PDM - 48

5.2K 270 22
                                    

Buat yang ngerasa ada typo langsung dicoment bagian typo nya biar bisa di perbaiki dengan cepat, mohon bantuannya.

Dion mengantar Angel berbelanja bahan kue, Cindya menyuruhnya membeli bahan yan g telah ia tuliskan.

"Aku gak bisa temanin, ada klien" Ucap Dion saat mereka telah sampai didepan supermarket.

"Iya enggak apa-apa" ucap Angel dengan senyum

Angel menatap kepergian Dion. ia masuk kedalam supermartket dan belanja semua bahan yang disuruh Cindya.

Angel tidak pernah ngeluh apa yang disuruh Cindya, sedikit menyindir aja kalau emang Cindya keterluan.

Angel pulang dengan taxi. Sesampainya dirumah ia menatap rumahnya kosong.

"Tante?" Panggil Angel saat rumah benar-benar kosong seperti tidak ada orang.

Angel berjalan mendekati dapur, tepung dan baskom berjatuhan di lantai membuat kekacauan. Angel menatap Cindya berada di lantai membuat ia berlari mendekat.

"Tante!" Panggil Angel saat melihat Cindya terbaring di lantai dalam kedaan tidak sadarkan diri.

"Hikksss" Angel menelepon ambulance untuk menjemput Cindya.

Angel menunggu di ruang tungga sambil menangis. Tangannya gemetaran ia tidak bisa berpikir lagi.

"Angel!" Panggil Dion beserta anggota lainnya.

Anak-anak dan cucu Cindya datang secara lengkap beserta suami tercintanya.

Devon duduk dikursi sebelah Angel dengan wajah frustasi melihat istrinya yang bisa jatuh sakit.

Angel berdiri lalu memeluk Dion dengan ketakutan.

"Tidak apa-apa" Ucap Dion sambil mengelus kepala Angel.

Dokter keluar dari ruang pemeriksa dan mendekati mereka.

"Kalian keluarga ibu Cindya?" Tanya Donter membuat semua menganggukkan kepala.

"Baiklah, ibu Cindya hanya kecapean jangan membuatnya terlalu capek. Suruh ibu Cindya jangan terllau banyak aktivitas. Ibu memiliki masalah jantung ia tidak boleh terlalu capek membuat ia sesak nafas dan bisa saja pingsan" Ucap Dokter membuat Devon menatap dokternya dengan lega.

"Boleh saya bertemu dengannya" Tanya Devon membuat Dokternya mengangguk.

"Setelah ibu Cindya dipindahkan keruang inap" Ucap Dokter lalu pergi.

Devon memegang tangan istrinya dengan erat.

"Bangun bodoh!" Gumam Devon sambil menatap istrinya yang masih tidak sadarkan diri.

Cindya memakai selang dihidungnya agar bisa membantu ia bernafas.

"Pa istrirahat" Ucap Evon kepada ayahnya.

"Nanti setelah mama bangun, kalian pulang lah udah malam kasian anak-anak kalian" Ucap Devon kepada Evon, Ciska dan Hans.

Ciska memeluk Devon dengan erat.

"Pa jangan terlalu capek, maaf Ciska gak bisa nemanin papa" Ucap Ciska membuat Devon mengelus kepada putrinya.

"Tidak apa-apa, pulanglah. Anak-anakmu udah ketiduran" Ucap Devon sambil mengangguk kepada Hans agar menuruti permintaannya.

Diruang inap hanya tersisa si kembar, Angel dan Devon yang masih setia menunggu kesadaran Cindya.

Tengah malam Devon membuka matanya saat merasakan ada suara memanggilnya.

"Hmm Dev" Panggil Cindya dengan lemas.

"Iya? Kamu udah bangun? Sakit? Apa perlu kupanggil dokter?" Tanya Devon membuat Cindya tersenyum.

Pasangan Debat Muda {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang