Hwuaa maaf banget lama up-nya, udah mau ujian nih! Siapa yang ujian juga kayak saya? Semangat yah buat ujiannya!
Buat yang ngerasa ada typo langsung dicoment bagian typo nya biar bisa di perbaiki dengan cepat, mohon bantuannya.
Seli menunggu Evon tidak juga muncul-muncul. Sudah 20 menit film ditayangkan tapi belum juga muncul.
"Ahhh sial banget kaki aku! Saat genting gini aku gak bisa digunakan!" Ucap Seli sambil menatap kakinya.
Tak lama Evon muncul dengan wajah yang berbeda sebelum dirinya keluar.
Evon duduk disebelah Seli lalu menaruh minuman ditempat khusus dekat tempat kursi(gue gak tahu nama nya, apa yah namanya?)
"Ada apa?" Tanya Seli dengan wajah khawatir.
"Hm gak papa" Ucap Evon dengan wajah datar lalu menatap layar film dengan lurus.
Setelah film selesai mereka pulang dan masih diam.
Didalam mobil hanya suara lagu yang keluar memenuhi keributan di dalam mobil.
Seli ingin sekali menangis, ia sedari tadi menahan nangisnya, entah kenapa selama hamil dirinya mudah berpengaruh terhadap perasaan, suka menangis, suka marah-marah.
"Maaf" Ucap Evon dengan tiba-tiba sambil menganggam tangan Seli.
Seli menatap tangan yang digenggam Evon lalu air matanya mengalir.
"Hiks aku kira kamu kenapa! Aku gak yahu harus berbuat apa hiks" Ucap Seli sambil menangis.
"Ssstttsss aku enggak papa, aku hanya terkena sial tadi" Ucap Evon dengan wajah bersalah.
"Ada apa? Kamu sama sekali enggak bicara! Aku kira kamu kenapa? Aku sedari tadi mencari kesalahan aku? Aku kira kamu marah sama aku!" Ucap Seli yang perasaan sedang bercampur aduk.
"Maaf" Ucap Evon benar-benar merasa bersalah.
Sesampainya dirumah, Evon menggendong istrinya masuk karena ketiduran.
Evon memberingkan tubuh Seli dengan pelan diatas ranjang lalu mencium dahi istrinya dengan lembut.
"Tidur yang nyenyak istriku dan anakku" Ucap Evon dengan tulus.
Pagi harinya, Ciska baru saja sampai dikelas langsung dibuah heboh oleh teman-teman dikelas.
"Cieee udah pacaran, gila sweet banget pagi-pagi udah dikasih bunga aja" Ucap Salah satu teman Ciska sambil menatap Sean yang memegang bucket bunga.
Ciska hanya diam dan menatap Sean dengan wajah datar.
Buat gue malu!_batin Ciska.
Ciska memutuskan untuk pergi dari sana,karena ia muak dengan tatapan semua orang sedangkan Sean dengan bahagianya menatap dirinya.
"Kamu mau kemana?" Tanya Sean dengan panik saat melihat Ciska pergi.
Ciska berjalan dengan cepat dan mencari persembunyian tiba-tiba tangan seseornag muncul dan menarik dirinya kedalam ruangan gelap.
Ciska menatap Sean yang kebinggungan mencari dirinya yang tiba-tiba menghilang.
Setelah melihat Sean pergi Ciska merasa lega tapi ia memutarkan kepalanya menatap siapa yang menariknya kesini.
"Hm siapa lo? Tapi lo kayak gue kenal" Ucap Ciska yang tahu betul kalau ini Hans.
"Gue" ucap Hans dengan suara khasnya.
"Yehh ngapain lo narik gue" Ucap Ciska yang tiba-tiba jadi kesal.
"Masih untung gue bantu lo kabur, masa juga marah-marah" Ucap Hans dengan sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Debat Muda {COMPLETED}
Romance{FOLLOW DULU!} Cerita ke-2 Pasangan Debat. (Saran : baca dulu Pasangan Debat) (Sequel pasangan debat) Ini cerita tentang anak-anak Devon dan Cindya, yuk dibaca, dijamin ketagihan Ciska wanita yang tidak feminim, galak, tidak takut sama siapa pun ta...