38

5.6K 882 690
                                    



Ketika terbangun. Pagi ini, Taehyung sudah tak lagi mendapati keberadaan Jungha di sampingnya. Sempat merasa ada sesuatu yang kurang dalam dirinya, ia sadar bahwa wanita itu pasti sudah pergi dan kembali pada Jungkook. Ia segera bangkit duduk, membiarkan selimut jatuh dan mengekspos tubuh bagian atasnya yang atletis. Sempat terkejut saat menatap jam dinding, pasalnya benda bulat itu sudah menunjukkan pukul 8 pagi, artinya ia harus segera mengantar gadis mungilnya pergi ke sekolah.

Taehyung melompat turun, membersihkan diri sebentar, dan memakai pakaiannya yang semalam sempat menjadi saksi malam panasnya bersama Jungha mengingat saat ini ia masih berada di kamar yang dulu di tempati oleh Jungkook.

Merasa penasaran, ia segera mendekati lemari besar yang di gunakan Jungha untuk menyimpan pakaiannya. Mencoba memastikan bahwa Jungha telah membawa semua pakaian dan barang-barangnya, namun ia di buat terkejut luar biasa. Saat mendapati isi lemari itu masih sama, koper, pakaian, Jungha tak membawa semua pemberian Taehyung, tidak satu pun sampai ia mendapati sebuah ponsel tergeletak di nakas, ia mendekat, meraih benda pipih itu, sempat mengernyit sesaat akibat tak tahu cara pikir si Cha tersebut.

"Dia mengembalikan semua pemberianku, itu berarti dia baik-baik saja," simpul Taehyung sambil menggenggam erat ponsel di tangannya.

"DADDYYYY!!" Taehyung tersentak, setelah mendengar teriakan putrinya. Ia segera berlari keluar kamar, menuruni anak tangga saat matanya mendapati sang putri yang sudah siap pergi ke sekolah tengah menangis histeris di dapur.

"Ada apa, Sayang?" Taehyung berlutut, meraih kedua bahu kecil gadisnya, menatap mata basahnya dengan tegas.

"Eonni menghilang... hiks.. eonni pelgi."

Sial! Kenapa Taehyung bisa melupakan yang satu ini? Ia lupa kalau Naeun akan sangat marah dan hancur saat Jungha tak ada bersamanya. Tapi, inilah konsekuensinya. Ia harus bisa membuat Naeun melupakan Jungha, ia akan membuat Naeun menerima semuanya, perlahan-lahan.

"Sayang, dengarkan daddy. Apa kau menyayangi daddy?" Gadis itu mengangguk pelan, membuat Taehyung tersenyum simpul.

"Kalau begitu, mulai detik ini. Daddy ingin Naeun melupakan Jungha eonni. Dia sudah pergi, Sayang. Dengan kehidupannya sendiri, tanpa Naeun atau pun daddy, mengerti?" Naeun menggeleng kuat dengan air mata yang makin deras mengucur.

"Hiks.. t-tapi Daddy-"

"Tolong Sayang, kali ini saja daddy ingin Naeun mendengarkan daddy. Tidak ada lagi nama Jungha eonni, jadi.. jangan bahas persoalan ini lagi."

Sebab Taehyung paham, Jungha pasti sudah hidup bahagia bersama adik iparnya. Dan ia pun sudah tak lagi mau menerima wanita itu, meski di sebagian dirinya ada sesal yang menyeruak saat ingat betapa sendunya wanita itu semalam.

Tanpa menjawab pertanyaan sang ayah, Naeun segera melangkah pergi, kembali masuk ke kamar untuk meluapkan rasa kesal dan marahnya, sama sekali tak paham dengan pikiran orang-orang dewasa di sekitarnya.

Tak lama berselang, pintu rumah di ketuk beberapa kali. Taehyung segera berdiri, berjalan menuju pintu, memotek gagang pintu dan memasang wajah datarnya. Menatap presensi Jungkook yang sudah berpakaian rapi di luar sana dengan senyum manisnya, apa maksudnya? Berniat mengolok Taehyung atau apa?

"Di mana Jungha?"

Taehyung menautkan alisnya bingung, Jungha? Bukankah seharusnya si ibu hamil itu berada bersama Jungkook?

"Jungha? Dia tidak pergi ke tempatmu?" Sempat terkejut mendengar perkataan sang kakak ipar, ia segera mendorong pria Kim itu menyingkir, menyeruak masuk dan meneriakkan nama Jungha.

The Jerk Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang