18. Minggu Membosankan

5.6K 433 13
                                    

Happy Reading.
Jangan lupa vomentnya.

Kalo ada kesalahan koment aja.

•••

Hari minggu. Hari yang paling menyenangkan. Hari di mana kita melepas lelah dan menghabiskan waktu bersama keluarga.

Tapi, berbeda dengan pria yang duduk di ruang tamu dengan wajah cemberutnya. Pria itu duduk di temani oleh seorang cowok yang sangat mirip dengannya tapi beda generasi.

"Bang, bantuin Ayah dong," pinta Adrian pada Alex yang duduk di sampingnya. Adrian menatap Ana lekat yang sedang mengobrol dengan kelima anaknya.

"Mau bantuin gimana, sih, Yah? Ayah, lebih tau cara naklukin hati Bunda daripada aku," balas Alex.

Wajah Adrian semakin cemberut mendengar perkataan Alex yang sangat benar. Tapi, sudah berapa kali ia mencoba membujuk Ana dan malah pelototan yang didapatnya.

"Ayah, please, deh, muka Ayah itu gak ada cocok-cocoknya kalo cemberut gitu," ujar Alex, melihat wajah Adrian yang semakin cemberut. Ia terkekeh kecil.

Adrian diam. Tidak mengindahkan ucapan Alex. Ia terus menatap Ana, ingin rasanya ia memeluk dan mengecup seluruh wajah istri tercintanya itu.

Ucapan Ana ternyata serius —menyuruhnya tidur di ruang tamu, tidak ada pelukan, ciuman, dan sebagainya. Musuhan sementara. Ia tersiksa karena tidak ada Ana yang tidur disampingnya, mengobrol sebelum tidur dan yang paling penting sebelum tidur mereka *sensor*.

"Apa liat-liat?!" ucap Ana garang.

Adrian hanya menyengir dan menggaruk-garuk kepalanya yang sama sekali tidak gatal. "Bunda, hari ini cantik banget."

"Kan, aku udah bilang, Yah. Kita musuhan sementara. Jangan ngajak aku ngomong dulu," protes Ana kesal.

Sebenarnya Ana ingin sekali mengobrol dengan Adrian, tapi ia tidak ingin mengingkari perkataannya sendiri —musuhan sementara dengan Adrian. Semalam ia juga sama tersiksanya dengan Adrian.

•••


Alex yang baru saja memakai pakaiannya langsung menemui Ana yang duduk di ruang tamu bersama Dannis dan Emi.

Duduk di samping Ana dan mengecup kilat pipinya, setelahnya memeluk dari samping bundanya. "Bundaku Sayang."

Ana tersenyum dan mengelus kepala Alex yang bersandar di dadanya. "Pasti ada maunya, iya, kan, Bang?"

Alex mendongak untuk menatap Ana, ia menyengir dan mengangguk mengiyakan. "Tauan aja, Bunda."

"Mau kamana, Bang?" tanya Dannis yang duduk di samping kiri Ana.

Ana memperhatikan penampilan Alex yang sudah rapi dengan celana jeans putih dan kaos hitam di lapisi dengan kemeja dan sepatu sneakers putihnya.

"Mau kemana, Bang?" tanya Ana mengulangi pertanyaan Dannis.

Alex memasang wajah memelasnya dan penuh harap pada Ana. "Bunda, hari ini minggu, kan? Aku, Arkan, dan Revan mau ke rumah Fian. Boleh enggak?"

"Boleh dong, tapi pulangnya jangan lama, ya, Bang."

Mata Alex berbinar-binar mendengar ucapan Ana. "Beneran, Bun?"

Ana tersenyum seraya mengangguk. "Kamu perginya sama Letta?"

"Enggak, aku sendiri."

"No, no, no. Kamu enggak usah pergi kalo kamu sendiri."

"Kalo gitu aku perginya sama Bagas aja, Bun," ucap Alex cepat.

"Aku aja, Bang," sahut Dannis.

"Anak kecil di rumah aja. Belajar," jawab Alex, meledek Dannis.

"Bunda, Abang, tuh, ledekin aku," adu Dannis dengan manjanya.

"Manja," cibir Alex.

"Emang Abang enggak manja apa?" balas Dannis, meledek Alex.

"Tau, ah, gelap," ucap Alex dan menatap kesal Dannis.

Ana tertawa kecil melihat kedua jagoannya yang sangat lucu itu.

"Emang, Bagas, mau?" tanyanya.

"Pasti mau, si Bagas juga suntuk di rumah terus."

"Ya udah, terserah kamu aja. Yang penting pulangnya harus jam lima enggak boleh lebih dan boleh kurang."

Alex mengangguk mantap. Ia mengecup pipi Ana dengan sayang, setelahnya ia berlari kilat menuju lanti dua —kamar Bagas.

•••


Alex yang sudah mengeluarkan motornya di bagasi, tiba-tiba dicegat oleh Adrian.

"Kalian mau kemana?" tanyanya, memperhatikan penampilan Alex dan Bagas. Bahkan Bagas telah memakai helm.

Bagas melirik Alex —menyuruh cowok itu untuk menjawab pertanyaan sang ayah.

"Mau ke rumah Fian, Yah."

"Ayah ikut, ya?"

•••

T
B
C

JANGAN LUPA FOLLOW IG AKU: (KHINAAAAAAAA) BAKAL AKU FOLLBACK KOK

GOWA, 14 AGUSTUS 19
REVISI, 19 FEB 20

My Protective Daddy [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang