Happy Reading.
Jangan lupa vomentnya.•••
Adrian menatap satu-persatu orang yang sedang makan di meja makan dengan lahapnya. Ia tidak tahu apakah tujuan ketiga cowok itu datang ke rumahnya malam-malam begini. Apalagi melihat mereka dengan kondisi sangat kelaparan, membuatnya sangat bingung.Sambil menunggu ketiga cowok beda generasi cowok itu selesai makan, Adrian menyeruput teh hangat buatan Ana.
"Pelan-pelan aja makannya, keselek tanggung sendiri," ucap Adrian.
Ketiga cowok itu —Kevin, Fian, dan John— hanya mengangguk karena mulutnya penuh dengan makanan.
"Kalo selesai makan, jangan lupa cuci piring sendiri, bersihin mejanya juga," titah Adrian, sebelum meninggalkan mereka bertiga yang masih menyantap makanan buatan Ana dengan lahapnya.
•••
"Udah kenyang, kan?" Kevin, dan Fian mengangguk mengiyakan."Pulang sono." Kali ini respon Kevin dan Fian menggelengkan kepalanya, menolak usiran dari tuan rumah.
"Kalian ngapain malam-malam gini ke rumah gue, sih?" tanya Adrian kesal.
"Kita mau nginep," jawab Kevin enteng.
"Iya, Om. Saya sama John mau nginep di sini, bisa enggak, Om?" cicit Fian.
Pandangan Adrian teralih pada Fian. Ia menatap datar sahabat dari anak sulungnya sekaligus muridnya.
"Daddy dan mommy kamu kemana emang?"
"Mereka lagi ke Bandung ngelayat temen daddy saya yang meninggal, Om."
Adrian hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, pandangannya beralih menatap Kevin yang sibuk dengan cemilannya.
Kevin menaikkan sebelah alisnya saat Adrian menatapnya tajam.
"Apa?" tanyanya.
"Lo mau nginep juga di sini?"
Kevin memutar bola matanya. "Iya lah, Bang. Kan, tadi gue udah bilang,"
Adrian mengendikkan bahunya. Lalu berdiri dari duduknya sebelum meninggalkan ruang keluarga, Adrian berkata, "Pilih kamar sendiri, biaya sesuai dengan fasilitas yang kalian gunakan."
Kevin yang mendengar itu ingin sekali menyumpah serapah adik iparnya yang lebih tua darinya itu, tapi kata-kata kasarnya tertahan di ujung lidahnya saat suara itu bariton milik Adrian kembali terdengar di ambang pintu.
"Dua ratus ribu persatu kali bicara kasar di rumah gue!"
Kevin dan Fian saling memandang mendengar penuturan sang tuan rumah. Mengetahui peraturan aneh itu, mereka harus berhati-hati setiap berbicara takut mengucapkan kata kasar atau kotor jika uang mereka tidak ingin menipis di dompet.
"Bang, kalo ada ucapan gue yang kasar tolong bayarin, ya?"
•••
Suara dari arah belakang rumah Adrian lebih tepatnya di kolam renangnya sangat bising dengan suara Alex, Fian, Bagas, Damian, dan Dannis. Kelima cowok itu sedang berenang dan membicarakan sesuatu yang Letta tidak tahu, atau lebih tepatnya tidak ingin tahu.
Adrian, Ana, Emi, dan John sedang ke supermarket. Kevin sendiri sedang bertemu dengan kliennya di suatu tempat. Makanya, kelima cowok itu sangat berisik karena sang kepala keluarga sedang pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protective Daddy [SELESAI]
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA. BUDIDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA ;) SEKUEL ADRIAN(A) ~~~ "Pulang sekolah gak boleh keluyuran, jangan jajan sembarangan di sekolah, kalo ada tugas kelompok suruh teman kalian datang ke rumah, gak boleh pergi ke rumah teman kal...