33

4.9K 821 152
                                    

2 bulan berlalu.

Taehyung menatap pantulan dirinya di depan cermin besar yang tertempel pada lemari. Pria itu mengusap rambutnya yang basah dengan handuk, tubuhnya hanya di balutan dengan celana, dan bertelanjang dada. Dua bulan berlalu, namun Taehyung masih tidak mendapatkan kabar tentang Jungha dan Jungkook.

Ia tahu Jungkook tidak akan sebodoh itu, ia pasti menyembunyikan identitasnya rapat-rapat. Dan juga ... Ia pasti membawa Jungha ke sebuah tempat yang sangat aman, meskipun begitu ia tetap saja pusing.

Semenjak dua bulan ini, setelah kepulangannya dari rumah sakit, Naeun berubah menjadi lebih pendiam dan murung, ia bahkan menolak untuk di antar jemput oleh Taehyung, lebih memilih pulang dan berangkat dengan jemputan sekolahnya.

Naeun juga jarang sarapan di rumah, lebih memilih membawa bekal dan menghindarinya. Jadilah Taehyung putuskan pagi ini untuk bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan dan membujuk Naeun supaya mau bicara dengannya. Kesedihan mendalam atas dasar kepergian Jungha dan Jungkook membuat separuh jiwa putrinya terbawa pergi. Naeun, telah tumbuh bersama cinta kasih milik Jungha. Bocah itu telah jadikan Jungha seperti ibu bagi sosoknya.

Sebelum ini, Naeun tidak pernah sedekat dan secinta itu dengan seseorang, Taehyung bahkan sangat iri dengan Jungha, sebab, Naeun sampai secinta itu dengannya.

Sambil memikirkan betapa menyusahkannya usaha untuk menemukan Jungha, Taehyung lalu meraih sebuah kaos, memakainya dengan cepat. Setelah itu ia menghela napas, baru kali ini ia merasa ada salah satu bagian tubuhnya yang terasa kosong, seperti seseorang telah menariknya keluar dan membawanya pergi. Ayah satu anak itu menatap foto berpigura di atas meja rias, mengagumi betapa cantiknya wajah Naeun saat tersenyum lebar. Tatapannya berubah sayu dan sarat akan rasa bersalah.

Semua kesedihan Naeun muncul karena keegosiannya, Naeun begini karena dirinya, masa bodo dengan Jungha, tapi.... ada bagian terkecil di dalam dirinya yang meronta, mengatakan kalau ia rindu sekali dengan si anak Cha satu itu.

"Maafkan Daddy, Naeun. Daddy janji akan berusaha lebih keras untuk menemukan eonni," gumam Taehyung sembari tersenyum lembut.

Dalam kesenggangan itu, pintu kamarnya terbuka, Chara ada di abangnya, tersenyum manis. Taehyung memalingkan wajah muak, ia malas menatap wajah wanita ular itu. Semua senyumnya itu palsu, tatapan matanya layak ingin mencabik-cabik daging, persis seperti burung pemakan bangkai yang mengerikan, Chara adalah si wanita bertopeng sesungguhnya. Apa wanita itu pikir ia bisa di luluhkan hanya dengan mengaku hamil anaknya? Cih!

"Tuan?" Chara berjalan ke arahnya.

Well yeah, usia kandungan Chara memasuki bulan ke empat, dan Taehyung semakin pusing saat Chara selalu mendekatinya, ia tahu kemana arah pembicaraan jalang sialan itu, ya apa lagi kalau bukan meminta untuk di nikahi secepatnya, sementara ia tidak akan pernah mau melakukannya, selain ia muak pada Chara, Naeun salah satu alasan mengapa ia tidak mau menikahi si jakang itu, tahu sendiri kalau Naeun sangat tidak menyukai Chara.

"Katakan apa maumu?" ucapan Taehyung terkesan datar dan dingin, namun bukannya merasa takut atau terkejut, nada bicara Taehyung yang terkesan sarkastik malah membuat wanita itu tersenyum manis. Gila memang!

Chara melangkah lebih dekat, mengambil jarak sedekat mungkin untuk mendekati sang tuan. Perlahan ia meraih salah satu tangan Taehyung, segera meletakkan tangan berotot itu di atas perutnya, menahannya agar tetap di tempat saat ia tahu bahwa pria itu sangat terkejut atas perlakuannya.

"Kau merasakannya? Buah cinta kita ada di sini, Tuan. Dan kau tidak mau membuat hidupnya sulit di kehidupannya kelak, bukan?"

Taehyung menarik tangannya menjauh, mendengkus sebal dengan sikap Chara yang semakin hari semakin kurang ajar.

The Jerk Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang