Happy Reading.
Jangan lupa voment nya.Kalo ada kesalahan koment aja ya ;)
•••
18+
Setelah menjenguk Gilang yang sedang demam, Alex dan Letta langsung pulang padahal mereka baru 15 menit di sana. Tapi, karena Adrian yang meminta mereka pulang, kedua anak itu langsung mematuhi perkataan ayahnya, karena ia tahu ayahnya juga pasti sangat lelah, sangat kentara dari wajahnya.
Alex dan Letta masuk ke kamar masing-masing untuk mandi, sedangkan Adrian berjalan ke dapur untuk mencari sang istri yang sedang membuatkan minuman untuk keempat anaknya yang sedang bermain di halaman rumah.
Memeluk erat tubuh semampai istrinya dari belakang, membuat Ana terlonjak kaget seseorang tiba-tiba memeluknya.
"Sayang... kangen," rengek Adrian dan mengecup tengkuk Ana.
Ana membalikkan badannya dan tersenyum lebar sambil mengusap lembut wajah Adrian. "Mau mandi?"
Adrian mengangguk mengiyakan. "Tapi, mandinya bareng kamu, mau ya?" pintanya.
Ana ingin menolak, tapi ia tidak tega dengan wajah memelas suaminya, jadi ia mengiyakan ajakan Adrian walaupun ia sudah mandi barusan. Ia menyuruh Adrian ke kamar terlebih dahulu karena ia ingin mengantar minuman dan cemilan untuk anak-anaknya yang sedang bermain di halaman depan rumah.
"Kak Bagas, jagain Adek-adek kamu dulu, ya? Bunda mau ke Ayah dulu. Kalian jangan ada yang keluar pagar, mainnya di sini aja, ngerti, kan?"
Bagas mengangguk mengerti ucapan bundanya. Berbeda dengan Damian yang duduk di sampingnya, ia menanyakan mau apa bundanya menyusul ayahnya di kamar.
"Aa Damian, kepo. Anak kecil di larang kepo sama urusan orang dewasa."
Ini bukan Ana maupun Bagas yang mengatakan itu, melainkan Adrian yang berdiri di belakang Ana entah sejak kapan berada di sana.
"Kan, aku cuma nanya aja, Yah." Damian memasang wajah cemberut pada ayahnya.
Adrian mengacak rambut Damian membuat anak ketiganya itu bertambah kesal padanya, tapi ia sangat suka melihat wajah kesal bocah itu yang sangat lucu.
"Yuk, Bunda, kita ke kamar aja, udah gerah banget soalnya," ucap Adrian dan menatap genit Ana.
Adrian merangkul posesif pinggang ramping Ana berjalan masuk ke dalam rumah membuat Bagas berteriak kesal padanya.
"AYAH, GAK USAH RANGKUL-RANGKUL PINGGANG BUNDA AKU! AYAH!" teriak Bagas karena Adrian sudah menjauh dan membuat Bagas bertambah kesal saat Adrian mencuri ciuman di pipi Ana berkali-kali dan tersenyum mengejek pada pemuda itu.
Baru saja Adrian melewati ruang tamu, munculah sosok anak sulungnya dan langsung memeluk Ana dengan manja, membuat langkah pasangan suami-istri itu berhenti sejenak.
"Bunda... Sayangku." Alex memeluk erat tubuh Ana dan mengecup pipinya.
Ana tersenyum dan menyisir rambut Alex yang berantakan menggunakan jari-jari lentiknya. Pemuda itu menikmati apa yang bundanya lakukan di rambutnya. Ia sengaja tidak menyisir rambutnya karena pasti bundanya akan merapikan rambutnya menggunakan jari-jari lentik milik bundanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protective Daddy [SELESAI]
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA. BUDIDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA ;) SEKUEL ADRIAN(A) ~~~ "Pulang sekolah gak boleh keluyuran, jangan jajan sembarangan di sekolah, kalo ada tugas kelompok suruh teman kalian datang ke rumah, gak boleh pergi ke rumah teman kal...