Hallo! Salam cinta dari aku dan kak Ken ♥♥Apa kabar!
Ada yang nungguin ini updte?
Gimana perasaan kalian buat part akhir ini? Sebelumnya aku dan kak Ken mau bilang banyak terima kasih untuk semua apresiasi dan antusiasme kalian.
Btw ini panjang bangt lho, sampe 9k words. Kalau ada typo bisa kasih tahu ya. Oh iya, kalau masih pengen baca ff yg sama sad bangsd-bangsd cem ff ini, silahkan mampir ke lapaknya kak Ken ^^ @NickenAyu97 oke! Selamat membacaaa!
***
"Ma, kenapa Hansung tidak boleh ikut? Memangnya Mama dan Ayah mau pergi kemana?"
Itu adalah rentetan pertanyaan kesekian yang terus keluar dari bibir mungil Hansung sejak tadi pagi. Bocah itu protes saat Jungha memintanya untuk menunggu di rumah sakit bersama Jungkook, sementara Jungha dan Taehyung akan pergi.
Jujur saja Jungha sampai ke habisan kata-kata untuk menanggapi kekeraskepalaan putrany, sikap keras kepala Taehyung ternyata menurun pada putra kesayangannya itu.
"Dengarkan ayah. Kami akan pergi sebentar untuk mencari Aeri, sementara ayah dan mama pergi, Hansung diam bersama ayah Jungkook, bagaimana? Nanti akan ayah bawakan permen seperti janji ayah semalam, mau ya?" Hansung yang saat ini sedang berdiri di atas kursi ruang tunggu, mendadak mengerucutkan bibirnya, sempat meletakkan jari telunjuk di dagu seperti sedang menimang-nimang.
"Satu kotak penuh?" Tawarnya yang langsung mendapat tatapan terkejut dari Jungha. "Sayang, seperti yang pernah mama bilang, Hansung tidak boleh serakah, eoh?"
"Biarkan saja, Jungha. Toh, aku juga jarang membelikannya sesuatu," sahut Taehyung yang berhasil mengundang pekikan senang dari Hansung. Jungha yang hanya bisa menghela napas pasrah, mereka memang tak jauh berbeda.
"Selama ayah pergi, bisakah Hansung menjaga nuna?" Pria itu mengusap kepala anaknya pelan lantas Hansung tersenyum dan langsung melompat ke gendongan Taehyung, membuat pria itu sontak menangkap tubuh mungilnya dan sedikit terhuyung mundur.
"Tentu saja bisa! Hansung kan jagoan!" pekiknya sambil melipat kedua tangan di depan dada membuat Taehyung terkekeh pelan.
Namun tidak dengan Jungha, sepasang ayah dan anak di depannya malah membuat hatinya semakin hancur dan remuk, dalam hati ia mengumpat penuh benci pada Taehyung. Kenapa baru sekarang? Saat Jungha telah mencoba menutup segala akses bagi Taehyung untuk masuk kembali dalam hidupnya, pria itu malah berhasil mencetak senyuman di bibir putranya, menciptakan kehangatan tersendiri yang menjalar di hati Jungha.
"Kalian pergi sekarang?" Jungha sempat berjingkit saat sepasang lengan berhasil bertengger di perutnya, mendekap tubuh Jungha dari belakang pun suara lembutnya yang masuk membelah gendang telinga Jungha.
"Kau mengejutkanku, anak nakal!" sungut Jungha lantas memukul pelan tangan berotot Jungkook. Pria Kang itu terkekeh pelan sebelum mendaratkan kecupan lembut di pipi Jungha.
Taehyung hanya bisa terdiam, mengabaikan Hansung yang berceloteh ria dalam gendongannya, sejujurnya ia ingin marah melihat Jungkook menyentuh wanitanya, namun ia ingat ... Itu dulu, saat ini ia tak memiliki hak atas Jungha.
"Aku sudah siapkan semuanya, kita akan menikah seminggu lagi. Menurutmu, bagaimana? Tidak terlalu cepatkan? Aku sih selalu siap sedia, mau menikah sekarang pun bisa."
Jungha sempat membeku sesaat, entahlah harusnya ia bahagia, tetapi hatinya malah berdenyut sakit, kenapa Jungha? Jangan pernah mencoba kembali pada Taehyung, jangan pernah!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Jerk Husband
FanfictionCha Jungha telah menata masa depannya dengan sangat baik, merinci setiap apa yang akan ia lakukan setelah keluar dari bangku SMA. Tapi semua itu pudar, tatkala Ayahnya meninggal dan mengharuskannya dipertemukan dengan seorang duda beranak satu yang...