26.1. Pelakor

7.2K 476 33
                                    

Happy Reading.
Jangan lupa vomentnya.

•••


Saat mendengar suara ketukan pintu, Bagas langsung berjalan menuju ke arah pintu untuk membukanya. Dan, saat membuka pintu rumahnya, ia mendapati seorang wanita yang berdandan menor berdiri dengan gaya angkuhnya.

"Maaf, Tan. Cari siapa, ya?" tanya Bagas sopan.

Wanita yang berdandan menor itu tersenyum manis —membuat Bagas muak melihatnya. "Saya cari pacar saya," jawab wanita itu dengan percaya dirinya.

Bagas mengerutkan keningnya. "Tante, kayaknya salah rumah, deh," katanya masih dengan sopan.

"Bener, kok, ini rumahnya. Panggilin dong Abang kamu, bilangin pacarnya datang. Dan, jangan panggil saya Tante, panggil saya Kakak aja" titah wanita itu.

Bagas ingin tertawa saat wanita itu menyuruhnya memanggil dengan sebutan kakak. Dari segi manapun wanita itu lebih pantas di panggil Tante. Ia juga semakin mengerutkan keningnya bingung dengan wanita itu. Masa iya abangnya —Alex— mempunyai pacar tante-tante, tidak mungkin 'kan. Bisa dicoret namanya dari kartu keluarga.

"Sekali lagi maaf, ya, Mbak. Mbak, ini beneran pacar Abang saya? Karena sepertinya Abang saya itu tidak punya pacar." Bagas menatap jijik wanita itu yang sedang mengerucutkan bibirnya.

"Bener, Dek. Saya pacar Abang kamu, kalo enggak percaya panggilin sana. Bilang pacarnya datang."

Sebelum memanggil abangnya yang entah dimaksud oleh wanita menor itu. "Emang pacar Mbak siapa? Siapa tau Mbak salah rumah?" tanya Bagas memastikan.

Pipi wanita itu memerah. "Adrian," katanya dengan tersenyum malu.

"APA?! ADRIAN?" tanya Bagas dengan suara super kagetnya.

"Iya, Adrian pacar saya, Abang kamu," ucap wanita membenarkan pertanyaan Bagas yang sangat kaget itu.

"Kamu enggak usah kaget gitu, Dek. Saya tau kok kalo Abang kamu itu enggak pernah bilang kalo dia punya pacar. Dia, kan pemalu."

Bagas diam. Mencerna semua percakapannya dengan wanita menor itu.

Ya kali Ayah selingkuh? Enggak mungkin banget. Ada yang enggak beres nih. Batin Bagas sambil menatap datar wanita itu.

Sekali lagi pelakor datang.

Cowok yang memakai baju santai itu membalikkan badannya dan bertiak untuk memanggil Ana. "BUNDA, ADA TAMU!" teriak Bagas.

"Eh, Dek, saya mau ketemu Adrian. Bukan bunda kamu, saya malu tau kalo mau ketemu camer, saya belum siap."

Bagas tidak menggubris perkataan wanita menor itu. Ia hanya menatap mengintimidasi wanita itu, membuat wanita yang siapa namanya salah tingkah ditatap seperti itu.

Selang beberapa detik, yang datang bukan Ana melainkan Alex, Damian, dan Dannis.

"Bunda, mana?" tanya Bagas pada ketiga saudaranya itu.

"Nemenin Ayah makan," jawab Damian.

"Siapa, tuh, Dek?" tanya Alex saat melihat tamu yang dimaksud oleh Bagas.

"Katanya pacar si Adrian," jawab Bagas santai dan mengucapkan nama Adrian dengan santai pula seakan-akan nama itu nama temannya.

Tapi, berbeda dengan tiga cowok itu yang reaksinya sangat kaget.

Ketiga cowok itu memandang wanita itu dengan pandangan berbeda-beda.

Alex tersenyum mengejek menilai dandanan wanita itu. Tidak ada apa-apanya jika dibandingkan oleh Ana.

Bagas menarik ketiga saudaranya menjauh dari wanita itu untuk membisikkan sesuatu. "Kerjain, yuk, asik kayaknya, tuh, tante-tante di kerjain?" usulnya dan langsung diangguki oleh ketiganya.

"Sambil nunggu Adrian yang lagi mandi, lebih baik kita duduk di sana dulu, Tan. Yuk," ajak Alex.

Mereka berlima berjalan menuju ayunan besi yang berada di halaman rumahnya.

"Oh iya, nama Mbak siapa, ya? Daritadi kita belum kenalan," ujar Bagas.

"Nama saya Katina. Pasti kalian adek-adeknya Adrian, kan?

Alex dan yang lain mengangguk kompak seraya tertawa kecil.

"Pantas mau mirip semua. Ganteng-ganteng juga. Tapi, lebih gantengan Abang kalian," ujar Karina, diakhir kalimatnya ia tersenyum malu.

Hampir setengah jam lebih mereka mengobrol yang sangat memuakkan bagi keempat cowok itu.

Wanita yang berdandan menor dan memakai pakaian kurang bahan itu sangat mengarang cerita yang membuat keempat cowok itu sangat ingin membakar hidup-hidup Katina.

Katina mengatakan bahwa ia sudah pacaran dengan Adrian selama tiga bulan dan sudah dilamar dua minggu yang lalu di Bali, tapi wanita itu belum memberikan jawaban pada Adrian. Wanita itu juga mengatakan bahwa ia sudah memberi segalanya pada Adrian. Mereka berempat tahu segalanya yang wanita gila itu katakan.

Jika kalian berpikir anak-anak Adrian yang cardas itu langsung percaya dengan semua perkataan Katika, kalian salah. Mereka tidak akan percaya jika tidak mendengar langsung dari mulut ayahnya dan jangan lupakan bahwa banyak sekali seorang wanita bahkan seorang gadis yang datang ke rumahnya dan mengaku sebagai pacar, tunangan, bahkan istri sekalipun dari ayahnya.

Kelima orang itu mengalihkan pandangannya saat pendengar suara dari belakang mereka. "AYAH, PUNYA PACAR LAGI?"

•••

TBC.

JANGAN LUPA VOMENTNYA.

Ig : khinaaaaaaaa

GOWA, 24 SEPT 19
REVISI, 21 FEB 20

My Protective Daddy [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang