Jungkook berdiri di depan sebuah ruangan, kaca-kaca besar sebagai pembatas membentang luas. Jungkook menatap pada sebuah box bayi dari luar, di dalam sana ada seorang bayi mungil tengah tertidur pulas sambil mengulum jempolnya, Jungkook tersenyum manis, menyentuh kaca itu dengan jemarinya tapi di detik berikutnya ia sadar, harusnya ada dua box bayi yang bertuliskan nama Jungha, iya kan? Tapi kenapa Jungkook hanya menemukan satu box bayi saja yang letaknya paling depan.
"Tuan Kang? Kerabat pasien atas nama nona Cha Jungha?" Merasa namanya terpanggil, ia segera menoleh menatap seorang dokter yang tadi menangani proses operasi Jungha.
"Y-ya. Aku keluarganya." Jungkook mengangguk pelan di sambut senyuman tipis dari sang dokter.
"Bisa Anda ikut saya sebentar? Ada hal penting yang ingin saya sampaikan." Saat itu Jungkook sudah merasa bahwa akan ada hal buruk yang terjadi, ia menggeleng.
"Katakan saja! Ada apa?" Tanya Jungkook yang telah mempersiapkan seluruh mentalnya.
"Kami sudah berusaha sekeras mungkin, tuan. Tapi... Kami tidak bisa menyelamatkan salah satu bayi milik pasien."
****
Bagi Taehyung, mungkin hari ini adalah hari yang tak pernah ia inginkan untuk terjadi selain kematian kedua istrinya. Jujur saja ia tak tega melihat Jungha sehancur itu dan di sinilah Taehyung sekarang, berdiri di samping Ibunda Jungha yang masih setia duduk di samping ranjang sambil terus terisak pilu dan tak berhenti menggenggam tangan Jungha yang sedang tertidur karena efek obat bius.
Tatapan Taehyung tak pernah teralih pada sosok wanita cantik paruh baya yang menyandang status sebagai Ibunya Jungha itu. Sedikit banyak ia juga berjaga-jaga, karena ia tau betul keluarga Cha itu sangat licik, ia bisa saja membawa Jungha pergi atau.... yang lebih parah ia bisa saja mencelakai Jungha saat Taehyung lengah, bukan? Namun ia juga tak bisa mengusir Nyonya Cha, sebab bagaimana pun juga wanita itu adalah Ibu kandung Jungha, dan... nenek dari anak-anak Jungha.
Ah tunggu, ia belum menerima kabar tentang bayi-bayinya itu.
"Hyung." Merasa dirinya terpanggil, Taehyung segera menolehkan kepalanya ke arah pintu, tepat ke sumber suara.
Mendapati eksistensi sang adik ipar yang tengah berjalan menghampirinya dengan wajah kusut. Ia berdiri di sisi Taehyung, sebelum pandangannya tertuju pada tubuh lemah Jungha yang terbaring tak berdaya.
"Kita harus bicara, Hyung." Jungkook menatap sang kakak ipar dengan pandangan yang sulit diartikan.
"Waeyo?" Jungkook menghela napas pelan lalu kembali menatap wajah damai Jungha.
"Kita bicara di luar." Taehyung mengangguk pelan lalu melangkah keluar, sebelum Jungkook mengikuti langkah pria Kim itu pandangan Jungkook tertuju pada Ibunya Jungha.
"Aku juga perlu bicara denganmu, Nyonya." Wanita itu mendongak, masih menatap Jungkook tak percaya.
"Bagaimanapun kau adalah Ibunya Jungha, kau juga perlu tahu." Ia mengangguk, mengecup kening putrinya sesaat lalu berjalan keluar mengikuti dua pria muda di depannya.
Jungkook masih bungkam, diam dan berkecamuk dalam pikirannya sendiri. Pasalnya ia sendiri bingung bagaimana harus menjelaskan dan memulai semuanya, ia tak tahu harus berkata bagaimana.
"Sebenarnya ada apa?" Taehyung yang sudah kelihatan sangat cemas segera menyadarkan adiknya itu dari lamunan.
Membuat pria Kang itu terkesiap, menatap kedua orang di hadapannya lalu menghela napas pelan."Dokter bilang, mereka tidak bisa menyelamatkan salah satu bayi Jungha. Salah satu bayinya meninggal."
Air mata seketika membanjiri wajah cantik nyonya Cha.
Percayalah bahwa kali ini bukanlah drama, setelah kematian Eunwoo, kini hanya Jungha yang ia punya, ia ingin memperbaiki semuanya. Karena bagaimana pun ia adalah seorang Ibu bagi Jungha dan melihat keadaan putrinya seperti sekarang ini, semua itu mampu mengetuk pintu hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Jerk Husband
FanfictionCha Jungha telah menata masa depannya dengan sangat baik, merinci setiap apa yang akan ia lakukan setelah keluar dari bangku SMA. Tapi semua itu pudar, tatkala Ayahnya meninggal dan mengharuskannya dipertemukan dengan seorang duda beranak satu yang...