03

10K 1.2K 23
                                    


Bintang-bintang dan bulan yang berpendar mengirimkan kerlap-kerlip cahaya temaram menjadi satu-satunya saksi keheningan yang meliputi mereka berdua. Hwan Taehyung dan Jungha masih berada pada egonya masing-masing. Mengatup bibir tanpa ada yang berniat membukanya, kendati hanya untuk mencairkan suasana.

Gadis itu masih termangu, diam adalah solusi, maka ia lakukan itu demi keamanan. Jungha melirik-lirik lewat ekor mata, mengintip sosok pria berparas tampan itu dengan takut.

Jungha masih tak habis pikir dengan pria yang tengah memegang kemudi di sampingnya. Ia membeli Jungha? Cih! Jungha kira ia baik hati, ternyata pria itu sama saja dengan pria hidung belang di club malam tadi.

Malang sekali nasibmu, Jungha. Gadis itu terus menunduk, tak berani berujar, takut-takut kalau ia salah bicara dan berakhir di tangan pria berparas bak pangeran itu.

Tampan? Tentu saja, hanya saja ... Dia suka bermain jalang, itu yang membuat Jungha menyayangkan keadaan.

Manik elang Taehyung masih terfokus pada jalanan di depannya, sesekali melirik si gadis manis yang duduk di sampingnya. Terkadang konsentrasinya buyar hanya karena pakaian gadis itu yang terbilang sangat 'kurang bahan.'

Bagaimana tidak? Dari sudut matanya saja, Taehyung bisa melihat belahan dada gadis itu, mengingat ia sedang dalam posisi duduk--miniskirt itu naik hingga bagian paha atasnya terekspose nyata.

Ayolah! Taehyung adalah pria normal. Hormonnya akan naik begitu saja tatkala melihat pemandangan seperti itu.

Ditambah lagi acara 'bermainnya' gagal karena gadis itu. Jadi, salahkah Taehyung kalau ia bisa turn on saat melihat keadaan gadis manis bertubuh indah di sebelahnya?

Merasa bahwa dirinya sudah mulai gusar, segera saja ia menepikan mobilnya di pinggir jalan. Membuat Jungha terkejut bukan main, dan langsung mengedarkan pandangannya. Mereka sampai? Tapi ini masih di pinggir jalan dan ya.... lumayan sepi.

Taehyung terdiam sesaat, sebelum melepas mantel besar dan panjangnya. Sontak Jungha membulatkan matanya. Tidak! Pria itu tak mungkin melakukan hal 'itu' pada Jungha, bukan?

Si gadis merangsek mundur, menutupi dadanya dengan menyilangkan kedua tangan di depan, menatap was-was pada pria penyelamatnya. Oh--atau pria bajingan?

Ia semakin mengeratkan punggungnya untuk bersandar pada pintu saat secara tiba-tiba Taehyung melepas seatbelt dan mendekatkan tubuhnya pada Jungha.

Jantung Jungha semakin berdetak kencang tatkala pria itu mengikis jarak di antara mereka. Ingin sekali rasanya meredam suara jantungnya agar tak terdengar sampai di luar. Terlebih tatapan mata Taehyung yang begitu memabukkan, mampu menerbangkan jutaan kupu-kupu di perut Jungha. Jungha jadi mual, oh Tuhan.

"Tuan .... A-apa yang ...."

Bibir Jungha terkatup rapat saat Taehyung dengan berani menarik satu tangan Jungha yang bertengger manis di dadanya. Membuat tubuhnya sedikit maju, setelah itu Taehyung menyampirkan mantel besarnya pada kedua pundak Jungha, tak lupa mengancingkan kancing besar yang tertempel di sana, hingga tubuh indah itu tak lagi terekspose.

"Simpan semua ini untukku nanti," ucap Taehyung tepat di depan wajah Jungha.

Gadis itu melongo, masih terkejut di perlakukan semanis itu oleh pria asing hidung belang macam Taehyung.

The Jerk Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang