Buat yang ngerasa ada typo langsung dicoment bagian typo nya biar bisa di perbaiki dengan cepat, mohon bantuannya.
Dean duduk di barisan paling belakang sambil menatap kearah panggung acara kelulusan disekolahnya.
Dean menatap sekeliling dengan wajah membosankan lalu ia pergi.
Dean diam-diam kesekolah lamanya untuk melihat Cella.
Cella sedang tertawa bahagia saat bersama teman-temannya dan saat itu juga sedang dilakukan acara kelulusan.
Dean tersenyum melihat tawa Cella begitu bahgia tapi wajahnya berubah datar ia melihat Cella tersenyum kepada Nixon.
Dean memutuskan untuk pergi.
Baru saja hendak menyalakan mesin motor yang ia parkir disebelah sekolah.
"Tunggu" Ucap Cella dari belakang.
Dean langsung memutarkan kepalanya kebelakang.
"Cella" Ucap Dean dengan wajah keherenan.
Cella berjalan mendekat kearah Dean lalu memberi senyum.
"Setahu ini lo rajin datang melihat gue diam-diam" Ucap Cella membuat Dean malu karena ketahuan.
"Lo tahu dari mana?" Tanya Dean dengan wajah terkejut.
"Dia orangnya gak bisa jaga rahasia" Ucap Cella sambil mengingat Dion.
Ditempat lain, "Kok telinga gue gatal yah" Ucap Dion sambil menggaruk telinga
"Terus?" Tanya Dean yang penasaran dengan Cella yang tiba-tiba mendatanginya.
"Gue cuma mau bilang kalau gue tahu selama ini lihat gue diam-diam" Ucap Cella dengan wajah senyum.
"Yah, gimana lo setelah sekolah ini?" Tanya Dean dengan wajah penasaran.
"Gue bakal kuliah mungkin Di london" Ucap Cella dengan senyum.
"Oh jaga diri lo baik-baik disana" Ucap Dean dengan wajah tegar.
"Iya, lo juga oh iya lo bakal ngapain?" Tanya dengan wajah penasaran.
"Gak tahu" Ucap Dean yang juga tidak tahu harus berbuat apa.
"Baiklah, semoga lo punya tujuan di hidup lo" Ucap Cella lalu pergi.
Dan itu adalah pertemuaanya terakhirnya dengan Cella.
Cella hilang seperti ditelan bumi benar-benar tidak ada kabar tentang dirinya.
Di hari minggu Ciska melahirkan dengan normal, seorang anak perempuan lahir kedunia.
'Cicilans Steel Stevanos"
"Hahah ngakak nama anak lo bang" tawa Dion yang masih tertawa lebar.
Cindya langsung menjewer telinga Dion membuat ia merintih kesakitan.
"Dia kira cicilan bulanan kali hahaha" ucap Dion yang makin jadi membuat Ciska memberi tatapan sinis.
"Mampus lo habis gue keluar dari rumah sakit" Ucap Cisks dengan tatapan membunuh.
"Bencanda" Ucap Dion dengan wajab ampun.
Dean hanya tertawa pelan melihat tingkah Dion.
"Cicil" Ucap Hans sambil mengelus pipi Cicilans.
"Gembul amat, ini lah kak Cis suka makan kena deh Cicil" Ucap Dion lagi.
Maklum Dion bawel kayak mulut emak-emak.
"Diam lo! Bentar lagi gur pasang muka lo didepan pintu dilarang masuk" Ucap Cisks dengan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Debat Muda {COMPLETED}
Romance{FOLLOW DULU!} Cerita ke-2 Pasangan Debat. (Saran : baca dulu Pasangan Debat) (Sequel pasangan debat) Ini cerita tentang anak-anak Devon dan Cindya, yuk dibaca, dijamin ketagihan Ciska wanita yang tidak feminim, galak, tidak takut sama siapa pun ta...