jangan lupa vomentnya.

•••

"Letta, mulai sekarang kamu milikku dan aku milikmu. You're mine, Honey," ungkap Fian dan mengecup bibir Letta sebelum menceburkan dirinya ke dalam kolam kembali.

Letta mematung mendapat kecupan singkat dari Fian, kali ini bukan dipipi ataupun didahi, tapi ini dibibir. Garis bawahi bibir, itu tadi first kissnya yang dicuri oleh Fian. Cowok yang baru saja mengungkapkan perasaannya.

Sepersekian detik Letta mulai sadar dari keterkejutannya. Ia memegang bibirnya dan langsung berteriak keras. "FIAN!"

Kepala Fian menyembul di dalam air dan menatap Letta yang memegangi bibirnya.

"Kenapa, Sayang? Mau lagi?" godanya.

Letta masuk ke kolam dan berenang menghampiri Fian. Sebelum Letta memarahinya dan memukulnya karena mencuri ciuman pertamanya, Fian lebih dulu menarik Letta ke pelukannya.

"Kenapa, sih? Tadi itu cuman kecupan doang, Ta, jangan marah dong," bisik Fian.

"Tapi, kan, tetap aja, itu first kiss aku, Fian. Gimana kalo tadi ada yang liat? Habis riwayat aku, Yan," rengek Letta.

Fian tertawa geli, ia kira Letta akan mengamuk karena mengambil ciuman pertamanya, ternyata gadisnya itu hanya mempermasalahkan apakah ada seseorang yang melihat adegan tadi atau tidak.

Ia mengurai pelukan mereka dan menangkup kedua pipi Letta.

"Tenang aja, gak ada yang liat, kok. Kalo pun ada aku bakal tanggung jawab, nikah detik ini, mah, skuy. Aku mau-mau aja dinikahin kamu sekarang juga."

Letta mencubit perut Fian yang terpahat tahu bulat membuat cowok itu meringis.

"Kebiasaan, deh, KDRT," kata Fian sambil mengusap perutnya di dalam air.

"Tau, ah. Udahan, yuk, Yan, tangan aku udah keriput, nih." Letta memperlihatkan jari-jari tangannya yang sudah mengerut pada Fian.

Fian dan Letta menyudahi kegiatan renang mereka. Cowok itu melilitkan handuk ditubuh semampai Letta dan menutup kepala gadisnya dengan handuk kecil.

"Gak bisa gerak, Yan," protes Letta karena kedua tanggannya berada didalam handuk yang melilitnya.

Fian tertawa kecil sambil menggiring tubuh Letta untuk masuk ke dalam rumah menuju kamar gadisnya, tidak mempedulikan protesan Letta.

••••

Tapat saat bel istirahat berbunyi, guru yang mengajar dimata pelajaran Ekonomi keluar kelas membuat penghuni kelas XI IPS 2 juga ikutan keluar untuk istirahat di kantin —makan.

Hanya beberapa orang lagi yang masih tinggal di kelas menggunakan waktu istirahatnya dengan tidur sejenak.

Alex, Gilang, dan Revan sudah pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah keroncongan. Sedangkan Letta dan Fian masih berada di dalam kelas, dua sejoli itu tidak makan di kantin karena Letta membawa bekal dari rumah.

"Tumben bawa bekal lagi," celetuk Fian sambil membuka penutup bekal milik Letta.

"Pengen aja, bosen makan di kantin terus," ucap Letta dan meletakkan minumnya di meja.

"Kalo liat aku bosen gak?"

"Gak nyambung," kata Letta sambil memberikan Fian satu sendok.

Fian menggeleng dan menyimpan sendok itu. "Gak usah, kita pake satu sendok aja. Kan, kemarin udah aku bilang kalo kita makan bareng pake satu aja supaya kita bisa berdua."

"Iya, deh, kamu, mah, dari dulu emang suka bekasan aku."

"Bukan bekasan, Sayang, tapi kita berbagi," koreksi Fian.

Tidak ingin menanggapi Fian lebih lanjut —jika meladeni Fian akan panjang ceritanya— Letta mengambil alih sendok dan kotak bekal itu.

"Ok, waktunya makan!" seru Letta semangat dan menyuapkan satu sendok nasi untuknya dan Fian secara bergantian.

Fian tersenyum sambil mengunyah. Ia menatap lekat Letta yang juga menatapnya.

"Masakan kamu emang the best," puji Fian tulus, karena masakan Letta sangat enak setelah mommynya.

"Makasih," balas Letta tersenyum manis. Padahal menurutnya masakannya biasa saja, entah Fian sedang menghiburnya atau berkata jujur, karena setiap masakan yang ia buat pasti Fian akan memujinya berlebihan.

Senyum Fian tak pernah pudar sedikitpun saat Letta terus menyuapinya hingga tandas.

"Kalo makan berdua rasanya kenyang banget padahal makannya cuma dikit. Mungkin karena aku makannya sama wanita tercantik yang namanya sudah lama terpatri dihatiku kali, ya? Apalagi disuapin, satu sendok aja kenyangnya sampe setahun."

•••

TBC.

Pendek? Hehehe segitu dulu ya, besok lanjut lagi. Bakal lanjut kalo commentnya udah buanyak banget.

Ig : khinaaaaaaaa

Gowa, 30 Desember 19
REVISI, 24 FEB 20

My Protective Daddy [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang