Buat yang ngerasa ada typo langsung dicoment bagian typo nya biar bisa di perbaiki dengan cepat, mohon bantuannya.
Hari kelima,
Ciska sampai dipagi hari dan langsung menghampiri hotel yang diberikan Cindya.Cindya diberikan kamar nomor berapa Hans tidur.
TING!TONG!
Hans membuka pintu kamarnya dan ia menatap Ciska dengan tatapan dingin.
"Lo dengan siapa?" Tanya Ciska dengan wajah kesal.
Ciska menerobos masuk kekamar Hans tapi tidak menemukan siapa-siapa.
"Dimana cewek semalam?" Tanya Ciska dengan emosi.
"Kenapa lo yang sewot?" Ucap Hans dengan sinis.
"Gue cuma gak suka!" Ucap Ciska dengan kesal.
"Gue rasa semua udah jelas saat lo menolak gue, pergi dari sini, gue gak mau lihat lo" Ucap Hans membuat hati Ciska terluka.
Ciska terdiam dan setelah itunia pergi dari kamar Hans.
BLAM!
Ciska teekejut saat pintu ditutup secara kasar.
Ciska tidak pulang, ia duduk di lobby dan mencoba berpikir jernih.
"Kenapa gue menolak Hans? Kenapa gue? Kenapa gue bodoh? Arghhh!" Ucap Ciska seperti orang gila membuat beberapa orang disana menatapnya.
Ciska memutuskan pergi kekamar Hans lagi.
Hans membukakan pintu, tapi suara perempuan terdengar.
"Siapa?" Tanya Wanita itu dengan lembut.
"Akh? Siapa dia?" Tanya Ciska mencoba menerobos masuk tapi Hans menahannya.
"Keluar lah! Ngapain datang lagi?" Tanya Hans dengan kesal.
"Itu siapa?" Tanya Ciska dengan wajah sedih.
Hans menutup pintunya agar ia bisa berbicara diluar dengan leluasa ia tidak enak membawa Teresa dimasalahnya.
"Bukan urusan lo" Ucap Hans sambil melipatkan kedua lengannya didepan dada.
"Apa gue telat kalau menerima lo sekarang?" Tanta Ciska dengan hati-hati.
"Sekian kalinya lo tolak gue, dan kemarin jika lo nolak gue lagi gue nyerah sama lo" Ucap Hans dengan serius.
"Maaf, beri gue kesempatan hm?" Bujuk Ciska.
"Tidak ada, gue harus masuk, pulang lah" Ucap Hans lalu masuk kekamar.
TING!TONG!
Hans membuka pintu dan menatap Ciska yang masih berdiri didepan.
"Kita punya perjanjian untuk bersama selama seminggu, gue mau kita lnjutin setelah itu terserah lo" Ucap Ciska setelah itu ia pergi dengan perasaan terluka.
Ciska mengendari mobilnya dengan kecepatan cepat, ia sedang emosi sekarang.
Ciska sampai dirumah lebih awal, sore hari ia telah sampai dirumah.
Hari keenam,
Hans sampai dirumah di subuh hari, ia mengantar Teresa kebandara sebelum dirinya pulang kerumah."Kamu udah antar Teresa?" Tanya Devon saat sedang duduk menbaca koran.
Teresa pulang kesini agar mengunjungi makam Ibunya.
"Iya udah pa" Ucap Hans dengan pelan.
Hans membawa tas berisi baju kotor menuju kakamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Debat Muda {COMPLETED}
Romance{FOLLOW DULU!} Cerita ke-2 Pasangan Debat. (Saran : baca dulu Pasangan Debat) (Sequel pasangan debat) Ini cerita tentang anak-anak Devon dan Cindya, yuk dibaca, dijamin ketagihan Ciska wanita yang tidak feminim, galak, tidak takut sama siapa pun ta...