22. Duo or Triplet?

6.2K 476 14
                                    

Happy Reading.
Jangan lupa vomentnya.

•••


Adrian yang baru saja pulang dari kantor menemukan suasana rumahnya yang sepi —tidak menemukan istri dan anak-anaknya di semua ruangan, kecuali kamar Letta yang terdengar suara tawa dan jeritan kesal Emi.

Tanpa menunggu lama lagi, Adrian berlari kecil menuju kamar Letta.

"AYAH, PULANG!" teriak Adrian sambil membuka pintu kamar Letta.

Semua pasang mata yang berada di dalam kamar Letta menolehkan kepalanya menatap sumber suara yang sangat berisik itu.

"Waalaikumsalam," ucap keenam anak Adrian.

Ana tertawa kecil seraya menggelengkan kepala pelan melihat anak-anaknya yang sangat kompak.

"Assalamualaikum, Ayah," ralat Ana membuat Adrian menyengir.

Pria itu berlari kecil menghampiri Ana sedang mengelus kepala Damian yang berada di pangkuannya.

"Assalamualaikum, Bidadariku," bisik Adrian meralat ucapannya tadi dan mengecup kilat bibir Ana.

Ana tersenyum lembut. "Waalaikumsalam, Ayah."

"Ayah, kebiasaan, deh," protes Alex.

"You know that, Bang," balas Adrian dan mengerling pada anak sulungnya.

Adrian menjatuhkan tubuhnya dengan posisi telungkup di kasur Letta membuat tubuh Ana, Bagas, Damian, dan Emi terangkat sedikit.

"Ayah! Jebol ntar," ucap Letta.

"Enggk bakal, Kak. Kasur mahal ini, jadi enggak bakal jebol."

"Sombong," cibir Ana.

Adrian terkekeh mendengar cibiran Ana. Dengan gemes ia mencolek dagu Ana.

"Biarin, Sayangku." Adrian bangun dari posisi telungkupnya dan menatap wajah Ana yang sangat dan tetap cantik itu.

Ia berdiri di samping Ana yang sedang duduk dan memindahkan kepala Damian yang tiduran di pangkuan istrinya itu.

"Ok, ladies and gentlemen, Ayah kalian yang tampan sejagat raya ini akan membawa permaisuri kembali ke kayangan dulu. See you at dinner, Guys," ujar Adrian dan membawa Ana keluar dari kamar Letta dengan merangkul pinggangnya dengan sangat posesif.

"Aku heran, deh, kok, Ayah suka banget makan bibir Bunda?" tanya Emi polos, menetap semua kelima saudaranya.

Yang lain menatap Alex —munyuruh cowok itu menjawabnya.

"Kok, aku, sih," tolak Alex saat tau tatapan keempat adiknya, "kamu aja, Gas," lanjutnya menyuruh Bagas.

Bagas menggeleng cepat —menolak usulan Alex yang menyuruhnya menjawab pertanyaan Emi. "Mending Letta aja, kan, dia cewek jadi gampang ngomongnya sama si Emi," usulnya, juga.

Letta gelagapan, ia juga tidak tahu harus menjelaskan darimana. Ayahnya yang sangat suka menggigit —mencium— bibir bunda mereka.

"Ini usulan aku yang paling tepat," celetuk Dannis sambil menjentikkan jarinya, "mending langsung tanya Ayah aja, Dek."

•••

Setelah makan malam. Adrian dan Letta mencuci piring kotor bekas makan mereka. Ana sudah tidak melakukan apa-apa saat usia kandungannya sudah enam bulan.

Adrian merupakan jenis suami yang sangat sulit ditemukan —limited edition— sedang menggosok piring kotor menatap anak keduanya yang sedang membilas piring dan gelas yang sudah ia gosok dengan bersih.

My Protective Daddy [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang