28

6.6K 827 235
                                    


Iris itu kini terkatup rapat, terdengar dengkuran halus menghiasi ruangan remang dengan cahaya minim itu, Taehyung baru saja terlelap, namun sebelum benar-benar menerjunkan diri dalam dunia mimpinya ia tak lupa membalut tubuh bidadarinya dengan selimut tebal, karena ia tahu, dini hari akan semakin dingin dan hal tersebut pasti akan mengganggu si Ibu hamil itu.

Dengan tangan melingkar sempurna pada perut Jungha yang terlihat mulai buncit, Taehyung nampak lelap dalam tidurnya, kali ini, semua terasa berbeda dengan malam-malam sebelumnya, ia memilih membenamkan wajahnya ke ceruk leher Jungha yang hangat dan nyaman. Wanita itu harum dan sangat hangat, posisi tidurnya telantang, dan hal itu membuat Taehyung gemas, pasalnya, ia bisa mengusap perut si Jungha semaunya.

Saat wanita berumur dua puluh tahun tersebut sedang menikmati mimpi indahnya, tenggelam dan menari-nari di sana. Ia menyadari bahwa bayinya sedang berulah, seolah bayi mereka tidak ingin membiarkan sang Ibu tidur dengan tenang malam ini. Sebuah gejolak merambat naik ke lambung, terus naik ke tenggorokan hingga memaksa Jungha harus membuka mata. Mengabaikan eksistensi Taehyung di sampingnya, menyingkap selimutnya tak sabaran, lalu berlari setengah sadar menuju kamar mandi dan...

"Hoekkk.. Hoeeekk...." Ia memuntahkan semua isi perutnya sampai tubuhnya melemas, memaksa Ibu muda itu untuk berpegangan lebih erat pada pinggiran wastafel.

Tubuh Jungha gemetar, ia terisak pelan. Sensasi aneh dari morning sick yang ia alami mampu membuat Jungha sedikit tertekan, keinginan untuk tidur lebih lama nyatanya tak bisa terpenuhi, sebab bayinya selalu seperti ini. Tak akan membiarkan Ibunya tidur dengan tenang walaupun hanya semalam.

Mendengar suara gaduh dan keran air yang terbuka membuat Taehyung membuka matanya cepat-cepat, melompat turun dari ranjang dan berjalan cepat menuju kamar mandi tepat di mana Ibu hamil itu berada. Melihat Jungha yang terus-terusan muntah, malah mengingatkannya pada mendiang Ara saat wanita itu hamil muda, dulu.

Taehyung mendekat, mengelus pelan punggung Jungha, masih memperhatikan si cantik yang masih sibuk mengusap bibirnya dengan air. Pria itu menatap sendu, merasa bahwa ia telah melewatkan momen-momen indah selama beberapa bulan ini.

"Apa kau selalu seperti ini setiap malam? Mual dan muntah?" Tak menjawab, Jungha lebih memilih menganggukkan kepala dan masih fokus meladeni rasa mual yang bertambah parah itu.

Ketika sebuah isakan terdengar, Taehyung sempat terkejut, kenapa reaksinya bisa begitu? Si jelita tiba-tiba saja menangis tanpa Taehyung tahu sebabnya. Apa benar? Ibu hamil akan menjadi lebih sensitif dari biasanya?

"Kenapa menangis? Kau baik-baik saja? Kau perlu dokter?"

Sebenarnya Jungha masih heran, ini mimpi? Atau... apa?

Kenapa Taehyung menyebalkan yang brengsek minta ampun itu bisa berubah menjadi selembut dan seperhatian ini? Apa ia bermimpi? Ah mungkin saja, tapi kalau memang ini benar-benar mimpi, izinkan Jungha menjadi egois sebentar, ia ingin sekali tetap berada di waktu ini, tidak ingin membuka mata dan kembali pada kehidupan kelamnya.

"Dia selalu menyiksaku setiap malam... mual, muntah, punggungku sakit, dia selalu tidak membiarkan Ibunya tidur lebih lama," kata Jungha yang malah kelihatan menggemaskan bagi Taehyung.

Untuk pertama kalinya dalam hidup, Jungha bisa melihat senyuman Taehyung, tidak.... Itu bukan senyuman mengerikan yang selalu menjadi andalan pria itu, melainkan senyuman tulus, yang sangat jarang-bahkan sangat langka untuk ukuran pria yang sangat penuh kegengsian.

"Tidak apa-apa, aku akan menemanimu malam ini," ujar Taehyung sembari mengelus punggung Jungha lembut dan penuh kasih sayang.

Setelah Jungha menyelesaikan urusannya dengan rasa mualnya--dengan di temani Taehyung yang setia memijat tengkuknya lembut, akhirnya ia sudah berada pada fase terlemah. Di mana tubuhnya terasa seperti kehilangan kekuatannya, lemas sekali sampai ia jatuh dalam dekapan Taehyung.

The Jerk Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang