Happy Reading.
Jangan lupa vomentnya.
Kalo ada kesalahan koment aja.•••
Saat jam tiga pagi, acara tidur nyenyak Adrian yang sedang memeluk Ana dari belakang harus terbangun karena suara ketukan pintu.
Adrian yang hanya memakai boxer berjalan dengan gontai menyalakan saklar lampu dan menguap menuju pintu. Ia sangat mengantuk dan tidak tahu ulah siapa yang mengetuk pintu kamarnya dengan sedikit keras —untung tidak membangunkan Ana dan para anak-anaknya yang lain.
"Kenapa, Bang?" tanyanya dengan sangat pelan dan suara yang serak, saat melihat sang pelaku yang mengetuk pintu kamarnya dengan sang istri.
Alex hanya diam memandang lurus Adrian.
Adrian yang sekali lagi menguap mengernyitkan keningnya melihat Alex yang sangat aneh —pandangannya lurus dan wajahnya pucat— tidak biasanya juga Alex membangunkannya di jam tiga pagi begini.
"Kamu kenapa, sih, Bang? Kamu kayaknya ngigo, deh. Sini, biar Ayah anter kamu ke kamar."
Alex menggeleng pelan.
"Kepala aku pusing, Yah," adu Alex dengan suara lemah —seperti anak kecil.
Mendengar itu, rasa kantuk Adrian menguap begitu saja. Ia memandang khawatir Alex.
Adrian maju selangkah. Ia menangkup pipi Alex yang terasa panas. "Kamu panas, Bang. Mau minum obat?"
Alex menggeleng pelan. "Aku mau tidur sama Bunda aja."
Cowok itu langsung masuk ke dalam kamar orangtuanya diikuti oleh Adrian di belakangnya.
Alex menidurkan tubuhnya yang terasa lemas di samping Ana yang sedang tertidur nyenyak.
Ana yang merasakan gerakan di sampingnya dan memeluk dirinya, membuka matanya dengan perlahan.
Hoam
"Jam berapa, Yah?" tanya Ana dengan suara serak. Ia masih setengah sadar —tidak tahu bahwa Alex yang tidur di sampingnya.
"Jam tiga, Bunda," jawab Alex dan menyamankan posisinya yang sedang memeluk sang bunda.
Ana mengernyitkan keningnya, itu bukan suara Adrian melainkan, "Bang Alex? Ngapain di sini, Nak?"
Alex yang sudah mendapat posisi enaknya menjawab pertanyaan Ana dengan mata yang terpejam. "Aku mau tidur sama Bunda," jawabnya dengan pelan.
Pandangan Ana beralih menatap Adrian yang bersandar di meja rias. "Alex sakit, Sayang. Makanya manja akutnya kumat," terangnya.
Mendengar kata 'Sakit' Ana langsung menatap khawatir Alex dan menegang kening dan leher Alex yang terasa panas.
Saat Ana ingin bangkit, Alex menahan Ana dan terus memeluk bundanya dengan hati-hati —takut menyakiti calon adiknya yang berada di kandungan bundanya.
"Aku ngantuk, Bunda. Minum obatnya besok aja. Ayah sama Bunda enggak usah khawatir, pala aku cuma sakit doang, kok."
Adrian dan Ana memang selalu khawatir pada keenam anaknya jika ada salah satu dari mereka yang sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protective Daddy [SELESAI]
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA. BUDIDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA ;) SEKUEL ADRIAN(A) ~~~ "Pulang sekolah gak boleh keluyuran, jangan jajan sembarangan di sekolah, kalo ada tugas kelompok suruh teman kalian datang ke rumah, gak boleh pergi ke rumah teman kal...