Pagi ini, suasana bangun tidurnya berbeda. Ini pagi yang lebih hangat dan segar dari pada pagi yang sebelum-sebelumnya. Ketika Jungha terbangun dari tidurnya, ia masih bisa merasakan manis-manisnya ciuman bekas semalam. Tangan Jungkook masih lingkari pinggangnya, posesif dan hangat. Jungha tersenyum, berusaha melepaskan tangan Jungkook tapi pria itu malah mengetatkan pelukannya dan membawa tubuh Jungha beringsut ke dalam dekapannya.
Dengan suara serak, Jungkook berujar manja,"Kekasihku mau ke mana pagi-pagi begini?"
Jungha membalas Jungkook dengan kekehan lembut,"Tentu saja mandi, kekasihku."
Lagi-lagi Jungha terkikik geli ketika mengatakan 'kekasih' pada Jungkook. Pria itu tersenyum lembar.
"Baiklah, tunggu sebentar, aku ingin menyapa anakku dulu."
Jungkook beringsut duduk, lalu menyentuh perut Jungha, wanita itu memandangi Jungkook dengan malu dan canggung.
"Selamat pagi, Sayang. Ayah sudah tidak sabar ingin melihatmu ada di gendongan ini."
Jungha tertawa lagi, kali ini lebih keras dari yang sebelumnya.
"Jungkook, kau lucu."
"Kau baru tahu ya? Selain tampan aku juga lucu," bangganya.
"Baiklah, aku harus mandi ya kelasihku."
Setelah percakapan itu usai, Jungha beranjak pergi ke kamar mandi. Membersihkan tubuhnya dengan air bersih, berendam dan menyabuni kulitnya banyak-banyak sampai memakan waktu dua puluh lima menit. Ia menenangkan dirinya di sana. Dan semua itu berhasil, Jungkook berhasil membuatnya nyaman semalam, dan sekarang semua itu berefek baik padanya. Ketika ia keluar dari kamar mandi, ia tidak menemukan Jungkook, melainkan susu hangat dengan catatan manja yang di tulis Jungkook.Jungha duduk di sisi ranjang, mengeringkan rambutnya dengan handuk, setelahnya ia terdiam cukup lama di sana, menatap susu hangat itu dan meraihnya, ia meminum susu itu dengan hati gembira. Sama sekali tidak memikirkan tentang si Kim sialan itu.
Jungha menghabiskan susunya, dan menolehkan kepala saat pintu kamar terbuka, meski kamar ini terasa asing dan em sangat maskulin, tapi kamar ini termasuk bersih dan wangi. Jungha tersenyum saat Jungkook duduk di sisinya sembari mengunyah makanan. Membawa roti isi di atas nampan.
"Wah..." Jungha menerima satu potong roti yang di sodorkan Jungkook ke depan mulutnya, melahap roti tersebut dengan gigitan besar. Jungkook tersenyum semangat.
"Enak?"
Jungha mengangguk, lalu melahap roti bagiannya sampai habis.
"Iya, siapa yang membuatnya?"
"Tentu saja aku."
"Wahh aku baru tahu kau bisa memasak juga."
Jungkook membusungkan dada lalu menepuknya layak gorila, menyembulkan giginya yang lucu sambil berkata,"Jungkook....!!"
Jungha menutup mulutnya yang penuh oleh makanan, lalu menelannya dengan di akhiri minum air putih.
"Aku membuat banyak, untuk kakak ipar, dan Naeun."
"Hari ini tidak ada kelas?" Jungha bertanya. Dan di jawab oleh anggukan kepala Jungkook.
"Aku cuti satu minggu."
Jungha mengangguk. Tiba-tiba terbesit ide di dalam otaknya.
"Bagaimana kalau hari ini kita pergi belanja dan kita masak bersama?"
Jungkook tertawa, lalu menepuk puncak kepala Jungha dengan senang.
"Wah, aku baru saja mau bilang begitu, omong-omong aku sudah berbelanja tadi. Jadi, sudah siap untuk memasak, chef?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Jerk Husband
FanfictionCha Jungha telah menata masa depannya dengan sangat baik, merinci setiap apa yang akan ia lakukan setelah keluar dari bangku SMA. Tapi semua itu pudar, tatkala Ayahnya meninggal dan mengharuskannya dipertemukan dengan seorang duda beranak satu yang...