04

10.3K 1.2K 32
                                    

Katakanlah Hwan Taehyung begitu sembrono. Pria itu langsung saja beranjak duduk sambil bersidekap.

Membuat gadis manis di hadapannya semakin mengatup bibir rapat-rapat. Jungha yang masih bersimpuh di lantai, tengadah hanya untuk sekedar menatap si tuan pemilik rumah.

"Kau berterima kasih padaku, kenapa?" Tanya Taehyung sambil terkekeh jahat.

Jemari lentik pria itu melayang di udara, terulur hanya untuk menyelipkan rambut nakal milik Jungha ke tatanan yang lebih rapih. Pasalnya, gadis itu terlihat sangat menggairahkan. Apalagi dengan bibir merah dan wajah polosnya. Sungguh, Kim Taehyung rasanya sudah tidak tahan.

Taehyung dengan sangat lancang menarik tubuh Jungha untuk bangkit--semakin mempersempit jarak, gadis itu terpaku dengan kaki-kaki yang terasa tremor.

Bahkan kotak obat pada pangkuan Jungha jatuh tergelatak begitu saja, menimbulkan bunyi prakk yang lumayan keras. Jungha hanya berharap, semoga saja penghuni lain yang berada di rumah ini tidak terganggu akan suara yang ia timbulkan dari kecerobohannya tadi.

Beberapa detik mereka bertatapan, lagi.... Kim Taehyung seakan kehilangan kinerja otaknya hanya karena wajah lugu dan menggemaskan milik Jungha.

Ia tersenyum miring setelahnya, betapa menggiurkannya bibir gadis itu. Ingin sekali ia lahap bibir itu, membuatnya terbuka dengan desah atau lenguhan nakal. Tapi, jika ia lakukan itu semua, ia tidak jauh berbeda dari si pak tua bangka berperut buncit yang begitu menginginkan gadis di hadapannya ini.

"T-tuan, m-maafkan aku." Jungha bergetar mengatakannya.

Sungguh, ia takut bukan main, berusaha untuk beringsut mundur, namun lagi-lagi tubuhnya tertahan oleh Taehyung.

Mata elang Taehyung akhirnya bersirobok lagi pada miliknya.
Begitu tajam; mendominasi dan tak bercelah. Seperti dari tatapannya, Jungha hanyalah si kelinci kecil yang siap untuk di santap singa lapar.

Si pemilik unggul, Hwan Taehyung begitu gemas sendiri. Ya Tuhan, ini gila. Pria itu tahu kegilaannya, tapi ia sama sekali tidak berniat untuk menghentikan kegilaannya.

Pria itu punya banyak titik wajah yang dapat melumpuhkan kedua bola mata hanya dengan sekali tatap. Tampan; begitu mempesona, hidungnya tinggi, bibirnya berisi dan menggoda, ohh jangan lupakan rahang tegasnya yang meliuk indah itu. Siapa pun gadis yang menatapnya sedekat ini akan berdebar dan menggila. Sama halnya dengan Jungha.

Namun kembali pada realita, pria itu sama saja seperti yang lain. Hanya menginginkan kenikmatan yang tercipta antara gesekan paha dan kulit tubuh lainnya.

"Tidak secepat itu," kata Taehyung.

"Siapa namamu tadi?"

"Cha Jungha ...." gagap Jungha.

Jungha memalingkan wajah ke arah lain, sedangkan Taehyung menuntun tubuh Jungha untuk naik ke atas pahanya.

Jelas, Jungha menolaknya, ia baru saja ingin protes dan menangis, atau setidaknya memohon.

Namun Taehyung begitu menakutkan di mata Jungha. Pak tua itu memaksanya dengan kasar, tapi kali ini Taehyung memaksa dengan tatapan diam, cengkraman tangan yang kuat tak terbantahkan. Jungha merasa takut.

The Jerk Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang