Buat yang ngerasa ada typo langsung dicoment bagian typo nya biar bisa di perbaiki dengan cepat, mohon bantuannya.
Masa SMA telah berlalu, Ciska sedang duduk diruang keluarga bersama Hans yang sedang duduk menunggu jemputan.
"Lo benaran mau pergi?" Tanya Ciska dengan wajah tak percaya.
"Iya! Gue udah packing! Udah daftar universty disana" Ucap Hans untuk terakhir kalinya karena Ciska sering menanyai itu selama berhari-hari.
Ciska diam dan memcoba memikir sesuatu agar ia mencari topik lagi.
"Lo gak mau batalin?" Tanya Ciska dengan wajah yang penuh harapan.
"Enggak" Ucap Habs dengan kesal.
Hans membawa 1 koper besarnya keluar dan menunggu Evon datang.
TIT!TIT!
Evon baru saja dari Cafe, datang menjemput Hans ke bandara.
Hans memasukan kopernya kedalam mobil lalu hendak masuk duduk dibagian penumpang depan ia tidak sengaja menatap Ciska yang menatap dirinya dengan wajah menahan nangis.
Hans hanya melambaikan tangannya diatas lalu masuk kedalam mobil.
Gue juga berat Ciska batin Hans.
"Gue bakal kangen lo" Ucap Ciska saat melihat kepergian Hans.
Setahun kemudian,
Ciska kuliah sambil kerja, ia kerja di perusahaan Devon sebagai pegawai bagian admin.
"Udah jam pulang" Ucap Ciska tanpa sadar saat jam sudah menunjukan pukul 5 sore.
Biasanya Sean menjemputnya tapi hari ini Sean tidak menjemputnya.
Yah, hubungan Sean dan Ciska masih berjalan walau sempat putus nyambung karena egoisnya Ciska.
Ciska menunggu didepan lobby sambil memesan taxi online.
Saat taxi onlinenya sampai, Ciska masuk ke dalam mobil.
Sesampainya dirumah Ciska langsung masuk kerumah dan menemui Cindya.
"Aku kangen mama" Ucap Ciska dengan maja sambil memeluk Cindya dengan nyaman.
"Kamu yah keseringan meluk mama! Sana awas" Ucap Cindya dengan sebal.
"HOEK!HOEK!" Suara tangis seorang bayi.
Ciska langsung menghampiri keponakannya.
"Hai sayang" Ucap Ciska dengan lembut sambil menggendong Serly.
Serly anak Seli dan Evon, Seli baru saja melahirkan. Setelah keguguran Seli 2 bulan kemudian Seli hamil lagi.
"Mana mamamu?" Tanya Ciska pada Serly yang kembali tidur setelah digendong Ciska.
"Maaf Ciska, kakak tadi ke WC" Ucap Seli dengan wajah tidak enak.
"Aku hanya bercanda kakak, Serly lucu amat sih gendut-gendut" Ucap Ciska dengan geram kepada Serly.
"Mungkin emang subur kali ya asi kakak" Ucap Seli dengan tampak berpikir.
"Emang kaya kamu kurus kering waktu kecil, sama sekali gak ada lucu nya" Ucap Cindya dengan sengaja.
"Mama sih pelit asi! Bukannya kasih aku banyak-banyak" Ucap Ciska dengan kuat.
"Hahahah" tawa Cindya dan Seli bersamaan.
Malam hari nya, Ciska duduk didekat jendela kamar sambil memandang langit luar.
"Setahun ini lo gak kabari gue!" Ucap Ciska kepada langit diatas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Debat Muda {COMPLETED}
Romance{FOLLOW DULU!} Cerita ke-2 Pasangan Debat. (Saran : baca dulu Pasangan Debat) (Sequel pasangan debat) Ini cerita tentang anak-anak Devon dan Cindya, yuk dibaca, dijamin ketagihan Ciska wanita yang tidak feminim, galak, tidak takut sama siapa pun ta...