32

5.4K 839 155
                                    

Taehyung memacu kendaraannya dengan kecepatan penuh menuju kediamannya untuk segera menemui si jelita yang bisa mengembalikan senyuman putrinya. Menyesal? Oh ayolah, seumur hidupnya ia tak akan pernah memiliki perasaan itu, sekali pun ia sudah puluhan bahkan ratusan kali mencaci maki Jungha dengan kalimat kasar.

Toh kalau bukan karena Naeun, ia tak akan sudi mencari jalang kecil itu, ia pikir Naeun celaka seperti saat ini karena siapa? Bukankah semua ini kesalahan Jungha? Kalau ia tak kabur begitu saja, Naeun tidak mungkin mengejarnya, bukan?

Taehyung menginjak rem, sedikit lega saat ia melihat mobil sport milik adik iparnya terparkir di halaman rumah mereka. Terdiam sebentar, Taehyung akhirnya memutuskan untuk keluar dari mobil, mengabaikan kunci mobil yang masih tertancap sempurna, Taehyung berlari masuk, napasnya terengah-engah begitu dirinya berhenti untuk memotek gagang pintu rumah.

"Jungkook!" panggilnya, karena ia percaya kalau pria tampan itu pasti sedang bersama Jungha.

Taehyung terus melangkahkan kakinya, menyusuri setiap sudut rumah sambil terus menyerukan nama sang adik ipar dan juga Jungha. Taehyung marah bukan main saat tidak mendapati eksistensi kedua orang yang di carinya tersebut. Ah kamar! Bodohnya Taehyung karena tidak mengecek ruangan itu. Ia segera melangkahkan kakinya menuju kamar sang adik ipar.

Memotek gagang pintu, mendorongnya pelan, dan semakin kesal saat lagi-lagi ia tak mendapati siapapun di sana. Kamarnya rapih, tidak tersentuh. Saat pria itu hendak meninggalkan kamar Jungkook, kedua irisnya menangkap beberapa benda di atas nakas. Sempat mengernyit sesaat sebelum ia mendekat, mendapati beberapa kartu debit milik Jungkook dan juga kunci mobil. Taehyung mengumpat dalam hati, bocah itu tidak mungkin berbuat seceroboh itu, kan?

Segera saja ia berjalan tergesa menuju lemari besar Jungkook.

"Argh! Sial!" Ia mengumpat, tepat saat kedua matanya tak mendapati pakaian Jungkook dan Jungha, juga foto-foto yang selalu ia lihat di nakas saat pertama kali melihat seisi kamar.

"Harusnya aku tahu kalau bocah itu tidak akan main-main dengan perkataannya!"

Taehyung segera merogoh saku celana, mengeluarkan ponsel, mencari sebuah nama di sana dan segera menghubungi seseorang.

Taehyung menunggu selama beberapa saat sampai sambungan telepon di terima, ia pun segera melangkahkan kakinya menuju ke tempat di mana mobilnya terparkir.

"Hallo! Tuan," kata orang di ujung sana.

"Ada tugas untukmu."

"Ya?"

"Kau tahu Jungkook? Adik iparku. Dia kabur dan membawa Jungha."

"Anda ingin saya mencari mereka?"

"Ya cari mereka. Di mana pun itu, temukan mereka, tapi... jangan menyakitinya, cukup mengintainya dari jauh."

"Baiklah."

"Kau akan dapatkan uangmu setelah semuanya beres."

"Akan segera saya laksanakan."

Taehyung memutus sambungan secara sepihak, sempat menghubungi ponsel Jungkook dan Jungha, namun ponsel keduanya malah ia temukan di meja ruang tamu. Taehyung tidak akan menyerah, ia kembali masuk ke dalam mobilnya, memacu kendaraan mewah itu menuju kampus di mana Jungkook mengenyam pendidikan. Karena bagaimana pun, Soojae telah menitipkan Jungkook secara utuh padanya, dan ia tidak ingin melihat mendiang istrinya kecewa.

****

Hari berganti, ini adalah hari pertama mereka tinggal berdua dalam satu atap. Kedua anak manusia itu masih terlelap, saling memeluk guna memberikan kehangatan di pagi yang dingin ini. Jungha terlihat sangat tenang, tidur dengan posisi miring ke kiri dengan memeluk Jungkook dari samping, tangan kurus yang di infus berada di perut berotot si pria Kang, jangan lupakan kepalanya yang malah menjadikan lengan kanan Jungkook sebagai bantal nyamannya, begitu juga sang pria yang tidur berbaring dengan satu tangan berperan sebagai bantal dan tangan lainnya ia pakai untuk menggenggam jemari yang kini bertengger manis di perutnya.

The Jerk Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang