Buat yang ngerasa ada typo langsung dicoment bagian typo nya biar bisa di perbaiki dengan cepat, mohon bantuannya.
Prisca kesal setengah mati saat menelepon Dean tapi seorang wanita mengangkatnya dan lebih kesalnya lagi kalau tahu itu ada Cella mantannya.
Prisca benar-benar marah dengan Dean ia mencoba menyelesaikan masalahnya dengan Dean di telepon tapi ia urungkan.
Keesokan harinya saat malam hari, Dean kerumah Prisca.
Prisca membuka pintu dan menatap Dean dengan wajah marah.
"Aku rindu kamu" Ucap Dean lalu hendak mencium Prisca tapi Prisca memalingkan wajahnya.
"Baiklah" Ucap Dean yang mendapat penolakan.
"Sekarang aku ngerti, kamu gak percaya aku" Ucap Dean membuat Prisca makin emosi.
"Siapa yang percaya sama kamu! Aku telepon kamu malah hari tapi seorang cewek yang jawab! Dan itu Cella mantan kamu lagi! Udah ketemu diam-diam! selama kita kelahi kamu juga menemui dia!" Ucap Prisca membuat Dean mengangguk mengerti.
"Aku gak mau kita kelahi lagi, aku muak dengan perkelahian, sekarang aku mau nanya kamu mau maafin aku dan menikah dengan aku atau kamu mau marah-marahan terus?" Tanya Dean membuat Prisca terkejut.
"Kamu serius dengan tadi?" Tanya Prisca yang berubah jadi senang.
Dean mengeluarkan sebuah kotak cincin dari kantong celananya lalu memperlihatkannya kepada Prisca.
"Pakaikan" Ucap Prisca dengan senyum lebar.
Dean memakaikannya kejari manis milik Prisca.
Prisca tersenyum lebar lalu memeluk Dean dengan erat.
"Aku gak nyangka kamu serius ini sama aku" Ucap Prisca yang merasa bahagia.
"Jangan nuduh dan tidak percaya sama aku!" Ucap Dean membuat Prisca menganggukkan kepalanya.
"Sebenarnya aku minta Cella memilihkan cincin buat kamu, kamu jangan salah paham" Ucap Dena dengan takut-takut.
"Kalau begitu aku harus bilang terima kasih" Ucap Prisca dengan senyum lebar.
Prisca memeluk Dean dengan erat karena bahgia telah dilamar walau sederhana.
Setelah sebulan melakukan persiap pasca nikah, Prisca jatuh sakit karena kelelahan sambil bekerja dan ngoto menyiapkan sendiri sesuai kemauannya.
"Udah aku bilang jangan terlslu capek kan bisa suru orang WO aja" Ucap Dean dengan kesal.
"Aku pingin lihat sesuai ekspetasi aku tidak! Aku nikah sekali aja seumur hidupku!" Ucap Prisca yang terbaring lemah dikasur.
"Terserah kamu" Ucap Dean dengan menyerah.
"Berhenti dari pekerjaan kamu setelah kita menikah, aku gak suka lihat Delon yang suka dekat-dekat kamu" Ucap Dean dengan wajah tidak suka.
"Baik lah" Ucap Prisca dengan pasrah.
"Aku tinggal dulu" Ucap Dean lalu mengecup kening Prisca dengan lembut.
"Jangan lama-lama ya!" Ucap Prisca lalu Dean menutup pintu.
Perjuangan Prisca dan Desn memperdiapkan repsesi pernikahan tidak sia-sia sesuai ekspetasi merrks berdua.
Betemu disney kemauan Prisca di bagian outdoor dan mengundang beberapa badut bertema disney dan Prisca mengganti 4 gaun princess selama repsesi dan akhir malam ia menggunakan dress pas body berwarna putih untuk berdansa.
Dean berdansa dengan Prisca dan diikuti tamu lainnya dan keluarga-lekuarga mereka.
"Aku bahagia bersama kamu" ucap Prisca dengan senyum.
"Aku juga" Ucap Dean lalu mencium kening Prisca dengan lembut.
Prisca mematap cincin miliknya dan Dean yang melingkar di jari manis.
"I love you" Ucap Prisca lalu mencium bibir Dean cukup lama.
Pagi ini Prisca merasakan bahagia karena hari pertama menjadi seorsng istri Dean Stevanos.
"Nyonya Stevanos udah bangun?" Tanya Dean lalu mengucup bibir Prisca dengan pelan.
Prisca tersenyum lebar, ia bangkit dsn mensrik selimut menutup tubuhnya menuju kekamar mandi.
Prisca tersenyum melihat tubuhnya yang penuh bercak cinta dimana-mana karena perbuatan Dean.
Prisca keluar dan mempacking pakaian dan check out jam 12 lanjut pergi honey moon.
Selama 2 minggu mereka menghabiskan waktu berbulan madu di berbagai negara.
Prisca bahagia bersama Dean dan sebaliknya.
Pulang berbulan madu, Dean pindah kerumah Prisca dan memulai membuat keluarga sendiri.
Prisca adalah ibu rumah tangga, ia mulai bisa memasak walau sedikit godong dan agak keasinan tapi ia masih berlatih.
"Aku pulang" Ucap Dean lalu mendekat kearah Prisca.
Dean memeluk Prisca dengan lembut.
"Ah aku capek" Ucap Desn terasa punggungnya mau patah.
"Aku pijat!" Ucap Prisca dengan senyum.
"AKHHHHH!" Teriak Desn karena kesakitan Prisca memijit dengan kasar dan ada salah pijat.
"Sakit pergi sana!" Teriak Dean mencoba kabur tapi Prisca menahan Dean.
"Haha ini pelan tahu! Cupu amat sih!" Ucap Prisca sambil memijat suami.
Itu bukan pijatan tapi penyiksaan bagi Dean.
"Sayang udah ah!" Teriak Dean dengan ampun.
Prisca menjauh sedikit lalu menatap Dean dengan tertawa bahagia.
"Hahaha kamu lucu banget" Ucap Prisca dengan tertawa lebar.
Dean menarik Prisca lalu menggelitik perut Prisca membuat Prisca tertawa.
"Hahaha ampun hahaha geli!" Tawa Prisca sambil tertawa lebar.
Dean memberhentikan aksinya lalu Prisca memutar badanya menghadap Dean dengan tubuh menidih Dean.
Prisca mencubit hidung Dean.
"Aku pengen kamu" Ucap Prisca dengan malu-malu.
Dean tertawa lalu melakukan aksinya membuat Prisca kenikmatan.
Pagi harinya Prisca bangun Dean sudah tidak berada disebelahnya.
Selesai membereskan rumah Prisca tidsk sengaja menatap kalender.
"Tak terasa kita udah 3 bulan menikah" Ucap Prisca dengan senyum.
Malam harinya Dean pulang membawa makan dan menaruhnya dimeja makan.
"Prisca! Aku ada beli makan" Teriak Dean sambil menyiapkan makan.
Prisca keluar dengan wajah habis menangis membuat Dean terkejut lalu mendekatinya.
"Kamu kenapa?" Tanya Dean sambil memegang kedua pipi Prisca.
"Huhuhu aku hamil!" Ucap Prisca sambil menangis.
"Benar?! Kenapa kamu nangis! Ini kabar bahagia" Ucap Dean yang keheranan dengan Prisca.
"Huhu aku bahagia sampai nangis hiks" Ucap Prisca lalu memeluk Dean dengan erat.
"Haha aku panik tahu, aku kira kamu tidak bahagia" Ucap Dean dengan lega.
Prisca menggelengkan kepalanya
"Tentu aku bahagia" Ucap Prisca dengan tertawa.
"Aku sayang kalian berdua" Ucap Dean dengan senyum.
Prisca makin mengerat pelukannya sambil senyum bahagia.
Wanita yang kita kira bakal jadi teman hidup kita ternyata tidak berjalan sesuai harapan, faktanya ada seorang wanita lain yang menunggu diriku untuk menjadi teman hidupnya - Dean
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Debat Muda {COMPLETED}
Romance{FOLLOW DULU!} Cerita ke-2 Pasangan Debat. (Saran : baca dulu Pasangan Debat) (Sequel pasangan debat) Ini cerita tentang anak-anak Devon dan Cindya, yuk dibaca, dijamin ketagihan Ciska wanita yang tidak feminim, galak, tidak takut sama siapa pun ta...